Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

Fitri Lestari, 2013 Pengaruh Co-Creation Experiences Terhadap Identitas Kabupaten Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu No Data Jenis Data Sumber Data Keuangan Asli Daerah Kabupaten Garut Garut 2007-2011 3 Indonesia Most Recomended Cities for Business Sekunder Majalah SWA 17 9-26 Agustus 4 Jumlah pengunjung Chocodot Sekunder Chocodot 5 Jumlah pengunjung Kerupuk Kulit Primer Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Garut 6 Jumlah pengunjung Cipanas Primer Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut 7 Jumlah pengunjung Kawah Darajat Sekunder Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut 8 Jumlah pengunjung Batik Sekunder Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Garut 9 Jumlah pengunjung Jaket Kulit Sekunder Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Garut Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Penelitian yang dilakukan selalu berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Menurut kamus riset karangan Kommaruddin dalam Mardalis 2003:53 ”Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel”. Menurut Siswojo dalam Mardalis 2003:54 ”Populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti”. Menurut Suharsimi Arikunto 2009:130 “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Fitri Lestari, 2013 Pengaruh Co-Creation Experiences Terhadap Identitas Kabupaten Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010:115. Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah para Wisatawan Nusantara Wisnus yang mengunjungi 6 wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Garut sejumlah 578.921 orang pada periode Januari-Desember 2011 seperti terlihat pada tabel berikut ini: TABEL 3.3 JUMLAH WISATAWAN NUSANTARA KE KABUPATEN GARUT TAHUN 2011 PER RIBU ORANG No. Nama Produk Jumlah Pengunjung 1. Chocodot 12.341 2. Kerupuk Kulit 56.180 3. Cipanas 405.492 4. Kawah Darajat 36.132 5. Batik 30.348 6. Jaket Kulit 38.428 Jumlah 578.921 Sumber: Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Garut dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut Tahun 2011

3.2.4.2 Sampel

Sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu representatif atau tidak. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih Fitri Lestari, 2013 Pengaruh Co-Creation Experiences Terhadap Identitas Kabupaten Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dari populasi Ulber Silalahi, 2006:234. Menurut David A. Aaker et. al. 2004:760, “A subset of elements from a population.” Artinya: Suatu subset unsur-unsur dari suatu populasi. Sampel diartikan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi maka dalam rangka mempermudah melakukan penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah besar. Menurut Suharsimi Arikunto 2009:131 “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Pada penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya: 1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga 3. Keterbatasan waktu yang tersedia. Peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono 2008:116: Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative mewakili. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian wisatawan pembeli produk dan jasa di Kabupaten Garut. Jumlah sampel Fitri Lestari, 2013 Pengaruh Co-Creation Experiences Terhadap Identitas Kabupaten Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu yang diambil dalam penelitian ini sebesar 240 sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus dari Harun Al Rasyid 1994:44, yaitu: N n n n 1   Harun Al Rasyid,1994:44 Sedangkan n dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 2 2 1               S Z n Harun Al Rasyid,1994:44 Keterangan : N = Populasi n = Sampel S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Emperical Rule  = Bound of error yang bisa ditolerirdikehendaki sebesar 5 Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut: a. Jumlah item = 47 b. Nilai tertinggi skor responden = 47x5 = 235 c. Nilai terendah skor responden = 47x1 = 47 d. Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 140 –28 = 188 e. Deming’s Emperical Rule yang digunakan adalah: S = 0,21 188 = 39,48 S = 39,48 Fitri Lestari, 2013 Pengaruh Co-Creation Experiences Terhadap Identitas Kabupaten Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan: S = 0,21, berdasarkan pengamatan dari jawaban responden yang berbentuk kurva kiri, artinya jawaban responden kebanyakan ada di skor 3 dan 4. Adapun perhitungan jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan mencari nilai n terlebih dahulu, yaitu: Diketahui: N = 578.921 orang Α = 0,05 Δ = 5       2 1  Z = 0,975 1,96 S = 39,48 n o = [ 1,9639,48 ] 2 5 = [ 77,3808 ] 2 5 = [15,47616] 2 = 239,51153 N = 239,51153 1+ 239,5115323 578.921 = 239,51153 1,00041372 = 239,4 = 240 Berdasaran penghitungan di atas, ukuran sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini alpha = 0,05 dan derajat kepercayaan 5, maka diperoleh ukuran sampel n minimal sebesar 240 responden. Lihat Tabel Z yaitu Tabel Nominal baku akan diperoleh nilai 1,96 Fitri Lestari, 2013 Pengaruh Co-Creation Experiences Terhadap Identitas Kabupaten Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan estimate value. Sugiyono 2008:73 mengemukakan bahwa: “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto 2009:111 teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel contoh yang benar- benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Populasi pada penelitian ini adalah populasi bergerak mobile population, maka peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto 2009:134 teknik ini digunakan apabila populasi yang diteliti dianggap homogen. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan chance dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel secara sistematik, untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah yang sistematis untuk mendapatkan sampel yang representatif. Karena populasi dalam penelitian ini terdiri dari 6 tempat wisata, maka pembagian sampel untuk setiap tempat wisata dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus alokasi proportional dari Sugiyono 2010:128 sebagai berikut: Fitri Lestari, 2013 Pengaruh Co-Creation Experiences Terhadap Identitas Kabupaten Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dimana: = ℎ � � = ℎ � � ℎ � = ℎ � � = ℎ � ℎ TABEL 3.4 PROPORSI PENYEBARAN SAMPEL No Tujuan Wisatawan Populasi Perhitungan Sampel 1 Chocodot 1.100 12.341578.921 x 240 5 2 Kerupuk Kulit 2.119 56.180578.921 x 240 23 3 Cipanas 33.791 405.492578.921 x 240 168 4 Kawah darajat 3.011 36.132578.921 x 240 15 5 Batik 1.716 30.348578.921 x 240 13 6 Jaket 24.341 38.428578.921 x 240 16 Jumlah 578.921 240 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS CO-CREATION EXPERIENCE TERHADAP KOTA KREATIF SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA SERTA DAMPAKNYA PADA REVISIT INTENTION : Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung.

2 9 26

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KAPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut.

1 5 66

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

PENGARUH CO-CREATION EXPERIENCES TERHADAP IDENTITAS KABUPATEN GARUT SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Garut.

11 26 26

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

ANALISIS PLACE BRANDING UNTUK MENINGKATKAN CITRA KABUPATEN PURWAKARTA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUTUSAN MENGUNJUNGI DESTINASI PARIWISATA: Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Purwakarta.

5 18 77

View of PENGARUH IDENTITAS KABUPATEN GARUT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Garut)

0 0 18