Konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron

91 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T 4.1 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian oksidasi- reduksi berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron.

2. Konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron

Pada perkembangannya, tidak semua reaksi redoks dapat dijelaskan berdasarkan konsep pelepasan dan pengikatan oksigen. Sehingga, istilah oksidasi dan reduksi harus memiliki arti yang lebih luas, yang berlaku juga untuk reaksi-reaksi yang tidak melibatkan oksigen namun tetap mengalami proses reaksi oksidasi-reduksi. Konsep reaksi ini yakni melibatkan pelepasan dan pengikatan elektron oleh suatu zat. Misalnya pada reaksi pembentukan magnesium oksida MgO, sebagai hasil dari pembakaran Mg pada kembang api. Proses ini dapat dibuat menjadi dua tahap terpisah, tahap yang satu melibatkan hilangnya empat elektron dari dua atom Mg dan tahap yang lain melibatkan penangkapan empat elektron oleh molekul O 2 . Masing-masing tahap tersebut dinamakan reaksi setengah-sel, reaksinya ialah sebagai berikut : 2Mg  2Mg 2+ + 4e - oksidasi O 2 + 4e -  2O 2- reduksi Sekilas, dari reaksi setengah sel di atas, dapatkah kamu menjelaskan apa itu oksidasi dan reduksi jika dikaitkan dengan elektron? Untuk lebih mengetahui apa itu oksidasi dan reduksi jika dikaitkan dengan elektron, mari kita perhatikan penjelasan dari gambar berikut ini: Jumlah dari kedua reaksi setengah-sel di atas memberikan reaksi keseluruhan, dengan menghapus elektron-elektron dari kedua sisi persamaan reaksi, menjadi : 2Mgs + O 2 g  2MgOs Reduksi adalah ………………………………………………… Oksidasi adalah ……………………………………………..…. Gambar 6. Magnesium terbakar di dalam oksigen membentuk Magnesium Oksida 92 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T Proses untuk tiap atom magnesium dapat diilustrasikan melalui Gambar berikut : Selama reaksi, tiap atom magnesium melepaskan dua elektron dan tiap atom oksigen menerima dua elektron. Dengan kata lain, jumlah elektron yang dilepaskan oleh zat tertentu harus sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh zat lainnya. Sekarang, dapatkah kamu membedakan pengertian oksidasia dan reduksi jika dikaitkan dengan elektron? dan Gambar 7. Proses pembentukan MgO Atom magnesium 2, 8, 2 Atom oksigen 2, 6 Mentransfer 2 elektron 2 - [2,8] 2- Ion oksida, O 2- 2 + [2,8] 2+ Ion magnesium, Mg 2+ Oksidasi didefinisikan sebagai hilangnya satu atau lebih elektron dari suatu zat unsur, senyawa atau ion dan reduksi didefinisikan sebagai perolehan satu atau lebih elektron dari suatu zat. 93 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T 4.2 Peserta didik mampu mengaitkan konsep reaksi oksidasi- reduksi berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron dengan penggunaan komponen bahan kembang api. Selain padatan ionik, senyawa yang mengandung atom halogen terutama F dan Cl dapat berfungsi sebagai zat pengoksidasi dalam komposisi piroteknik, terutama dengan bahan bakar logam aktif. Contohnya ialah penggunaan heksakloroetana C 2 Cl 6 dengan logam seng Zn dalam komposisi asap putih pada kembang api, dengan reaksi : 3Zn + C 2 Cl 6  3ZnCl 2 + 2C Reaksi setengah selnya sebagai berikut: Oksidasi : 3Zn  3Zn 2+ + 6e - elektron dilepaskan pada reaksi ini Reduksi : C 2 Cl 6 + 6e -  6Cl - + 2C elektron diterima pada reaksi ini Reaksi oksidasi dan reduksi adalah proses yang terjadi secara bersamaan. Selama reaksi, tiga atom seng melepaskan enam elektron mengalami oksidasi dan disebut juga sebagai reduktor. Sedangkan dua atom karbon menerima enam elektron mengalami reduksi dan disebut juga sebagai oksidator. Sehingga sesuai dengan prinsip konsep reaksi oksidasi-reduksi, dimana jumlah elektron yang dilepaskan oleh zat tertentu harus sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh zat lainnya. Berdasarkan uraian terkait oksidator dan reduktor, jadi apakah perbedaan antara oksidator dan reduktor? 4.3 Peserta didik mampu menjelaskan konsep zat pengoksidasi oksidator dan zat pereduksi reduktor berdasarkan konsep pelepasan dan pengikatan elektron. 5.1 Peserta didik mampu mengelompokkan contoh persamaan reaksi oksidasi- reduksi berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen pelepasan dan pengikatan elektron dari penggunaan komponen bahan kembang api. Melalui pemaparan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen maupun elektron, dapatkah kamu membedakan antara kedua konsep tersebut? Bagaimana cara kamu membedakan kedua konsep tersebut jika dikaitkan dengan konteks kembang api? Untuk memudahkan kamu dalam mengingatnya, coba perhatikan tabel 3 berikut. Lengkapi kolom yang masih kosong berdasarkan kedua konsep reaksi redoks, yaitu konsep pelepasan dan pengikatan oksigen serta pelepasan dan pengikatan elektron. Tabel 3. Rangkuman konsep reaksi oksidasi reduksi Jenis reaksi Konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pelepasanpenangkapan oksigen Konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pelepasanpenangkapan elektron Konsep Contoh reaksi Konsep Contoh reaksi Oksidasi …. …. …. …. Reduksi …. …. …. …. Setelah kamu dapat mengisi tabel 3 di atas, untuk mengasa kemampuanmu, coba kelompokkan Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi mengikat elektron, sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi melepaskan elektron. c FeF 3 + Al  AlF 3 + Fe Jenis reaksi : ….. Konsep : ….. Alasan : ….. d KNO 3  KNO 2 + 12O 2 Jenis reaksi : ….. 94 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T reaksi-reaksi redoks yang terjadi pada kembang api di bawah ini berdasarkan kedua konsep reaksi redoks yang telah kamu pahami. a S + O 2  SO 2 Jenis reaksi : ….. Konsep : ….. Alasan : ….. b Fe 2 O 3 + 2Al  Al 2 O 3 + 2Fe Jenis reaksi : ….. Konsep : ….. Alasan : ….. 6.1 Peserta didik mampu menjelaskan konsep bilangan oksidasi berdasarkan aturan penentuan bilangan oksidasi.

3. Konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan perubahan biloks

a Bilangan oksidasi biloks Bilangan oksidasi tingkat oksidasi ialah jumlah elektron yang diperoleh atau yang hilang oleh atom dari suatu unsur ketika membentuk suatu senyawa. Dalam reaksi redoks, perpindahan elektron menyebabkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi. Oleh karena itu, penentuan bilangan oksidasi sangat penting untuk mengetahui apakah suatu reaksi berlangsung melalui proses redoks atau bukan. Perhatikan kembali biloks yang terdapat pada tiap atom dalam persamaan reaksi 1.2. Mengapa biloks pada atom N dalam senyawa KNO 3 +5? Sedangkan dalam senyawa N 2 memiliki biloks 0? Begitu juga pada atom S dalam unsur bebas memiliki biloks 0 sedangkan dalam senyawa SO 2 memiliki biloks +4. Untuk mengetahui mengapa biloks tersebut dapat berbeda-beda, mari kita bahas aturan dalam penentuan bilangan oksidasi berikut: Aturan penentuan bilangan oksidasi : 1 Dalam unsur bebas yaitu dalam keadaan tidak bergabung, setiap atom memiliki bilangan oksidasi nol. Contoh : 2 Untuk ion-ion yang tersusun atas satu atom saja, bilanganoksidasinya sama dengan muatan ion tersebut. Contoh : Na + Ca 2+ Al 3+ Cl - O 2- Bilangan oksidasi 0 95 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T +1 +2 +3 -1 -2 Jadi, untuk contoh yang lain, Li + memiliki bilangan oksidasi +1; ion Ba 2+ , +2; ion Fe 3+ , +3; ion I - , -1 dan seterusnya. Semua logam alkali memiliki bilangan oksidasi +1, dan semua logam alkali tanah memiliki bilangan oksidasi +2 dalam senyawanya. Aluminium memiliki bilangan oksidasi +3 dalam semua senyawanya. 3 Sebuah atom dalam ion poliatomik atau senyawa molekul biasanya memiliki bilangan oksidasi yang sama, seperti dalam bentuk ion monoatomik. Dalam ion hidroksida OH - misalnya, atom oksigen memiliki bilangan oksidasi -2, seperti dalam ion monoatomik O 2- , dan atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1, seperti dalam bentuk H + . Secara umum, semakin ke kiri suatu unsur dalam tabel periodik, semakin besar kemungkinan atom bersifat kation. Oleh karena itu, logam biasanya memiliki bilangan oksidasi positif. Semakin ke kanan suatu unsur dalam tabel periodik, semakin besar kemungkinan bahwa atom bersifat anion. Nonlogam seperti O, N, dan halogen biasanya memiliki bilangan oksidasi negatif. a Hidrogen dapat memiliki biloks +1 atau -1. Ketika berikatan dengan logam, seperti Na atau Ca, hidrogen memiliki biloks -1. Ketika berikatan dengan nonlogam, seperti C, N, O atau Cl, hidrogen memiliki biloks +1. b Oksigen biasanya memiliki biloks -2. Kecuali pada senyawa peroksida, yang mengandung ion O 2 2- atau ikatan kovalen O – O dalam molekul. Setiap atom oksigen dalam peroksida memiliki biloks -1. Bilangan oksidasi Bilangan oksidasi 96 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T c Halogen biasanya memiliki biloks -1. Kecuali dalam suatu senyawa, dimana atom halogen klorin, bromine, atau iodin berikatan dengan oksigen. Dalam kasus tersebut oksigen memiliki biloks -2, dan halogen memiliki biloks positif. Dalam Cl 2 O sebagai contoh, atom O memiliki biloks -2 dan setiap atom Cl memiliki biloks +1. 4 Dalam molekul netral, jumlah bilangan oksidasi semua atom penyusunnya harus nol. Dalam ion poliatomik, jumlah bilangan oksidasi semua unsur dalam ion tersebut harus sama dengan muatan total ion. Contoh 1 : Menentukan biloks atom sulfur dalam asam sulfat H 2 SO 4 . Karena setiap atom H +1 dan atom O -2, atom S harus memiliki biloks +6 untuk senyawa yang tidak memiliki muatan total : Contoh 2 : Menentukan biloks atom klorin dalam anion perklorat ClO 4 - , kita mengetahui bahwa setiap atom oksigen adalah -2, sehingga atom Cl harus memiliki biloks +7, agar muatan totalnya -1 Contoh 3 : Untuk menentukan biloks atom nitrogen dalam kation amonium NH 4 + , kita tahu bahwa Muatan total Muatan total 97 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T setiap atom H +1, atom N harus memiliki biloks -3, agar muatan totalnya +1. 5 Bilangan oksidasi tidak harus bilangan bulat. Sebagai contoh, bilangan oksidasi O dalam ion superoksida O 2 - adalah -12. 7.1 Peserta didik mampu menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul dari komponen kembang api berdasarkan aturan yang berlaku. 7.2 Peserta didik mampu menentukan bilangan oksidasi atom dalam ion dari komponen kembang api berdasarkan aturan yang berlaku 8.1 Peserta didik mampu mengaitkan konsep reaksi oksidasi- reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi dengan penggunaan komponen bahan kembang api. b Perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi redoks Perkembangan reaksi redoks lebih lanjut dikaitkan dengan konsep yang disebut dengan perubahan bilangan oksidasi. Perubahan bilangan oksidasi terjadi pada atom dalam unsur atau senyawa dalam suatu rekasi tertentu. Perhatikan persamaan reaksi antara heksakloroetana C 2 C 16 dengan logam seng Zn berikut: 3Zn + C 2 Cl 6  3ZnCl 2 + 2C Muatan total Untuk menguji pemahamanmu dalam memahami beberapa aturan penentuan biloks, coba kamu tentukan biloks dari tiap atom dalam molekul dan ion berikut ini: a. SrNO 3 2 Jawab : ….. b. CaCO 3 Jawab : ….. c. C 2 H 4 Jawab : ….. d. N 2 Jawab : ….. e. NO 3 - Jawab : ….. f. Zn 2+ Jawab : ….. g. CrO 4 2- Jawab : ….. h. Cr 2 O 7 2- Jawab : ….. 0 +3 -1 +2 -1 0 98 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T 8.2 Peserta didik mampu menjelaskan konsep zat pengoksidasi oksidator dan zat pereduksi reduktor berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi. Reaksi di atas sebelumnya telah dibahas pada konsep pelepasan dan pengikatan elektron. Namun, reaksi tersebut juga mengalami perubahan bilangan oksidasi. Perhatikan bagaimana bilangan oksidasi berubah selama reaksi. Berdasarkan aturan penentuan bilangan oksidasi, bilangan oksidasi Zn berubah dari 0 ke +2, artinya tiap atom seng melepaskan dua elektron selama reaksi, untuk membentuk ion Zn 2+ . Sedangkan atom karbon dari reaktan C 2 Cl 6 mengalami penurunan bilangan oksidasi yaitu dari +3 ke 0, artinya tiap atom karbon memperoleh tiga elektron, untuk membentuk C. Jadi apa perbedaan oksidasi dibandingkan dengan reduksi, jika ditinjau dari perubahan bilangan oksidasinya? Persamaan reaksi 1.3 memenuhi konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, ini dapat dilihat dari bilangan oksidasi masing-masing atom penyusunnya. Perhatikan biloks masing- masing atom dalam reaksi di bawah ini: 3KClO 4 + 12Mg  3KCl + 12MgO Prinsip ini juga dapat kita terapkan pada reaksi-reaksi lainnya yang terjadi dalam kembang api. Misalnya pada zat pengoksidasi KNO 3 . Ketika zat pengoksidasi KNO 3 bereaksi dengan bahan bakar sulfur S, maka akan terbentuk beberapa senyawa sebagai produknya. Berikut persamaan beserta bilangan oksidasinya : 4KNO 3 + 5S  2K 2 O + 2N 2 + 5SO 2 Oksidasi didefinisikan sebagai kenaikan bilangan oskidasi atom dalam unsur atau senyawa tertentu, sedangkan reduksi didefinisikan sebagai penurunan bilangan oksidasi atom dalam unsur atau senyawa tertentu. Reduksi +1 +7 -2 +1 -1 +2 -2 Oksidasi +1 +5 -2 +1 -2 0 +4 -2 99 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T Mengacu pada aturan penentuan bilangan oskidasi, dalam reaksi di atas terjadi perubahan bilangan oksidasi, yaitu pada atom N dan S. Dimana atom N mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +5 ke 0, sehingga N mengalami reduksi dan disebut sebagai oksidator, sedangkan atom S mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 ke +4, sehingga S mengalami oksidasi dan disebut sebagai reduktor. Berdasarkan uraian tersebut, jadi apakah perbedaan antara oksidator dan reduktor? 10.1 Peserta didik mampu membedakan konsep reaksi oksidasi- reduksi dari persamaan reaksi berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, pelepasan dan pengikatan elektron serta perubahan biloks dari penggunaan komponen bahan kembang api. Tugas Mandiri Kembang api dapat menghasilkan berbagai macam warna, seperti merah, hijau, biru ataupun putih. Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya, tentunya kamu sudah mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung dalam kembang api yang dapat memancarkan warna tersebut. Berikut beberapa reaksi yang terjadi dalam zat pemberi warna : 1. Mg + O 2  MgO 2. 2SrCl 2 + O 2  2SrO + 2Cl 2 3. 2CuCl + O 2  2CuO + Cl 2 4. 2BaCl 2 + O 2  2BaO + 2Cl 2 Dari masing-masing reaksi di atas, tunjukkan senyawa mana yang mengalami oksidasi dan senyawa mana yang mengalami reduksi jika ada berdasarkan konsep: a. Pengikatan dan pelepasan oksigen b. Pengikatan dan pelepasan elektron c. Perubahan biloks. Aspek sikap 4: Peserta didik berinisiatif dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang diberikan dalam Eksperimen Uji Nyala Logam A. Tujuan percobaan 1. Melakukan uji logam menggunakan nyala api 2. Mengamati prilaku logam dalam nyala api Reduksi Oksidasi Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Tahap Pengambilan Keputusan 100 Feri Andi Syuhada, 2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Pembelajaran Teks Keluaran Ketepatan isi materi konten dan konteks Kesesuaian antara konten dengan konteks Kesesuaian materi dengan kurikulum tujuan pembelajaran Ketepatan ilustrasi gambar simbol lambang percobaan Kelayakan untuk digunakan oleh peserta didik SMA Y T Y T Y T Y T Y T pembelajaran materi reaksi oksidasi-reduksi melalui hasil kerja peserta didik. 3. Mengidentifikasi logam melalui warna yang dipancarkan dalam nyala api B. Alat dan bahan 1. Pembakar Bunsen 2. Kawat uji 3. Gelas kimia 4. HCl pekat 5. Larutan BaCl 2 , CuCl, SrCl 2 , NaCl, BaNO 3 2 dan KCl 6. Larutan sampel 1, 2, 3 dan 4 10.1 Peserta didik mampu melakukan percobaan reaksi oksidasi-reduksi sesuai prosedur percobaan yang diberikan.

C. Prosedur percobaan