commit to user 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini tidak berdasarkan jumlah pertemuan atau tatap muka dalam pembelajaran,tetapi lebih mengutamakan perkembangan
dan kemajuan siswa setelah siswa mendapatkan tindakan. Dalam hal ini pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi pembelajaran gerak dasar lari
menggunakan pendekatan bermain kelompok pada siswa kelas III. Pembelajaran gerak dasar lari menggunakan pendekatan bermain kelompok
sistimatikanya secara umum terdiri dari pendahuluan yang meliputi membariskan siswa menjadi empat bersaf, apresiasi, menyampaikan materi
dan memimpin permainan “ Hijau Hitam “. Berikutnya adalah kegiatan inti, dimana kegiatan inti dalam penelitian ini terdiri dari permainan dan tehnik
lari. Terakhir adalah penutup, yang terdiri membariskan siswa, evaluasi pembelajaran, berdoa, dan pembubaran.
Penyampaian materi pembelajaran lari dengan pendekatan bermain kelompok dengan cara guru menyampaikan atau menjelaskan materi sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Siswa mendengarkan, memahami dan kemudian mempraktekan. Koreksi atas kesalahan siswa dilaksanakan pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Pemberian materi dilakukan oleh peneliti, guru bertugas sebagai pengamat observer pembelajaran dan dibantu
oleh critical friend. Data observasi digunakan sebagai evaluasi kegiatan belajar mengajar antara peneliti, guru dan teman yang tidak berkepentingan
dengan penelitian. Kekurangan di siklus pertama akan dicermati sehingga tidak akan muncul lagi.
I. Siklus Pertama a. Perencanaan
Perencanaan diawali dengan kelas yang digunakan untuk penelitian, perencanaan tindakan dan pembuatan RPP. Penentuan waktu tindakan ini
kaitannya dengan pelaksanaan tindakan, pelaksanaan tindakan pada hari 22
commit to user 23
Selasa 18 Maret 2011. Langkah selanjutnya adalah penentuan permainan yang akan digunakan dan materi pembelajaran. Pemilihan permainan yang
digunakan disesuaikan dengan tingkat kelas dan alat. Penentuan materi bersumber pada buku referensi. Setelah itu pembuatan RPP Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat perencaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Persiapan yang terakhir mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan dalam pembelajaran, menyiapkan bilah, ban bekas, dan gardus.
b. Tindakan
Siswa dibariskan dengan formasi empat saf, siswa putri di depan dan siswa putra di belakang, guru memimpin berdoa. Setelah itu dilakukan
presensi dengan menanyakan pada ketua kelas siswa yang tidak masuk. Ternyata dari 22 siswa tidak masuk 2 siswa, yaitu 1 putri dan 1 putra. Setelah
itu guru menjelaskan materi. Penjelasan materi lari meliputi jalan yang benar, lari yang benar, diteruskan lompat yang benar. Sebagian besar siswa
memperhatikan penjelasan guru, tetapi ada sebagian kecil yang berbicara dengan teman.
Kegiatan berikutnya adalah pemanasan. Pemanasan digunakan untuk permainan “Hijau Hitam”. Guru menjelaskan cara bermain Hijau Hitam. Cara
bermain siswa dibariskan dua bersaf berhadap-hadapan dengan jarak 2 meter. Kelompok A Hitam, Kelompok B Hijau. Kedua kelompok saling berpasangan
dengan memperhatikan postur tubuh seimbang. Apabila guru mengatakan “ Hijau Hitam“ maka kelompok hijau mengejar kelompok hitam sampai batas
yang ditentukan. Regu hitam lari secepat-cepatnya sampai batas yang ditentukan. Apabila hitam kena sebelum batas berkenaan maka
menggendong, apabila tidak kena sampai batas berkenaan maka dilakukan sebaliknya. Hijau yang menggendong pasangannya sampai ke garis tengah.
Demikian seterusnya sampai beberapa kali. Waktu yang digunakan dari membariskan siswa sampai permainan 10 menit. Siswa melakukan permainan
dengan gembira dan semangat. Setelah selesai melakukan permainan, kemudian memasuki kegiatan
inti selama 45 menit. Kegiatan inti terdiri atas jalan, lari, dan lompat.
commit to user 24
1 Kegiatan Inti
Guru mengatur siswa, menjelaskan materi pelajaran meliputi gerak lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif.
a. Gerak Lokomotor Siswa berbaris menjadi empat bersaf dan memperhatikan penjelasan
dan contoh guru. Dengan alat bantu bilah yang tertata dengan ukuran tertentu guru memberi contoh. Berjalan ke depan badan tegak dada dibuka perut agak
ditarik ke dalam supaya rata, pandangan ke depan. Tangan diayun dari belakang ke depan, lemas dengan siku agak dibengkokkan di samping badan.
Langkahkan kaki kiri ke depan dengan ibu jari lurus dan lutut agak dibengkokkan.
Setelah kontak dengan tanah, segera langkahkan kaki kanan dari belakang ke depan, kaki kiri dan tangan kanan diayunkan dari depan ke
belakang. Demikian seterusnya. Pada waktu melangkah ke depan pertama kali ke tanah adalah tumit. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan
melakukan semua rangkaian tugas guru dengan bergiliran. Kesalahan tetap ada antara langkah kaki dan tangan bersamaan. Contoh kaki kiri melangkah
ke depan diikuti ayunan tangan kiri. Guru langsung membetulkan. b. Gerakan Non Lokomotor
Menggunakan alat bantu ban bekas guru memberi contoh belari dengan angkat paha, kaki selalu selalu berada di dalam ban. Secara bergiliran
siswa melakukan lari, kaki selalu berada di dalam ban sesuai dengan contoh. Siswa berlari tepat di dalam ban.
Kemudian diteruskan penjelasan tentang cara melompat. Siswa memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru. Menggunakan alat bantu
gardus, guru memberi contoh cara melompat ke atas dengan catatan satu kaki tidak boleh ganti langkah dengan melewati gardus yang sudah ditata
sedemikian rupa. Siswa secara bergiliran melakukan lari sambil melompati gardus. Ada saja siswa yang melompati gardus dengan ganti langkah.
Kemudian guru langsung membetulkan.
commit to user 25
c. Gerakan Manipulatif Kemudian diteruskan penjelasan koordinasi gerakan jalan, lari, dan
lompat. Guru memberi contoh dari semua gerakan yaitu jalan, lari, dan lompat.
Siswa memperhatikan contoh guru dari awal sampai akhir. Pertama berdiri di belakang garis star denagan aba-aba peluit. Guru
melakukan jalan di sela-sela bilah, kemudian lari, kaki berada di dalam ban. Terakhir lari sambil melompati gardus kemudian jalan lagi di sela-sela bilah
sampai garis finish. Secara bergiliran siswa melakukan koordinasi gerakan jalan, lari, dan lompat. Pada gerakan koordinasi gerakan jalan, lari sudah
banyak yang betul, hanya pada gerakan lari masih ada anak yang tidak mengangkat paha.
Kemudian pada gerakan lompat gardus masih banyak anak yang gerakannya ganti langkah. Setelah semua sudah melakukan gerakan
koordinasi gerakan jalan, lari, dan lompat, guru mengulas kembali dan memberi contoh melakukan gerakan dari jalan, lari, dan lompat dengan benar.
Siswa memperhatikan contoh gerakan dari jalan, lari, dan lompat yang benar. Kemudian secara bergiliran siswa melakukan gerakan jalan, lari, dan lompat
yang benar. Karena semua siswa memperhatikan, maka pada akhir pembelajaran banyak siswa yang sudah bisa melakukan gerakan sesuai
dengan contoh walaupun belum sempurna sekali. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan penutup. Dalam kegiatan penutup siswa dibariskan dalam
empat saf. Guru memberikan koreksi atas kesalahan gerakan dari jalan, lari, dan lompat dengan benar. Kemudian selesai pembelajaran diakhiri dengan
doa penutup dan pembubaran.
c. Observasi
Hasil dari pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa dalam mengikuti pembelajaran gerak dasar lari menggunakan pendekatan
bermain kelompok pada siswa kelas III cukup antusias, memahami cara jalan, lari, dan lompat dengan benar. Dengan pembelaran bermain kelompok dan
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, secara umum siswa
commit to user 26
dalam satu kelas cukup aktif, ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran dari pemanasan sampai gerakan inti dan penenangan.
