Kelompok Agrowisata Kelembagaan Terkait dengan Pengelolaan Lingkungan

sampah. Tetapi warga kurang tertarik dengan gagasan tersebut. Oleh karena itu gerakan dimulai dengan penghijauan. Warga digugah untuk peduli dan terlibat, karena ini menyangkut hajat hidup mereka sendiri. Awal 2003 serentak RW 03 Kelurahan Rawajati melakukan penghijauan dengan menanam tanaman obat di halaman rumah. Satu rumah minimal membuat tujuh pot tanaman. Meskipun hanya tumbuhan kecil, yang penting harus hijau adalah slogan yang dipakai untuk penghijauan di Kampung Rawajati. “Pokoknya ga ada alasan buat untuk tidak ada lahan atau pekarangan untuk menanam. Pot diatas got pun ga apa-apa, malah jadi kelihatan lebih menarik ” Ibu Nn Setelah berhasil dengan tujuh pot, kemudian ditambah menjadi 10 pot dan hingga mencapai 30 pot, warga mulai mengeluh kekurangan pupuk maupun media untuk menanam. Dari permasalahan tersebut PKK mulai melakukan sosialisasi mengenai pentingnya pengolahan sampah. Warga digerakkan mengolah sampah di rumah masing-masing. Sampah organik kemudian dijadikan pupuk organik sekaligus media menanam. Untuk itu PKK mengajarkan pembagian dua kantong sampah yaitu satu di dapur untuk tempat sampah dapur sampah organik, satu di depan rumah sebagai tempat sampah nonorganik seperti kertas, beling, dan plastik. Bila warga tidak sempat mengolah sampah sendiri, di RT 08 disediakan tempat pembuatan pupuk organik yang dilakukan kader PKK secara sukarela. Gerakan penghijauan partikelir itu pun berhasil. Setiap RT memiliki tanaman unggulan yang diproduksi sebagai kapsul atau jamu. RT 05 misalnya, punya tanaman unggulan Mahkota Dewa, sedangkan di RT 10 setiap pekarangan warga ditanami lidah buaya yang diproduksi menjadi koktail lidah buaya Kampung Rawajati mendapatkan bantuan atas usahanya dalam mewujudkan lingkungan yang hijau dan bersih. Bantuan antara lain disajikan pada Tabel 4. Kegiatan pengelolaan lingkungan di daerah ini mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak. Pada tahun 2003 Kampung Rawajati mendapat juara I Daur Ulang Sampah Tingkat Provinsi DKI Jakarta. Tahun 2004 mengikuti lomba RW Terbaik, Ketahanan Pangan, Produk Unggulan, Taman PKK, Taman Rumah Sederhana, seluruhnya mendapat juara I untuk tingkat DKI. Keadaan lingkungan yang asri ini membawa Rawajati mendapatkan predikat RW terbaik diantara 2.900 RW se-Provinsi DKI Jakarta dalam bidang ketertiban, kebersihan, penghijauan dan keindahan. Pada tahun 2005, Kampung Rawajati menjadi juara II tingkat nasional untuk lingkungan bersih keluarga sehat dan terbaik, yang dinilai oleh tim penggerak PKK Program Kesejahteraan Keluarga pusat. Pada tahun yang sama tepatnya pada tanggal 18 Juni 2005 ditetapkan sebagai Kampung Agrowisata oleh Gubernur DKI Jakarta. Kampung ini juga mendapat penghargaan Kalpataru tingkat Provinsi DKI Jakarta dan penghargaan produk makanan Betawi terbaik tahun 2006.