Kontra Indikasi Pelaksanaan Pelayanan

d. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi. e. Pada orang-orang yang mempunyai problem-problem psikologis yang memengaruhi seks, dapat menjadikan keadaan semakin parah.

2.2.7 Kontra Indikasi

a. Infeksi kulit lokal, misalnya Scabies b. Infeksi traktus genitalia. c. Kelainan skrotum dan sekitarnya : varicocele, hydrocele besar, filariasis, hernia inguinalis, orchiopexy, luka parut bekas luka operasi hernia, skrotum yang sangat tebal. d. Penyakit sistemik : penyakit-penyakit perdarahan, Diabetes Miellitus, penyakit koroner yang baru. e. Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil. 2.2.8 Efek Samping Tindakan Vasektomi a. Infeksi b. Hematoma c. Granuloma Sperma d. Rekanalisasi Spontan e. Pendarahan

2.2.9 Pelaksanaan Pelayanan

a. Persiapan petugas 1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 10 menit atau bahan antiseptic selama 2 menit. Universita Sumatera Utara 2. Memakai baju yang bersih baju operasi, tutup kepala, tutup mulut dan hidung. b. Pra-Operasi 1. Anamnesis dan lakukan informed consent 2. Pemeriksaan Fisik 3. Pemeriksaan laboratorium 4. Persiapan klien a. Klien sebaiknya mandi serta mengenakan pakaian yang bersih dan longgar sebelum mengunjungi klinik, atau setikdaknya klien dianjurkan membersihkan daerah skrotum dan inguinallipat paha sebelum masuk keruang tindakan. b. Klien dianjurkan membawa celana khusus untuk menyangga skrotum. c. Rambut pubis cukup digunting untuk memperkecil resiko infeksi. d. Cucibersihkan daerah operasi dengan sabun dan air kemudian ulangi sekali lagi dengan larutan antiseptik atau langsung diberi antiseptik povidon iodin. e. Bila diperlukan larutan povidon iodin seperti betadin, tunggu 1 atau 2 menit hingga jodium bebas yang terlepas dapat membunuh mikro organisme. 5. Anastesi lokal a. Dipakai karena murah dan lebih aman, misalnya Lidocaine 1-2 sebanyak 1- 5cc atau sejenisnya b. Kadang-kadang dicampur dengan ardrenalin, untuk mengurangi perdarahan. Universita Sumatera Utara c. Jangan menyuntikkan anastesi lokal langsung kedalam vas deferens, karena mungkin dapat merusak plexus pampiniform. d. Bila calon akseptor mengalami rasa takut atau gelisah, dapat diberikan tranquilizer atau sedative, per oral atau suntikan. Anastesi umum mungkin perlu dipertimbangkan pada kasus-kasus khusus a. Adanya luka parut daerah inguinal atau skrotum yang sangat tebal. b. Kelainan intra-skrotal seperti hydrocele, varicocele. c. Alergi terhadap anastesi lokal

2.2.10 Syarat-Syarat Vasektomi