Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Pengumpulan Data

33

E. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: 1. Variabel bebas: keberadaan jentik pada kontainer, kebiasaan menggantung pakaian, ketersediaan tutup pada kontainer, frekuensi pengurasan kontainer dan pengetahuan responden tentang DBD. 2. Variabel terikat: kejadian DBD.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Keberadaan jentik pada kontainer Deskripsi: Ada atau tidaknya jentik dalam tempat penampungan air di setiap rumah yang diperiksa. Cara pengukuran: Lembar observasi berdasarkan keberadaan jentik pada kontainer. Skala: Nominal Kategori: 1. Tidak ada jentik 2. Ada jentik 2. Kebiasaan menggantung pakaian Deskripsi: Praktek sehari-hari responden dalam menggantung pakaian di dalam rumah bukan di dalam almari. Cara pengukuran: Pemeriksaan tempat responden menggantung pakaian di dalam rumah bukan di almari. Skala: Nominal 34 Kategori: 1. Tidak biasa menggantung 2. Biasa menggantung 3. Ketersediaan tutup pada kontainer Deskripsi: terdapat tutup atau tidaknya tutup pada kontainer. Cara pengukuran: Pemeriksaan ada atau tidak tutup kontainer. Skala: Nominal Kategori: 1. Tidak ada tutup 2. Ada tutup 4. Frekuensi pengurasan kontainer Deskripsi: Angka yang menunjukkan berapa kali responden membersihkan menguras kontainer dalam ukuran waktu 1 minggu. Cara pengukuran:Wawancara Skala: Nominal Kategori: 1. 1 kali dalam 1 minggu 2. 1kali dalam 1 minggu 5. Pengetahun responden tentang DBD Deskripsi: Pemahaman responden tentang demam berdarah yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, cara penularan, pemberantasan, vektor penular dan kegiatan PSN Pemberantasan Sarang Nyamuk. Cara pengukuran: Wawancara Skala: Nominal 35 Kategori: 1. Kurang jika nilai rata-rata 50 2. Baik jika nilai rata-rata 50 6. Kejadian DBD Deskripsi: Keadaan dimana responden pernah terkena penyakit DBD yang ada di Kelurahan Ploso. Cara pengukuran: Wawancara Skala: Nominal Kategori: 1. Tidak pernah sakit 2. Pernah sakit

G. Pengumpulan Data

1. Jenis Data Jenis data yang akan dikumpulkan dan dianalisis berupa data kualitatif yaitu skor dari variabel yang diteliti, meliputi keberadaan jentik pada kontainer, kebiasaan menggantung pakaian, ketersediaan tutup pada kontainer, frekuensi pengurasan kontainer dan tingkat pengetahuan responden tentang DBD terhadap kejadian DBD. 2. Sumber Data a. Data Primer Data primer diperoleh dari survei ke lokasi di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan dan wawancara langsung kepada responden dengan 36 menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Tanjungsari maupun data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, serta data penduduk atau monografi yang diperoleh dari Kelurahan Ploso. 3. Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan secara langsung pada kontainer serta observasi untuk mengetahui faktor lingkungan di rumah responden. 4. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner berupa sejumlah pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti, melalui wawancara langsung dan pengisian kuesioner pengamatan langsung terhadap faktor lingkungan. Kuesioner diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. 1 Uji validitas Sifat valid memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari nilai yang diinginkan. Instrumen uji validitas menggunakan uji korelasi product moment person Muhidin dan Abdurahman, 2007. 37 Rumus korelasi product moment person r xy =    2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N            Dimana : r xy : korelasi antara variabel x dan y X dan Y : Skor masing-masing skala N : Banyaknya subjek Tabel 1. Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y Besar r xy Keterangan 0,00 - 0,20 Hubungan sangat lemah diabaikan, dianggap tidak ada 0,20 - 0,40 Hubungan rendah 0,40 - 0,70 Hubungan sedang 0,70 - 0,90 Hubungan kuat 0,90 - 1,00 Hubungan sangat kuat Hasil uji kuesioner dilaksanakan di luar sampel penelitian, selanjutnya uji validitasnya menggunakan uji korelasi product moment . Suatu item dinyatakan valid jika nilai korelasi product moment yang dihasilkan lebih besar dari nilai r tabel 0.444 dengan jumlah sampel N=25 dan signifikasinya 5. Hasil uji validitas menyatkan bahwa nilai rata-rata r xy = 0.527, karena r xy 0.444 maka kuesioner tersebut dikatakan valid. 38 2 Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dengan menunjukkan hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach . Rumus Alfa Cronbach : r 11 =               2 2 1 1 t i k k   Keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya bulir soal 2 i   : jumlah varians bulir 2 t  : Varians total Standar reliabilitas adalah jika nilai hitung r lebih besar dari nilai tabel r 0,444, maka instrumen dinyatakan reliabel Muhidin dan Abdurahman, 2007. Hasil uji reliabilitas kuesioner menunjukkan r 11 = 0.484 sehingga di nyatakan reliabel dan memiliki hubungan yang sangat kuat. b. Senter untuk memeriksa jentik pada kontainer dan formulir pemerikasaan jentik. 39

H. Jalannya Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Kepadatan Jentik Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Antara Desa Endemis Dan Non Endemis Serta Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2000

0 32 97

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Tembelahan Kota Kecamatan Tembelahan Kabupaten Endragem Heler Propinsi Riau Tahun 2003

1 64 85

Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

0 28 88

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GROGOL Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 5

HASIL PENELITIAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GROGOL Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

1 1 13

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KAB. JENEPONTO ipi165800

0 0 6

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN PLOSO KECAMATAN PACITAN TAHUN 2009

0 1 12