Gambar 4. Travelling microscope
8. Termometer 9. Stopwatch
10. Timbangan digital Sartorius 11. Gelas ukur Pyrex
®
,USA 12. Vibrator Fili Manfredi Pulsar-2, Italy
3.5.2 Bahan Penelitian
1. Gips tipe III Moldano
®
2. Garam A: NaCl murni 3. Garam B: Dolphin
®
4. Vaselin 5. Aquadestilata Kimia Farma, Indonesia
3.6 Cara Penelitian
3.6.1 Pembuatan larutan NaCl 2 dan Garam Dapur 2
a. Timbang berat garam A dan B masing-masing sebesar 0,6 gr dengan menggunakan timbangan digital merek Sartorius.
b. Ukur volume air sebanyak 30 ml dengan suhu ± 25ºC untuk mengencerkan garam dengan menggunakan gelas ukur Pyrex
®
,USA. c. Larutkan masing-masing garam A dan B ke dalam air sebanyak 30 ml
dengan suhu ± 25º.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Pembuatan Sampel Kelompok NaCl 2 dan Garam Dapur 2
Untuk Mengukur Perubahan Dimensi
a. Sediakan ruled block dan gypsum mould. b. Letakkan gypsum mould di atas ruled block dan diputar agar tidak ada celah.
c. Olesi ruled block dan gypsum mould dengan vaselin. d. Timbang berat gips tipe III sebesar 100 gr sebanyak 30 sampel dengan
menggunakan timbangan digital merek Sartorius. e. Masukkan larutan NaCl 2 yang telah diukur ke dalam mixer, kemudian
tambahkan bubuk gips tipe III yang telah ditimbang sebanyak 100 gr ke dalam mixer secara perlahan-lahan dan aduk selama 60 detik dengan menggunakan spatula waktu
diukur dengan menggunakan stopwatch hingga homogen.
4,22
f. Tuang adonan ke dalam ruled block dan gypsum mould dengan bantuan spatula sambil digetarkan dengan vibrator.
32
f. Kelebihan adonan diratakan menggunakan glass slab. g. Keluarkan gips dari master mould setelah 1 jam pengadukan.
h. Diamkan sampel gips selama 24 jam. Prosedur pembuatan sampel untuk kelompok B dengan campuran garam dapur sama dengan prosedur pembuatan
sampel untuk kelompok A.
Gambar 5. Sampel penelitian
Universitas Sumatera Utara
3.6.3 Pengukuran Perubahan Dimensi
a. Sampel dikeringkan selama 24 jam untuk dilakukan pengukuran perubahan dimensi
b. Pengukuran dilakukan oleh operator menggunakan travelling microscope. c. Setiap sampel dilakukan tiga pengukuran, yaitu pengukuran panjang garis
cd-c’d’ pada garis A, pengukuran panjang garis cd-c’d’ pada garis B, dan pengukuran panjang garis cd-c’d’ pada garis C gambar 1.
d. Hasil pengukuran dijumlahkan kemudian didapatkan rata-ratanya. Hasil rata- rata dari setiap sampel dimasukkan ke dalam rumus.
Adapun rumus yang dipakai untuk menghitung perubahan dimensi pada penelitian adalah:
2
dimana: l
1
= rata-rata panjang garis pada setiap sampel mm l
= panjang garis pada stainless steel die mm l
1
– l x 100 =
l
Universitas Sumatera Utara
3.7 Kerangka Operasional