Cara kerja ligan pada nuklear reseptor yang terdapat di sitoplasma. Ligan alami atau ligan sintetik berdifusi melewati membran sel dan
berikatan pada nuklear reseptor. Pengikatan ligan pada nuklear reseptor disitoplasma mencetuskan perubahan. Ligan mengaktifkan heterodimer
nuklear reseptor kemudian masuk kedalam nukleus yang mengambil protein coaktivator dan RNA polimerase kemudian berikatan di DNA
hormon reseptor elemen HRE dan mengaktifkan transkripsi gen dan menyebabkan timbul efek biologis Schweitzer et al, 2009.
2.4. Peran PPARγ pada Kanker
Nuklear reseptor memodulasi atau merangsang proliferasi, apoptosis, invasi dan migrasi. PPAR dapat menekan pertumbuhan sel
kanker pada manusia. Dengan adanya mutasi pada PPARγ akan mengakibatkan hilangnya ikatan ligan. Ini menunjukkan bahwa
pentingnya PPARγ fungsional yang normal untuk pertumbuhan sel-sel manusia. Salah satu mekanismenya adalah upregulasi tumor oleh agonis
PPARγ. Secara keseluruhan ligan PPARγ agonis telah dinyatakan sebagai antikanker yang potensial dan dapat berfungsi sebagai dasar
yang rasional dalam terapi beberapa tumor atau dalam kemopreventif. Data lain menunjukkan bahwa PPARγ bisa berperan sebagai gen
supressor tumor. PPARγ juga berperanan sebagai faktor transkripsi setelah membentuk heterodimer dengan RXR dan berikatan dengan
elemen spesifik. Penelitian ini telah didukung pada in vitro seperti liposarcoma, kanker ovarium, kanker payudara, kanker prostat, kanker
kandung kemih, beberapa jenis limfoma B, erytroleukemia, kanker paru- paru, kanker lambung. Oleh karenanya pada saat ini nuklear reseptor
lebih diminati sebagai target terapi Shirley, 2009; Schweitzer et al, 2009.
Skema superfamily Nuklear Reseptor NR
2.5. Kerangka Konsep
= Variabel penelitian
Epitel Nasofaring Genetik
Lingkungan Infeksi EBV
Karsinoma nasofaring
-
Jenis kelamin
- Umur
- Histopatologi
-
Ukuran tumor T
-
Ukuran kelanjar getah bening Leher N
-
Stadium
PPARγ
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan secara
cross sectional. Dalam penelitian ini tidak memberikan perlakuan terhadap variabel, namun hanya melihat ekspresi imunohistokimia
PPARγ. Pengukuran variabelnya dilakukan hanya satu kali dan pada satu saat.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU.
Penelitian dilakukan mulai bulan Juni 2012 sampai Desember 2012.
3.3. Populasi, Sampel dan Tekhnik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi Populasi adalah penderita yang didiagnosis KNF
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi dan hasil biopsi histopatologi yang berobat ke Divisi Onkologi-
Bedah Kepala Leher Departemen THT-KL FK USURSUP H. Adam Malik Medan.
Kriteria Populasi 1. Penderita yang didiagnosis KNF, baik laki-laki maupun
perempuan dengan keadaan umum baik 2. Penderita yang belum pernah mendapat pengobatan dengan
radioterapi, kemoterapi dan kombinasi keduanya.
Universita Sumatera Utara
3. Hasil pemeriksaan biopsi histopatologi dari Departemen Patologi Anatomi FK USU pada periode Januari 2011 sampai
dengan Mei 2012. 4. Bersedia diikutsertakan dengan menandatangani informed
consent. 3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah total populasi penelitian. 3.3.3 Tekhnik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel penelitian adalah dengan cara non probability consecutive sampling
3.4 Variabel Penelitian