Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

Aggih Firdansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan suatu usaha yang disengaja, teratur, dan terencana sebaik mungkin dengan maksud untuk mengubah atau mengembangkan sikap serta potensi tertentu yang dimiliki. Pendidikan tidak bisa dianggap sepele seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan berkembang. Sekolah sebagai salah satu lembaga formal penunjang pendidikan sudah selayaknya dapat memberikan sarana dan pelyanan pendidikan yang semakin baik untuk dapat mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Perlu adanya suatu kerjasama yang baik antara tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan siswa di sekolah untuk menciptakan kondisi belajar yang baik yang sejalan dengan tujuan pendidikan. Menurut Suparlan 2008:71 “sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen utama yaitu guru, siswa, dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak bisa dipisahkan agar proses KBM berjalan dengan baik ”. Sehingga sudah selayaknya proses pembelajaran di sekolah dapat diatur dan direncanakan dengan baik sehingga memberikan suasana yang kondusif, dinamis, dan menyenangkan. Seiring dengan berkembangnya IPTEK yang semakin maju dan modern, pendidikan dituntut untuk bisa mengikuti arah perkembangan tersebut. Hal itu berdampak pada system pendidikan yang menuntut para siswa untuk terus berkembang sehingga dapat bersaing. Siswa akan semakin tanggap terhadap perkembangan teknologi yang semakin maju. Siswa akan cenderung merasa cepat bosan dan tidak puas terhadap apa yang diberikan guru di kelas. Dari fenomena tersebut tidak bisa dipungkiri seorang tenaga pendidik harus bisa menciptakan dan Aggih Firdansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merancang suatu sistem pembelajaran yang dapat diterima siswanya seiring perkembangan jaman. Berdasarkan Survei Political and Economic Risk Consultant PERC, dalam Syukur 2010: 19 bahwa “Kualitas pendidikan Indonesia berada pada urutan ke- 12 dari 12 negara di Asia….Data The World Economic Forum Swedia 2000 menunjukan bahwa Indonesia memilliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke- 37 dari 57 negara yang disurvei di dunia”. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang diimbangi dengan kemajuan teknologi di dunia pendidikan sehingga berdampak pada system dan proses pembelajaran disekolah. Untuk itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat diterima siswa dan mengacu pada peningkatan kemampuan dan prestasi internal siswa dalam merancang strategi pembelajaran yang dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai semaksimal mungkin. Landasan hukum mengatakan dalam UU no 20 tahun 2003 UUSPN pasal 40 ayat 2 bahwa tenaga pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif dinamis dan dialogis. Perlu adanya suatu model atau metode pembelajaran yang dapat menunjang minat siswa untuk mengikuti mata pelajaran yang diberikan. Disini seorang guru memiliki peran penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang baik. Seorang guru memiliki peran penting dalam proses belajar siswa. Proses belajar siswa akan dipengaruhi oleh bagaimana cara penyampaian dan bagaimana guru merancang proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan di SMK PGRI 2 Cimahi, guru cenderung menggunakan metode belajar ceramah teacher center dalam proses pembelajaran di kelas. Siswa akan merasa bosan terhadap proses belajar. Seharusnya guru dapat memunculkan potensi siswa sehingga lebih berorientasi pada kebutuhan siswa bukan terhadap kebutuhan guru semata student center. Sehingga bukan hanya guru yang aktif namun siswa pun dituntut untuk aktif di kelas. Ketika siswa aktif mereka akan lebih berpikir sendiri dan berani memberikan argumen. Dengan begitu mereka akan lebih paham terhadap materi pelajaran sehingga hasil belajar pun Aggih Firdansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu akan meningkat. Namun hal ini sulit dilakukan oleh guru sehingga hasil atau output siswa yang dihasilkan tidak maksimal yang menyebabkan siswa cenderung tertutup dan tidak aktif dikelas. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan mata pelajaran akuntansi siswa di SMK PGRI 2 Cimahi tahun ajaran 2013-2014. Berikut daftar nilai yang di sajikan dalam bentuk tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Data Nilai Ulangan Siswa Mata Pelajaran Akuntansi SMK PGRI 2 Cimahi Kelas Jumlah siswa Jumlah siswa yang lulus diatas nilai KKM 7,5 Jumlah siswa yang tidak lulus dibawah nilai KKM 7,5 Presentase siswa yang lulus Presentase siswa yang tidak lulus X Pemasaran 1 39 14 25 35,9 64,1 X Pemasaran 2 34 19 15 55,9 44,1 X Farmasi 1 34 11 23 32,3 67,8 X Farmasi 2 36 12 24 33,3 66,7 XI Farmasi 1 29 9 20 31,1 68,9 XI Farmasi 2 33 12 21 36,4 63,6 Sumber: daftar nilai akuntansi siswa kelas X dan XI tahun ajaran 2013-2014 Dari data tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki nilai di atas KKM dari seluruh kelas sangat sedikit. Dari setiap kelas hanya sekitar 30 - 50 siswanya yang memiliki nilai diatas KKM. Nilai ulangan hampir tiap kelas siswanya dibawah 70 yang lulus diatas nilai KKM. Keadaan tersebut tentu saja perlu ada perhatian sebab bila di biarkan maka kedepannya prestasi siswa dalam mata pelajaran akuntansi akan lebih buruk lagi. Perlu adanya upaya untuk memperbaiki keadaan tersebut sebab prestasi siswa merupakan tujuan utama yang ingin dicapai dari proses pembelajaran. Perlu adanya strategi khusus dalam pembelajaran yang Aggih Firdansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peserta maupun pendidik. Sehingga akan bada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tujuan dari pembelajaran yang bekaitan dengan hasil belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di kelas. Secara umum dapat dikatakan ada dua faktor utama yang mempengaruhi