Mekanisme Pembiayaan Murabahah Sistem Pembiayaan Murabahah .1 Landasan Hukum

39 4. Sanksi didasarkan prinsip ta’zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya. 5. Sanksi dapat nerupa denda sejumlah uang yang besarnya ditentukan atas dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani. 6. Denda yang bersal dari denda diperuntukkan sebagai dana sosial X. Ketentuan Potongan Pelunasan Fatwa DSN: 23DSN-MUIIX2000 1. Jika nasabah dalam transaksi murabahah melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati, LKS boleh memberikan potongan dari kewajiban pembayaran tersebut, dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad. 2. Besarnya potongan sebagaimana dimaksud di atas diserahkan pada kebijakan dan pertimbangan LKS Proses Pembiayaan Murabahah. Proses pembiayaan merupakan aspek bagi perbankan syariah, dimana proses pembiayaan yang sehat akan berimplikasi pada investasi halal dan baik serta menghasilkan return sebagaimana yang diharapkan, atau bahkan lebih. Proses pembiayan perbankan yang sehat tidak hanya berimplikasi pada kondisi bank yang sebat tetapi juga berimplikasi pada kineja sektor riil yang dibiayai.

2.3.3 Mekanisme Pembiayaan Murabahah

Adapun proses pembiayaan murabahah dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Permohonan Pembiayaan Inisiatif pengajuan pembiayaan biasanya datang dari nasabah yang kekurangan dana, tetapi juga dapat muncul dari officer bank yang berjiwa bisnis yang mampu menangkap peluang usaha tertentu. Hal-hal yang dapat dijadikan acuan untuk menindaklanjuti sebuah usaha atau proyek yaitu : Universitas Sumatera Utara 40 1 Trend usaha;bank harus memiliki wawasan yang luas tenang usaha-usaha yang menjadi isu nasional, baik yang prospek, yang gagal ataupun usaha- usaha yang memenuhi unsur penipuan. 2 Peluang bisnis; diperlukan intuisi yang tinggi di samping wawasan bisnis yang kuat. 3 Reputasi bisnis perusahaan; pengalaman dan reputasi yang baik dapat menjadi langkah awal dalam mengambil keputusan. 4 Reputasi manajemen; hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi bank untuk memberikan pembiayaan atau tidak. b. Pengumpulan Data dam Investigasi Data yang diperlukan oleh bank menggambarkan kemampuan nasabah untuk membayar pembiayaan dari penghasilanpendapatan tetapnya. Data- data tersebut antara lain: kartu identitas nasabah, kartu keluarga, Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP, salinan rekening bank, salinan tagihan rekening telepon dan listrik, data objek pembiayaan, data jaminan. c. Analisa Pembiayaan Metode analisa yang sering digunakan yaitu 5C character, capacity, capital, collateral dan condition atau juga 4P personality, purpose, prospect dan payment, bank juga harus memperoleh informasi tentang usaha nasabah yang akan dibiayai melalui inspeksi ke lokasi usaha, melakukan penilaian terhadap keuangan perusahaan, sehingga menjadi bahan masukan bagi bank apakah nasabah mampu membayar kewajibannya. Universitas Sumatera Utara 41 d. Persetujuan Diterima atau tidaknya permohonan pembiayaan nasabah tergantung kepada kebijakan bank, dimana kebijakan tersebut dipengaruhi oleh data-data nasabah yang telah diinspeksi oleh bank. e. Pengumpulan Data Tambahan Apabila diterima, maka bank akan mengumpulkan data-data tambahan sebagai tindak lanjut pencairan dana. f. Pengikatan Ada dua macam pengikatan, yaitu : 1 Pengikatan di bawah tangan; penandatanganan akad antara bank dengan nasabah, 2 Pengikatan notarial; proses penandatanganan yang disaksikan oleh notaris. g. Pencairan Pemberian dana kepada nasabah sesuai dengan akad yang telah disepakati. h. Monitoring Monitoring dapat dilakukan dengan memantau realisasi pencapaian target usaha dengan rencana yang dibuat sebelumnya. Bila target tidak tercapai, bank harus mengambil tindakan penyelesaian masalah. Langkah- langkah monitoring antara lain yaitu memantau pengeluaran nasabah, Universitas Sumatera Utara 42 memantau pelunasan angsuran, melakukan kunjungan rutin ke lokasi usaha, memantau perkembangan usaha sejenis.

2.3.4 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan murabahah