Informasi terukur dan criteria yang telah ditetapkan

pihak yang berkepentingan terdiri dari bankir dan kreditor, pemilik dan pemegang saham, serta pemerintah. Auditing menurut Arens dan Loebecke alih bahasa Ilham tjakusuma 2000: 1 Auditing adalah proses yang ditempuh oleh seseorang yang kompeten dan independent agar dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti – bukti mengenai informasi yang terukur dari suatu entitas satuan usaha untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari informasi yang terukur tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan . Pengertian auditing sebagaimana disebutkan diatas, mencakup unsure – unsure sebagai berikut :

1. Informasi terukur dan criteria yang telah ditetapkan

Sebelum pemeriksaan dilakukan oleh seorang auditor, informasi sudah harus tersusun dalam bentuk yang mudah diperiksa kebenaran dan ketelitiannya, misalnya penjumlahan , perkalian , pencatatan adanya aktiva dan lain – lain. Dilain pihak harus tersedia criteria atau tolak ukur untuk menentukan apakah informasi itu sesuai atau tidak. Kriteria yang yang digunakan sangat tergantung pada maksud dan tujuan pemeriksaan. 2.Kesatuan Ekonomi tertentu Dalam melakukan periksaan , perlu ditegaskan batas tanggungjawab auditor. Yang terutama harus dilakukan adalah menegaskan suatu usaha yang dimaksud dan periode waktunya. 3.Pengumpulan dan Penilain Bukti – bukti Yang dimaksud dengan pengumpulan bukti disini adalah segala informasi yang digunakan oleh auditor untuk menetukan apakah informasi terukur yang Universitas Sumatera Utara diperiksanya tersebut memang sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Demi tercapainya sasaran dari kegiatan auditing diperlukan bukti – bukti dengan jumlah yang memadai. Proses penetuan jumlah bukti yang dibutuhkan dan menilai apakah informasi yang ada sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan adalah suatu bagian yang terpenting dari setiap kegiatan auditing. 4.Kompeten dan Indepent Seorang auditor harus cukup mampu untuk memahami criteria yang digunakan dan mengatahui jenis dan jumlah fakta yang dibutuhkan, agar pada akhir pemeriksaan auditor dapat menarik kesimpulan yang tepat. 5.Pelaporan Hasil dari suatu pemeriksaan adalah kesimpula dan saran atas temuan – temuan yang didapat selam pemerikasaan berlangsung dampai dengan selesai , yang diterbitkan melalui laporan. Laporan yang satu dapat berbeda dengan laporan yang lainnya , tetapi pada dasarnya semuanya harus mampu menyampaikan kepada pembaca seberapa jauh tingkat kesesuaian dari informasi yang diperiksa dengan criteria yang telah ditetapkan. Pada mulanya, audit hanya terbatas pada kegiatan menguji, mencocokkan dan membuatlaporan mengenai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Dalam tahap ini, audit lebih banyak berperan pada bidang finansial dimana bertujuan menemukan dan mencegah kecurangan serta menemukan dan mencegah kesalahan.Sejalan dengan semakin besarnya skala perusahaan. manajemen mulaimerasakan audit yang tidak hanya terbatas pada bidang finansial saja, tetapidiperluas kepada bidang non finansial. Untuk memenuhi tuntutan ini, Universitas Sumatera Utara lahirlah internal audit yang selain meliputi audit pada bidang finansial, juga meliputi evaluas iterhadap kecukupan sistem internal control dan kualitas kerja pelaksanaan dalam perusahaan. Internal audit adalah suatu fungsi penelitian yang bebas dibentuk dalamsuatu organisasi untuk memeriksa dan menilai kegiatan- kegiatan perusahaan sebagai jasa bagi organisasi tersebut. Istilah internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal intern dan auditing audit. Bila diartikan secara sederhana adalah suatu audit yang dilakukan oleh pihak intern dalam arti oleh perusahaan dengan menggunakan pegawai perusahaan itu sendiri. Ini harus dibcdakan dcngan ekstemal auditing yaitu audit yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan atau pihak yang independen, dalam hal ini akuntan publik. Untuk kepentingan dan sebab – sebab diatas , dalam pengertian guna perencanaan strategis dan pengendalian managemen, system pengawasan intern sangat berfungsi sekali. Informasi yang teliti, tepat waktu , jelas dan dapat dipercaya adalah sangat berarti guna dasar