Siswa melakukan apa yang diperintahkan oleh guru. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru, berdasarkan
pengamatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti proses
pembelajaran, keadaan alat, dan fasilitas yang digunakan selama pembelajaran.
d. Refleksi
Langkah selanjutnya setelah dilakukan observasi adalah melakukan refleksi dan tindakan yang dilakukan. Hambatan atau kendala yang
ditemukan dalam proses pembelajaran lari adalah kesalahan awal, karena masih kaku dan canggung. Ada siswa yang melakukan jalan dengan langkah
kaki kiri, ayunan juga tangan kiri, dan sebaliknya. Jadi kalau kita melihatnya lucu. Pada pembelajaran lari, langkah lari sudah betul dan lari pada ban
bagian dalam namun masih ada anak yang lari kurang mengangkat paha. Pada pembelajaran lompat yang melewati gardus masih ada siswa yang ganti
langkah. Jadi pada siklus ke dua masih akan diulang. Waktu pembelajaran dalam rencana dimulai pukul 07.00 WIB,
ternyata baru bisa dimulai pukul 07.10 WIB, ini disebabkan jarak sekolah ke lapangan sedikit jauh, sehingga siswa harus jalan kaki menuju lapangan.
Lapangan juga kurang mendukung karena malam harinya baru turun hujan cukup deras, sehingga lapangan becek dan semua siswa melepas sepatu.
II. Siklus ke dua a.
Perencanaan
Dari hasil refleksi di siklus pertama diketahui bahwa guru kurang menekankan gerak dasar jalan, lari, dan lompat. Jadi pada siklus ke dua ini
lebih ditekankan pada hal tersebut, supaya pembelajaran yang dilaksanakan lebih bermanfaat di siklus ke dua ini. Setelah pembelajaran
siklus ke dua diharapkan siswa sudah menguasai dan bisa, sehingga tuntas
commit to user 27
untuk selanjutnya pengambilan penilaian.
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan ke dua dilaksanakan pada hari Kamis 28 April 2011. Proses pembelajaran dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB
sampai pukul 08.00 WIB di lapangan sepak bola Karang Pucung desa Kaliwinasuh. Pelaksanaan tindakan ke dua menggunakan bilah 20 buah,
gardus 10 buah yang digunakan sebagai alat bantu. Bilah digunakan untuk langkah kaki dalam berlari, sedangkan gardus untuk dilompati.
Pembelajaran pendidikan jasmani dimulai pukul 07.00 WIB. Diawali dengan membariskan siswa. Setelah berbaris guru menghitung
jumlah siswa, presensi dan memimpin berdoa. Siswa dibariskan dengan formasi empat saf, siswa putri di depan dan siswa putra di belakang.
Dilanjutkan dengan menanyakan siswa yang tidak masuk atau tidak mengikuti pembelajaran. Dari 22 siswa seluruhnya dapat mengikuti
pembelajaran. Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan materi, kaitannya dengan gerakan lari dan pengambilan nilai. Setelah itu siswa dibariskan
menjadi dua kelompok untuk melakukan pemanasan dengan bentuk permainan dengan rentang waktu 10 menit. Permainannya adalah
permainan orang kaya dan perampok. - Kelompok A orang kaya dan kelompok B perampok.
- Kelompok orang kaya berada pada baris pertama membelakangi kelompok B perampok berdiri di baris ke dua berjarak 2 meter.
- Guru mengatakan “Perampok datang“ dengan segera orang kaya berbalik dan mengejar perampok. Perampok dengan cepat berlari
jangan sampai terkatuk lawan. - Perampok yang terkatuk lawan sebelum melampaui garis perkanaan
dinyatakan sebagai sandera. Permainan dilakukan secara bergantian. Kelompok A yang semula sebagai orang kaya bergantian menjadi
perampok, dan sebaliknya kelompok B yang semula sebagai perampok menjadi orang kaya.
commit to user 28
- Siswa melakukan permainan sebagai orang kaya dan perampok dengan senang dan gembira. Dengan semangat dan antusias siswa melakukan
permainan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Demikian seterusnya permainan dapat diulang beberapa kali kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan inti. - Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Dengan alat peraga bilah
dan gardus. Guru memberi contoh melakukan lari dengan melewati sela-sela bilah dengan jarak yang telah ditentukan. Diteruskan lari
dengan melompat gardus yang dipasang dengan jarak 40 cm. - Sementara siswa memperhatikannya.
- Siswa dibagi menjadi dua kelompok. - Kelompok pertama melakukan lari dengan melewati sela-sela bilah
yang berjarak 20 cm dari bilah satu ke bilah berikutnya. - Kelompok ke dua berlari dengan melewati gardus sesuai contoh
- Guru melihat gerakan siswa sudah betul atau belum, jika masih ada yang belum betul guru langsung membetulkan baik gerakan lari
maupun lompat sampai betul. - Latihan ini dapat diulang sesuai situasi dan kondisi anak.
- Setelah dianggap semua melakukan dengan benar, kemudian siswa berbaris satu banjar untuk melakukan dua gerakan sekaligus.
- Diakhiri kegiatan evaluasi lari cepat 30 meter. - Dengan urut absen siswa melakukan lari untuk diambil nilainya.
- Kegiatan akhir penenangan - Siswa dibariskan dua bersaf, sambil duduk selonjor, siswa
memperhatikan perbaikan gerakan yang telah dilakukan. - Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa disiapkan, berdoa lalu
dibubarkan untuk istirahat.
c.
Observasi
Pada siklus ke dua ini suasana sangat kondusif, tertib, dan siswa terlihat semangat karena siswa sudah bisa lari sesuai dengan teknik yang
telah diajarkan oleh guru. Pelaksanaan pengambilan nilai, banyak siswa
commit to user 29
yang sudah bisa. Tiap siswa mendapat kesempatan lari, yang lain menunggu giliran sambil melihat teman yang sedang melakukan lari.
Pembelajaran gerak dasar lari menggunakan pendekatan bermain kelompok yang sudah dilaksanakan, dilihat dari sudut pandang siswa ,
siswa sangat antusias, gembira dan ceria. Selain itu siswa secara tidak langsung belajar tehnik jalan, lari dan lompat yang benar. Jadi yang perlu
dibenahi atau dipelajari pada tehnik jalan, lari, dan lompat adalah langkah berirama, keadaan ini memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Pada umumnya kesalahan yang sering dilakukan siswa selain
langkah berirama adalah langkah kurang panjang, dan posisi tangan kurang melenggang. Namun dengan adanya gerak dasar lari menggunakan
pendekatan bermain kelompok siswa sudah sedikit terbiasa lari dengan tehnik yang benar.
Selanjutnya dilihat dari sudut pandang kelas, suasana kelas kondusif, pengelolaan kelas lebih mudah karena siswa antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Sarana dan prasarana sederhana dan mudah didapat sehingga tidak perlu biaya besar. Pembelajaran berjalan lancer,
siswa senang dan bisa sehingga pembelajaran bisa berhasil tanpa kendala. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru penjas. Setelah
pembelajaran selesai, dari hasil lembar observasi dapat diketahui bahwa siswa dalam mengikuti pembelajaran lari dengan pendekatan bermain
kelompok, siswa lebih antusias, aktif, dan lebih siap dengan materi.
d. Refleksi
Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lari ditemukan kesalahan yang dilakukan siswa antara lain: langkah kaki kurang panjang,
posisi tangan
masih melenggang.
Walaupun demikian
dalam melaksanakan tes tersebut siswa sunguh-sungguh dan penuh semangat
commit to user 30
dalam melasanakan tes. Dari hasil evaluasi atau tes tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan yang dilakukan sudah tepat.
B. Pembahasan