NaCl 2 Garam Dapur Natrium Klorida NaCl

heksahedral, berwarna putih dan memiliki rasa asin. Kemurnian yang dipersyaratkan dalam Farmakope Indonesia edisi III tahun 1979 minimal sebesar 99,5. 17 Tabel 2. NaCl 33 Natrium klorida Rumus molekul NaCl Massa molar 58.44 grmol Penampilan Tidak berwarnaberbentuk kristal putih Densitas 2.16 grcm 3 Titik leleh 801 °C 1074 K Titik didih 1465 °C 1738 K Kelarutan dalam air 35.9 gr100 mL 25 °C

2.6.1 NaCl 2

Penggunaan NaCl sebagai akselerator membawa dampak yang signifikan dalam pembuatan model gigitiruan, hal ini dikarenakan NaCl dapat menyebabkan penurunan setting time. NaCl selain merupakan bahan kimia yang dapat mempercepat initial setting time dan final setting time hingga 50 juga mempunyai pengaruh terhadap setting ekspansi dan perubahan dimensi gips. Menurut Anusavice 2003, Noort 2007 dan Bonsor 2013 penambahan NaCl memiliki pengaruh dalam Universitas Sumatera Utara mengurangi setting ekspansi dengan menyediakan lokasi tambahan untuk pembentukan kristal sehingga mengurangi interaksi kristal untuk saling mendorong terpisah. 5,20,34 NaCl 2 didefenisikan sebagai 2 gr NaCl100 ml air. Secara umum, NaCl bertindak sebagai aselerator pada konsentrasi 1 sampai 10 namun konsentrasi NaCl yang paling umum digunakan dan memberikan setting time tercepat, yaitu 210 detik adalah 2. 14

2.6.2 Garam Dapur

Jenis NaCl yang beredar di pasaran saat ini ada beberapa macam, diantaranya adalah garam murni keluaran pabrikan yang dibuat untuk kebutuhan bahan kimia, laboratorium kesehatan, dan industri. Jenis garam NaCl lainnya adalah garam dapur yang sudah dikenal masyarakat luas sebagai bumbu dapur dan pengawet. 17 Selain itu garam dapur merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia dan mempunyai kegunaan utama sebagai pencegah gejala kekurangan iodium yang dapat mengakibatkan beberapa penyakit seperti gondok, masalah kelenjar tiroid, dan penurunan mental. 26 Menurut Standar Nasional Indonesia nomor 01-3556-2000 garam beriodium adalah garam dapur yang mengandung komponen utama NaCl 94,7, air maksimal 7 dan kalium iodat KIO 3 30mgkg, serta senyawa-senyawa lain seperti timbal Pb, tembaga Cu, raksa Hg, dan arsen As dalam jumlah yang sangat kecil. 28,29 Pembuatan garam dapat dilakukan dengan beberapa kategori berdasarkan perbedaan kandungan NaCl nya sebagai unsur utama garam. Jenis garam dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti; kategori baik sekali, baik dan sedang. Dikatakan baik sekali jika mengandung kadar NaCl 95, baik jika kadar NaCl 90-95, dan sedang jika kadar NaCl antara 80-90 tetapi yang diutamakan adalah yang kandungan garamnya di atas 95. 27 Pembuatan garam dapur dapat dilakukan melalui proses multiple-effect evaporation, oven pan evaporation, dan evaporasi matahari. proses pembuatan garam yang penguapannya di proses dengan menggunakan tenaga matahari solar evaporation merupakan proses paling tradisional dan dinilai masih Universitas Sumatera Utara tepat untuk diterapkan pada perkembangan teknologi dan ekonomi di Indonesia pada waktu sekarang. 15 Evaporasi matahari solar evaporation dimulai dengan mengumpulkan air laut ke suatu kolam seperti tambak di tepi pantai kemudian dengan bantuan sinar matahari, air laut diuapkan hingga kristal NaCl-nya tertinggal di tambak. Kemudian para petani garam mengumpulkan kristal kristal tersebut untuk dicuci ulang agar bersih, lalu dijemur kembali. Proses pencucian pada garam dapur ini dilakukan berulang kali hingga kotorannya benar-benar hilang dan menghasilkan butiran- butiran kecil garam. 16 Garam yang dihasilkan dari proses penguapan air laut dengan tenaga matahari ini sangat bergantung pada luas areanya dengan kondisi air laut yang rata-rata mengandung garam sekitar 3,7. Garam terdiri dari senyawa kimia dengan bagian terbesar terdiri dari natrium klorida NaCl dengan pengotor terdiri dari kalsium sulfat CaSO 4 , Magnesium sulfat MgSO 4 , Magnesium klorida MgCl 2 , dan lain-lain. Apabila air laut diuapkan maka akan dihasilkan kristal garam, yang biasa disebut garam krosok. Untuk meningkatkan kualitas garam dapur dapat dilakukan dengan cara kristalisasi bertingkat, rekristalisasi, dan pencucian garam. Cara lain untuk meningkatkan kualitas garam adalah pemurnian dengan penambahan bahan pengikat pengotor. Tanpa adanya proses pemurnian maka garam dapur yang dihasilkan melalui penguapan air laut masih bercampur dengan senyawa lain yang terlarut. 28 Proses pengolahan garam pada industri kecil dan menengah umumnya menggunakan proses pencucian dan pengeringan. Pencucian garam dilakukan dengan memakai larutan jenuh garam brine yang digunakan berulang kali, tujuannya untuk menghilangkan kotoran dari permukaan garam, sedangkan proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air. 30 Proses pencucian dan pengeringan yang dilakukan di industri garam yang ada di Indonesia saat ini ternyata belum cukup mampu menghasilkan garam dengan kualitas yang baik sehingga stabilitas iodiumnya rendah. Hal ini disebabkan pencucian dan pengeringan yang dilakukan hanya bertujuan meningkatkan tampilan fisik garam, belum sampai pada cara menghilangkan zat pengotor higroskopis senyawa Ca dan Mg dan zat-zat pereduksi Universitas Sumatera Utara pada garam. Sehingga berdasarkan survei yang telah dilakukan, lebih dari 50 produk garam konsumsi yang dihasilkan industri garam memiliki stabilitas iodium yang rendah. 30 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.8 Kerangka konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2% terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

2 72 81

Pengaruh Pemakaian Slurry Water Dan Air Bersih Terhadap Kekuatan Kompresi Dan Perubahan Dimensi Gips Tipe III Pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

4 75 79

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan Nacl 2%Terhadap Setting Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe Iii Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

10 57 81

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Untuk Pembuatan Gigitiruan - Pengaruh Penambahan NaCl dan Garam Dapur terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe III pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

0 0 17

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan NaCl dan Garam Dapur terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe III pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

0 0 5

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN NaCl DAN GARAM DAPUR TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI GIPS TIPE III PADA PEMBUATAN MODEL KERJA GIGITIRUAN

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2% terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

0 0 19

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN GARAM DAPUR DAN NaCl 2 TERHADAP SETTING TIME DAN KEKUATAN KOMPRESI GIPS TIPE III SEBAGAI BAHAN MODEL KERJA GIGITIRUAN

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan Nacl 2%Terhadap Setting Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe Iii Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

0 0 7

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN GARAM DAPUR DAN NaCl 2 TERHADAP SETTING TIME DAN KEKUATAN KOMPRESI GIPS TIPE III SEBAGAI BAHAN MODEL KERJA GIGITIRUAN

0 2 16