Validitas Reliabilitas Angket Instrumen Penelitian

40 Sebelum pembuatan angket uji coba, terlebih dahulu penelitimenentukan indikator yang kemudian dirumuskan ke dalam kisi-kisi angket uji coba yang dapat dilihat pada lampiran 8. Setelah kisi-kisi dibuat selanjutnya menyusun angket yang akan digunakan untuk uji coba yang dapat dilihat pada lampiran 9. Angket yang telah disusun harus dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan karena angket yang telah disusun belum merupakan angket yang valid dan reliabel. Uji coba angket ini diberikan kepada 39 siswa kelas V di luar populasi dan sampel penelitian, nama siswa uji coba dapat dilihan pada lampiran 7. Teknik sampling yang digunakan dalam uji coba angket adalah teknik nonprobability sampling dengan jenis sampling jenuh. Menurut Sugiyono 2013: 122 “nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluangkesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Lebih lanjut Sugiyono 2013: 64 menjelaskan sampling jenuh merupakan “teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel jenuh juga sering diartikan sampel yang sudah maksimum, ditambah berapapun tidak akan mengubah keterwakilan. Dalam instrumen penelitian persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas.

3.6.2 Validitas

Arikunto 2013: 211 menjelaskan bahwa “validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrumen.” Menurut Widoyoko 41 2013: 141 “Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat m engukur apa yang hendak diukur.” Untuk mengetahui validitas angket maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Sebelum diuji cobakan, angket yang telah tersusun harus melalui uji validitas konstruk. Riduwan 2013: 98 menyatakan bahwa “untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat ahli”. Ahli pada penelitian ini yaitu Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. Setelah angket divalidasi oleh ahli melalui validitas konstruk kemudian angket diujicobakan. Data uji coba angket kemudian ditabulasikan untuk memperoleh skor guna menghitung hasil uji coba, dapat dilihat pada lampiran 11 dan lampiran 12. Dalam perhitungan validitas hasil uji coba peneliti menggunakan program SPSS versi 22. Rekap hasil perhitungan uji validitas terdapat pada lampiran 14. Dalam pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n=39 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,316. Pengujian dilakukan dengan SPSS versi 22. Priyatno 2014: 55 menyatakan bahwa pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu jika r hitung r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05, maka instrumen dinyatakan valid. Namun, jika r hitung r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05, maka instrumen dinyatakan tidak valid. Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 22, dari 70 soal uji coba variabel motivasi belajar dan 70 soal uji coba variabel lingkungan sekolah, diperoleh soal yang valid sebanyak 41 soal variabel motivasi belajar dan 50 soal variabel lingkungan belajar. Butir soal yang tidak valid sebanyak 29 soal variabel motivasi belajar dan 20 soal variabel lingkungan sekolah. 42

3.6.3 Reliabilitas Angket

Sugiyono 2014: 168 berpendapat bahwa “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. ”Instrumen dikatakan reliabel apabila digunakan berkali-kali untuk mengukur tetap menghasilkan data yang sama. Perhitungan uji reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan program SPSS versi 22. Langkah-langkah uji reliabilitas yaitu pilih Analyze – Scale – Reliability Analysis. Pada kotak dialog Reliability Analysis, item-item yang valid dimasukkan pada kotak items. Selanjutnya pada statistics pada bagian Descriptive for pilih Scale if Item Deleted kemudian Continue, pada Model pilih Alpha lalu Ok. Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 15. Sebelum melakukan perhitungan dengan menu tersebut, data yang dimasukkan harus dipastikan hanya data item yang valid saja. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 2014: 64 , “reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat diambil keputusan jika r 11 0,6 maka reliabel, sedangkan jika r 11 0,6 maka tidak reliabel. Pengujian reliabilitas dilihat dari nilai pada tabel Reliability Statistics pada Cronbach’s Alpha. Dari 41 item pernyataan motivasi belajar dan 50 item pertanyaan lingkungan sekolah yang telah dinyatakan valid dan reliabel, dipilih 30 item pernyataan yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Pemilihan 30 item pernyataan disesuaikan dengan pendapat Sugiono 2013: 195 yakni jumlah pernyataan yang memadai adalah antara 20 sampai dengan 30 pertanyaan. Oleh 43 karena itu, peneliti mengambil 30 item pernyataan dari 41 item pernyataan motivasi belajar dan 50 item pertanyaan lingkungan sekolah yang telah dinyatakan valid dan reliabel. 30 item pernyataan untuk motivasi belajar yaitu 1, 2, 4, 5, 6, 7, 15, 16, 18, 19, 21, 29, 30, 31, 35, 36, 42, 43, 45, 46, 48, 50, 59, 60, 62, 63, 66, 67, 68, dan 69 sedangkan 30 item pertanyaan untuk lingkungan sekolah yaitu 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 41, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 61, 62, 63, 64, 65, 67, 69, dan 70. Selanjutnya dibuat kisi-kisi angket motivasi belajar yang dapat dilihat pada lampiran 10 dan kisi-kisi angket lingkungan sekolah yang dapat dilihat pada lampiran 11 . Kemudian angket motivasi belajar dan lingkungan sekolah dapat dilihat pada lampiran 16.

3.6.4 Lembar Observasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DAERAH BINAAN II KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL

0 20 294

PENGARUH KETERLIBATAN ORANGTUA DALAM BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE DAERAH BINAAN III KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

2 59 166

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DAERAH BINAAN R.A. KARTINI KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

84 491 117

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN IV KECAMATAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP

3 43 146

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DABIN IV KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

11 72 152

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 16

PENDAHULUAN Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 6

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 18

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DAERAH BINAAN I KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 75

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DABIN I KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

2 6 61