namun mungkin dikarenakan waktu ibu yang kurang karena harus bekerja maka ibu tidak dapat memberikan ASI secara eksklusif.
Hasil wawancara menunjukkan suami dan ibu atau ibu mertua responden memberikan dukungan berupa saran dan membantu pekerjaan rumah serta
mengasuh bayi saat responden bekerja.
5.1.9 Hubungan antara Sikap Petugas Kesehatan dengan Pemberian ASI eksklusif
Hasil uji fisher menunjukkan p value 1,00 lebih besar dari α 0,05 dengan
CC sebesar 0,068. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara sikap petugas kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 responden yang menyatakan sikap petugas kesehatan baik, sebanyak 47 responden tidak memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya, dan hanya 3 responden yang memberikan ASI eksklusif. Peranan petugas kesehatan yang sangat penting dalam melindungi,
meningkatkan, dan mendukung usaha menyusui harus dapat dilihat dalam segi keterlibatannya yang luas dalam aspek sosial. Menurut Perinasa 1994 dalam
Diana Nur Afifah 2007, sikap yang diberikan dalam pelayanan kesehatan juga penting untuk upaya menyusui. Sebagai contoh, petugas kesehatan dapat memberi
pengaruh yang baik dengan cara memperagakan sikap tersebut kepada ibu dan keluarganya, sehingga mereka memandang bahwa kehamilan, melahirkan dan
menyusui sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan yang diperoleh dalam suasana yang ramah dan lingkungan yang menunjang. Pengaruh buruk juga dapat
diberikan oleh peugas kesehatan. Pengaruh tersebut dapat berupa sikap buruk secara pasif, sikap yang ”indifferent” yang dinyatakan dengan tidak menganjurkan
dan tidak membantu bila ada kesulitan laktasi. Sikap ini dapat pula secara aktif, misalnya bila ada kesulitan laktasi, malah menasihatkan ibu untuk segera beralih
ke susu formula saja Soetjiningsih,1997:163. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa sikap baik petugas kesehatan
diberikan dalam bentuk anjuran dan nasihat agar ibu memberikan terus berusaha memberikan ASI eksklusif, selain itu ada juga petugas kesehatan yang
memberikan susu formula setelah bayi lahir karena ASI responden tidak keluar pada beberapa hari pertama. Sikap tersebut tentu saja dapat memberi pengaruh
negatif kepada ibu dan berpotensi menyebabkan kegagalan ASI eksklusif.
5.2 HAMBATAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN