Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
paradigma pengelolaan sumberdaya alam yang berbasis komunitas community- based resource management
, sebagai pengalihan dari pengelolaan sumberdaya alam yang berbasis negarapemerintah dengan strukturnya di daerah state-based
resource management Nurjaya 2008.
Menurut Budi 2004, pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat PSDABM atau Community Based for Natural Resources Management
CBNRM merupakan salah satu pendekatan pengelolaan sumberdaya alam yang meletakkan pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat lokal sebagai
dasar pengelolaan. Ia juga menambahkan bahwa sampai sejauh ini persepsi dari pengelolaan berbasis masyarakat masih bervariasi, namun ada semacam
kesepakatan atau persamaan pandangan bahwa “Peran Masyarakat” menjadi kunci utama. Dalam sistem pengelolaan ini masyarakat diberikan kesempatan dan
tanggung jawab melakukan pengelolaan terhadap sumberdaya yang dimiliki, dimana masyarakat sendiri yang mendefinisikan kebutuhan, tujuan dan
aspirasinya, serta membuat keputusan demi kesejahteraan mereka. Pengelolaan lingkungan merupakan upaya penting dalam menjaga
keseimbangan sumberdaya. Hal ini dimaksudkan agar tidak hanya generasi sekarang yang dapat menikmati kekayaan sumberdaya, tetapi juga generasi
mendatang. Dalam community based management CBM pengelolaan sepenuhnya dari tahap perencanaan hingga pengawasan dilakukan oleh anggota
komunitas melalui organisasi yang sifatnya informal. Model ini menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dan mereka memiliki otonomi terhadap pengelolaan
sumberdaya yang mereka miliki sendiri Satria 2002.
Prinsip dasar dalam pengelolaan sumberdaya berbasis masyarakat adalah Budi 2004:
1. Aktor utama pengelola adalah rakyat masyarakat lokal, masyarakat adat. 2. Lembaga pengelola dibentuk, dilaksanakan dan dikontrol langsung oleh
rakyat yang bersangkutan. 3. Batas antar kawasan unit pengelolaan kawasan komunitas setempat
terdelineasi secara jelas dan diperoleh melalui persetujuan antar pihak yang terkait di dalamnya.
4. Terjaminnya akses dan kontrol penuh oleh masyarakat secara lintas generasi terhadap kawasan pengelolaan.
5. Terjaminnya akses pemanfaatan hasil SDA sesuai dengan prinsip-prinsip kelestarian sustainability oleh komunitas secara lintas generasi di dalam
kawasan konsesi. 6. Digunakan tata cara atau mekanisme penyelesaian sengketa yang tepat
terhadap pertentangan klaim atas kawasan yang sama. 7. Adanya pengakuan dan kompensasi formal legal terhadap penggunaan
pengetahuan tradisional indegenous knowledge masyarakat di dalam sistem pengelolaan yang diterapkan.
CBM merupakan pendekatan dalam pengelolaan sumberdaya, misalnya lingkungan, yang meletakkan pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat
lokal sebagai dasar pengelolaannya. Dalam sistem pengelolaan ini, masyarakat diberikan kesempatan dan tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan
terhadap sumberdaya yang dimilikinya. Masyarakat mendefinisikan sendiri kebutuhan, keinginan dan aspirasinya serta masyarakat itu pula yang membuat