perencanaan strategi dan pengendalian managemen. Informasi dengan sifat – sifat yang disebutkan seperti diatas dihasilkan oleh adanya system pengawasan yang baik. Untuk menjaga agar system pengawasan intern berjalan secara efektive, diperlukan suatu bagian khusus dalam perusahaan yaitu internal audit department untuk melakukan penilaian secara terus – menerus terhadap system pengawasan intern perusahaan. Departemen internal audit inilah yang diharapkan dapat memberikan masukan informasi tentang hal – hal yang perlu mendapat perbaikan dalam system Universitas Sumatera Utara pengertian internal auditing, berikut ini dikutip beberapa defenisi internal auditing . Internal Auditing menurut Arthur W holmes dan david c burns 2000 : 152 menyatakan : Internal auditing adalah suatu kegiatan penilaian yang independen dalam organisasi untuk mereviw operasi sebagai jasan yang diberikan kepada manajemen. Jadi auditing internal merupakan pengendalian manajerial yang melaksanakan fungsinya dengan mengatur dan mengevaluasi keefektifan pengendalian lain . Dari pengertian di atas maka sifat dari internal auditing adalah kegiatan penilaian yang tidak memihak dalam suatu organisasi untuk mengadakan audit di dalam suatu akuntansi yang diperlukan perusahaan, audit keuangan dan operasi lainnya yang merupakan dasar untuk membantu manajemen. Pengertian dari internal audit seperti yang dikemukakan oleh Sukrisno 2004: 221, sebagai berikut: Internal audit pemeriksaan Intern pemeriksaan adalah yang dilakukan oleh bagian Internal Audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi peusahaan , maupun ketaatan terhadap menajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan –ketantuan dari ikatan yang berlaku. . Tim yang melaksanakan fungsi auditing di dalam perusahaan disebut internal auditor, internal auditor mempunyai status sebagai pegawai melakukan audit mempunyai status sebagai pegawai perusahaan, keberhasilan tugas internal auditor ditentukan dari kecakapannya dalam memanfaatkan setiap informasi yang ada, yang berhubungan dengan kegiatannya. Guna menjamin hasil kerja dari Universitas Sumatera Utara bagian perlu diperhatikan kualifikasi yang baik dari pegawai bagian internal audit tersebut. S. Hadibroto antara lain menyatakan : “Auditor pemeriksa diharapkan menguasai berbagai bidang ilmu, yaitu : llmu Ekonomi Manajemen, Hukum, Moneter dan sebagainya. Maka dari itu seyogianya bagai audit bertindak sebagai sebuah tim yang sifatnya multi disipliner”. Dari definisi yang dikemukakan oleh S. Hadibroto tersebut diketahui bahwa pengangkatan star untuk internal audit haruslah berdasarkan kecakapannya, sebab selain menguasai disiplin ilmu lainnya seperti : ekonomi, hukum, keuangan, system informasi dan komunikasi, statistik dan komputerisasi. Pengetahuan ini akan sangat membantu bagi internal auditor dalam melaksanakan tugas audit intern. Tugas audit intern yang luas ini sudah pasti melibatkan berbagai personel dalam manajemen dengan level yang berbeda-beda dan kepribadian yang tidak sama pula, sehingga paling tidak audit intern dituntut untuk memahami behavior science dan proses komunikasi. Defenisi Internal Auditing menurut Milton Stevens Fonorow dalam bukunya “inrernal Audit Manual “1989 Yang diterjemahkan oleh sukrisno 2004: 221 “ Internal Auditing adalah suatu penilain , yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai ketelitian, dan dapat dipercayainya, efisisiensi dan kegunaan dari catatan – catatan akuntansi perusahaan dan pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan” Defenisi ini mengandung pengertian bahwa Internal Auditing merupakan suatu aktifitas penilaian yang berbeda atas data akuntansi dan aktivitas lainnya yang dilakukan oleh pegawai perusahaan itu sendiri dengan maksud mambantu Universitas Sumatera Utara managemen dalam penyediaan informasi. Tujuan dari Internal Auditor adalah untuk membantu semua anggota managemen dalam melaksanakan tanggungjawab mereka secara efektive dengan memberikan kepada mereka analisa, penilaian rekomendasi mengenai apa yang telah diaudit.untuk dapat melaksanakan fungsi pemeriksaan dengan baik, Menurut AICPA yang diterjemahkan oleh Munawir 57

1. Kemahiran professional. Seorang anggota harus menerima