76
3. Sistem manajemen dan operasional Bank Syariah lebih mudah atau
cepat di buat dengan mengadopsi sistem yang ada pada Bank Konvesional Induknya,
4. Syariah Compliance dapat dipenuhi dengan kebijakan operasional
Bank Syariah batas maksimum pembiayaan, analisa pembiayaan, nisbah dan lain sebagainya yang tersendiri melalui kebijakan otonomi
khusus.
a. Visi, Misi dan Tujuan PT. BNI persero Tbk
Visi BNI Syariah adalah “Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja”. Sedangkan misi BNI Syariah adalah :
1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan. 2.
Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.
3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. 5.
Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
Universitas Sumatera Utara
77
Dalam rangka menjadi Universal Banking, BNI perlu mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin menyalurkan keuangannya melalui
perbankan syariah serta sebagai alternatif dalam menghadapi krisis yang mungkin timbul dikemudian hari, mengingat kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah tidak terkena negatif spread seperti yang dialami oleh Bank- Bank konvensional.
b. Struktur Organisasi BNI Syariah
• Dewan Komisaris -
Direktur Utama
Divisi Audit Internal
Divisi Sumber Daya Manusia -
Direktur Kepatuhan dan Penunjang
Divisi Manajemen Risiko
Divisi Perencanaan Kinerja Strategis
Divisi Hukum, Kepatuhan Kesekretariatan
Divisi Teknologi
• Unit Pembiayaan Khusus -
Direktur Bisnis
Divisi Produk Prosedur Pembiayaan
Divisi Komersial
Universitas Sumatera Utara
78
Divisi Kartu Pembiayaan
Divisi Tresuri, Dana Internasional
- EVP
Divisi Keuangan Operasional
Divisi Risiko Pembiayaan
Divisi Komunikasi Umum
Divisi Jaringan Layanan Cabang
KCS
• Dewan Pengawas Syariah -
Komite Level Komisaris : a. Komite Audit
b. Komite Remunerasi Nominasi c. Komite Pemantau Risiko
- Komite Level Direksi :
a. Komite SDM b. Komite Modal, Investasi Teknologi
c. Komite Kebijakan Risiko d. Komite ALMA
Universitas Sumatera Utara
79
c. Produk-produk BNI Syariah
1. Produk Pendanaan
a Tabungan Mudharabah
Tabungan mudharabah yang diaplikasikan di BNI Unit Usaha Syariah menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah yaitu suatu
perkongsian antara dua pihak, dimana pihak pertama shahibul Maalpenabung menyediakan dana dari pihak kedua mudhariblbank
bertanggung jawab atas pengelolaan usaha tersebut. Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbahrasio bagi hasil yang telah disepakati
bersama. Apabila rugi, shahibul maal turut menanggung kerugian tersebut.
b Deposito Mudharabah
Prinsipnya sama seperti tabungan Mudharabah.
c Tabungan Haji THI Mudharabah
THI Mudharabah adalah tabungan yang digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian untuk berangkat menunaikan ibadah haji
sesuai keinginan penabung.
d Giro Wadiah
Universitas Sumatera Utara
80
Menggunakan prinsip Wadiah Yad-Dhamanah di mana bank sebagai penerima dana titipan dapat memanfaatkan dana tersebut dengan
seizing pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat pemilik menghendakinya. Dengan prinsip wadiah,
pemilik modal giran tidak mendapatkan jasa giro namun mendapatkan bonus yang besarnya ditentukan oleh bank dan tidak diperjanjikan di
muka.
2. Produk Pembiayaan
a Pembiayaan Murabahah
Adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah di mana bank membeli barang yang diperlukan nasabah dan menjualnya kepada nasabah
yang bersangkutan sebesar harga perolehan di tambah dengan keuntungan yang disepakati bersama.
b Pembiayaan Ijarah Bai ut Takjiri
Adalah suatu kontrak sewa yang di akhiri dengan penjualan. Dalam kontrak ini pembayaran sewa telah diperhitungkan sedemikian
rupa sehingga sebagian dari itu merupakan pembelia terhadap barang secara berangsur.
c Pembiyaan Mudharabah
Dilakukan melamui kerja sama antara dua pihak di mana pemilik modalbank menyediakan modal 100 sedangkan pihak lainnya menjadi
Universitas Sumatera Utara
81
pengelola usahadebitur dengan mengisyaratkan jenis ataupun bentuk usaha yang dilakukan.
d Pembiayaan Musyarakah
Digunakan untuk membiayai usaha berdasarkan pesanan, waralaba, pola kemitraan, pembiayaan proyek, joint venture, export-
import dan modal kerjainvesasi.
3. Produk Jasa
a Kiriman Uang Tunai transfer
Kiriman uang tunai dari cabang syariah ke cabang bank konvensional atau sebaliknya dapat dilakukan pada saat online. Hal ini
untuk menghidari BNI konvensional diselesaikan melaluji rekening Unit Usaha Syariah yang ada di Cabang Jakarta Pusat.
b Inkaso
Inkaso dari cabang syariah ke cabang konvensional atau sebaliknya dapat dilakukan seperti penyelesaian.
c Garansi Bank
Garansi bank dapat diterbitkan oleh cabang syariah dengan ketentuan bahwa nasabah harus menyetorkan cover sebesar 100 full
cover. Garansi bank adalah surat jaminan dari bank nasabah tersebut di jamin dalam melaksanakan suatu proyek.
Universitas Sumatera Utara
82
4.1.3 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri BSM sejak awal
pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan
beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
Universitas Sumatera Utara
83
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan merger empat bank Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo
menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri Persero pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT
Bank Mandiri Persero Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU
No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah dual banking system.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT
Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Universitas Sumatera Utara
84
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 124 KEP.BI1999,
25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS 1999, BI menyetujui perubahan nama
menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin
tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
a. Visi Misi dan Tujuan Bank Syariah Mandiri
1. Visi
Menjadi Bank terpercaya pilihan mitra usaha
Universitas Sumatera Utara
85
2. Misi
a Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan b
Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM
c Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam
lingkungan kerja yang sehat d
Mengembangkan nilai-nilai syariah universal e
Menyelenggarakan operasinal bank sesuai dengan standar perbankan yang sehat
3. Tujuan di Bentuknya Bank Syariah Mandiri
Seiring berkembangnya usaha Nasabah, seringkali diperlukan lebih dari satu bank danatau lembaga keuangan syariah untuk secara
bersama-sama memenuhi kebutuhan keuangan nasabah yang besar. Dengan tenaga profesional di bidang Sindikasi Syariah, Nasabah akan
mendapat kepercayaan memperoleh fasilitas pembiayaan Syariah dalam jumlah besar dan marginsewabagi hasil yang kompetitif tanpa
harus berhubungan dengan banyak bank danatau lembaga keuangan syariah lain tetapi cukup dengan Bank Syariah Mandiri yang sekaligus
Universitas Sumatera Utara
86
akan membantu Nasabah untuk mengoptimalkan pembiayaan yang diterima.
b. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri