Tabel 4.27 Tahapan Penelitian
No Tahap
Waktu Pelaksanaan
1 Penyusunan proposal penelitian
15 November 2012 2
Pengambilan data 01 Februari 2013
3 Pengumpulan data
01 Maret 2013 4
Tabulasi Data 02 Maret 2013
5 Kategorisasi
02 April 2013 6
Koding tahap 1 01 Mei- 12 Mei 2013
7 Koding tahap 2
20- 24 Mei 2013 8
Koding tahap 3 27- 31 Mei 2013
4.2.2 Kendala Pelaksanaan Penelitian
Penelitian skripsi mengenai Teamwork : studi Indigenous pada karyawan PNS dan swasta bersuku Jawa di Pulau Jawa ini tidak lepas dari berbagai macam
kendalakesulitan. Kendala yang dialami peneliti sangat banyak, dimulai dari proses pengumpulan data dan pencarian subjek penelitian sebanyak 700 orang yang sesuai
dengan kriteria yang dibutuhkan. Kemudian, pada saat tabulasi dan kategorisasi peneliti mengalami kendala karena harus memiliki ketelitian yang sangat tinggi
dikarenakan peneliti harus mengetik ulang jawaban subjek yang berjumlah 700 responden dan mengelompokkan atau menjadikan satu jawaban yang sama mirip
agar menjadi satu kelompok. Pada tahap koding, peneliti juga mengalami kendala yaitu kesulitan dalam
meminimalisirkan kategori-kategori yang telah ada. Sehingga pada tahap ini peneliti dibantu oleh 10 reviewer yang terdiri dari 8 orang teman yang tergabung dalam
penelitian payung dan 2 orang lagi adalah orang yang berkompeten dibidangnya yaitu dosen pembimbing. Dalam pelaksanaan koding ini pun kesepuluh reviewer sering
bedebat dalam menentukan kategori yang dapat mewakili kategori yang lainnya.
4.2.3 Koding
Koding dilakukan selama beberapa kali tergantung dari keragaman jawaban responden penelitian. Koding dilakukan mulai dari yang sifatnya spesifik menjadi
yang lebih umum. Fase ini dilakukan pada semua pertanyaan atau variabel yang ada dalam angket satu persatu.
Berikut merupakan langkah-langkah saat proses koding, yaitu:
a. Prelimenary coding
1. Mengambil jawaban yang sudah di potong kemudian baca isinya.
2. Tempel potongan tersebut di kertas besar kertas plano yang telah tertempel pada
dinding yang tersedia. 3.
Ambil jawaban lainnya, baca isinya tanpa diinterpretasikan. Buatlah keputusan atas dasar pengetahuanintuisi atau berdiskusi pada rekan sejawat teknik keabsahan data
mengenai jawaban responden. Tampak samadirasa sama dengan jawaban sebelumnya, jika sama tempelkan jawaban di bawah jawaban yang sama tersebut, namun jika berbeda
kategori lain tempel pada bagian lain dari kertas plano. b.
Aksial Koding 1.
Lanjutkan dengan potongan-potongan kertas berikutnya. 2.
Setelah beberapa jawaban diproses, analis akan merasa ada jawaban yang tidak cocok untuk di tempel kategori sebelumnya ataupun tidak cocok untuk menyusun kategori
ba ru. Tempatkan jawaban tersebut pada kategori “lain-lain”. Jawaban-jawaban tersebut
jangan sampai dibuang karena masih digunakan untuk keperluan menelaah kembali. 3.
Jawaban yang sudah terkumpul dalam kategori, kemudian beri “judul” atau “nama” yang dapat mewakili esensi jawaban. Hal itu untuk memudahkan pengelompokkan
berikutnya. Lakukan penelaahan setiap jawaban pada kategori yang sudah diberi “judul” atau “nama” tersebut.
4. Lanjutkan kategorisasi pada seluruh jawaban responden sampai selesai.
5. Menelaah kembali jawaban yang berada pada kategori “lain-lain”. Beberapa jawaban
sama sekali tidak relevan dengan semua kategori yang ada, jawaban demikian dimasukkan kategori
“undefined”, namun ada juga jawaban yang belum dapat dipastikan masuk ke kategori apa biasanya 5-7 dari jawaban keseluruhan.
6. Melakukan penelaahan ulang terhadap setiap jawaban di tumpukan kategori yang ada.
Kategori seperti hilang, tidak lengkap atau kategori lainnya yang tidak memuaskan menuntut peneliti mengadakan tindak lanjut pengumpulan data.
7. Analis harus menelaah sekali lagi seluruh kategori agar jangan sampai ada yang
terlupakan. Sebelum penafsiran, penulis wajib mengadakan pemeriksaan terhadap keabsahan data.
c. Cross-tabulation adalah proses tabulasi silang antara satu jawaban dengan jawaban yang
lain. Proses ini dilakukan untuk menggabungkan jawaban-jawaban yang dianggap sama dari kelompok atau kategori yang ada.
4.3 Temuan Penelitian