yakni faktor internal dalam diri individu dan faktor eksternal diluar individu. Menurut Caroll dalam R. Angkowo A. Kosasih, 2007:51 bahwa „hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu bakat belajar, waktu yang tersedia untuk belajar, kemampuan individu, kualitas pengajaran, dan lingkungan ‟. Pendapat lain yang lebih spesifik menurut Arikunto 1997:4 menyebutkan bahwa: “ada lima faktor yang berpengaruh terhadap siswa dalam pembelajaran yaitu guru dan personilnya, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi, sarana penunjang, dan sistem administrasinya ”. Disini dapat diambil salah satu fokus yakni faktor metode mengajar. Metode mengajar yang diberikan seorang guru akan dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diambil karena akan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas. Sehingga dapat diambil salah satu indikator langkah perbaikan pendidikan tersebut adalah mencari bentuk model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan. Dalam dunia pendidikan, banyak sekali model-model pembelajaran yang telah dikembangkan. Namun tidak semua model pembelajaran cocok di terapkan disetiap mata pelajaran. Dibutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat, yang mengacu pada peningkatan kemampuan dan prestasi internal siswa dalam merancang strategi pembelajaran yang dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai semaksimal mungkin. Sejauh seorang guru bisa memasuki dunia siswa dengan berbagai metode dan model belajarnya, maka sejauh itu pula pengaruh seorang guru masuk didalam kehidupan siswa. Maka tindakan apapun yang dilakukan guru di dalam kelas akan masuk kedalam pribadi siswanya. Dari hasil penelitian para ahli di dunia pendidikan, diketahui jika siswa dibagi ke dalam beberapa tahap dalam memahami apa yang guru Aggih Firdansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ajarkan. Hal serupa dikatakan oleh Magnesen dalam DePorter, 2010: 94 yakni kita belajar: 10 dari apa yang kita baca, 20 dari apa yang kita dengar, 30 dari apa yang kita lihat, 50 dari apa yang kita lihat dan dengar, 70 dari apa yang kita katakan, 90 dari apa yang kita katakan dan lakukan. Dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih paham jika mereka dapat berargumen dan dapat melakukan suatu tindakan dalam proses pembelajaran. Menurut DePoter 2010: 134 “kunci kesuksesan seorang guru dalam memberikan pengajaran kepada siswanya yaitu seorang guru haruslah bisa memberikan model pembelajaran yang menarik sehingga dapat menggabungkan tiga modalitas dasar yang ada pada diri manusia yakni visual, auditorial, dan kinestik ”. Dan seorang guru diharapkan dapat menggabungkan keberagaman modalitas tersebut dalam proses belajar di kelas. Memasuki abad ke-21, banyak sekali model dan strategi pembelajaran inovatif yang telah dikembangkan. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran ini berakar dari upaya Lozanov yang bereksperimen dengan apa yang disebut sebagai “suggestology” atau “suggestopedia”. Prinsipnya sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Sugesti dalam pembelajaran ini berkaitan dengan teori belajar Behavioristik tentang perubahan tingah laku sebagai hasil dari pengalaman belajar siswa di kelas. Teori ini mengatakan bahwa “stimulus akan menghasilkan respon”, dimana stimulus dalam hal ini adalah sugesti berupa teknik belajar yang diberikan sehingga menghasilkan respon berupa tanggapan yang mengacu pada prestasi ataun hasil belajar. Beberapa contoh Aggih Firdansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu teknik yang digunakan dalam memberikan sugesti positif adalah memasang musik latar didalam kelas, meningkatkan partisipasi individu menjadi aktif, dan memasang poster-poster di kelas. Model Pembelajaran Quantum Teaching merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan seni dan pencapaian tujuan yang terarah melalui interaksi kelas yang dinamis. Quantum Teaching memiliki asas utama yakni “bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Itulah alasan dasar dibalik segala strategi, model, dan keyakinan Quantum Teaching. Model pembelajaran ini cocok digunakan untuk semua mata pelajaran karena model pembelajaran ini dilandasi oleh berbagai teori seperti Accelerated Learning Luzanov, Multiple Intelligences Gardner, Neuro-Linguistic Programming Grinder, Experiential Learning Hahn, Cooperative Learning Johnson and Johnson. Model ini mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif melalui interaksi yang aktif antara siswa dan guru, menyampaikan isi dengan baik karena model disesuaikan dengan karekteristik materi, dan memudahkan proses belajar karena model ini memiliki langkah-langkah pengajaran yang baik yang dikenal dengan istilah TANDUR tanamkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan. Model ini sangat cocok untuk pembelajaran akuntansi yang didasari atas dasar seni. Hal ini selaras dengan pendapat Kusnadi 2000:5 yang menjelaskan bahwa “akuntansi adalah seni keterampilan dan ilmu mengolah transaksi atau kejadian yang setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang menjadi laporan keuangan yang dibutuhkan oleh para pihak yang berkepentingan atas perusahaan yang nantinya akan digunakan di dalam proses pengambilan keputus an bisnis”. Dari beberapa teori-teori serta berbagai konsep dan prinsip pembelajaran Quantum Teaching, dapat disimpulkan bahwa banyak sekali keterampilan yang didapat jika menjadi seorang Quantum Teacher, yaitu: 1. Kepribadian bersegi banyak 2. Kemempuan menampilkan banyak peran Aggih Firdansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Kemampuan berhubungan dengan beragam siswa dikelas 4. Tekad menjadi fleksibel 5. Mau bertindak lebih dan lebih lagi 6. Keinginan kuat untuk bekerjasama dengan siswa Sehingga dari paparan di atas peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi ”.

B. Rumusan Masalah