e. Hasil pemeriksaan harus mendapat tanggapan dari unit kerja yang terkait paling lambat tiga hari kerja sampai dengan seminggu sejak hasil
f. Hasil pemeriksaan harus mendapat tanggapan dari unit kerja yang terkait paling lambat tiga hari kerja sampai dengan seminggu sejak hasil kerja
pemeriksaan disampaikan pada unit kerja yang bersangkutan. Untuk dapat menjalankan fungsi Internal Auditor lengkap dengan baik
maka direksi menetapkan kwalifikasi sebagai berikut : 1.
Harus mempunyai pengetahuan yang lengkap dan mutakir mengenai jalannya operasi perusahaa yang berlaku.
2. Harus menpunyai pengetahuan yang memadai di bidang akuntansi,
hokum, ekonomi moneter, fiscal, manageman, dan pengetahuan lainnya yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan.
3. Harus mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada tugasnya.
4. Harus bersikap kreatif, krisis, supel dan dapat memegang teguh prinsip.
Dengan kwalifikasi demikian , maka dengan kemampuan yang ada pada Internal Auditor dapat memberikan andil yang cukup besar bagi kemajuan
perusahaan secara keseluruhan.
b. Kedudukan Internal Auditor
Kedududkan Internal Auditor pada struktur organisasi yang ada pada PT BRI Cabang Medan,. Internal Auditor berkedudukan di bawah Manager
oprasional, yang berarti bahwa Internal Auditor menerima instruksi pemeriksaan dan memberikan Laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan. Operasional .
Walaupun kedudukan Internal Auditor berada dibawah manager operasional
Universitas Sumatera Utara
bukan berarti bahwa Internal Auditor menjadi terikat dengan unit – unit kerja lainnya yang menjadi objek pemeriksaannya. Dalam struktur prganisasi
perusahaan, dimana posisi internal Auditor hanya bergerak pada ruang ringkup atau melakukan pemeriksaan pada bagian yang berada dibawahnya atau yang
sejajar dengan kedudukan Internal Auditor. Ini juga berarti Internal Auditor memiliki kebebasan karena ia terlepas dari tugas – tugas operasional perusahaan.
Kepala bagian Internal Audit mempunyai tanggung jawab untuk : 1
.Memimpin suatu program audit yang menyelurih yang menjdi pedoman review berkala atsa berbagai system pengawasan manajemen
perusahaan , kebijaksaan – kebijaksanaan , prosedur – prosedur dan rencana – rencana yang diadakan untuk mengarahkan aktivitas –
aktivitas mereka. 2.
Mengkoordinasikan prigram pemeriksaan intern dengan aktivitas yang dilakukan oleh eksternal auditor.
Pemeriksaan yang dilakukan harus memperhatikan : a..Pelaporan dan intergritas informasi
b Ketaatan terhadap kebijaksanaan – kebijakasanaan, rencana – rencana , prosedur, hokum, peraturan – peraturan yang dapat diterapkan dan
terhadap prinsip akuntansi dan praktek usaha yang sehat. c..Ekonomis dan efisiensi penggunaan sumber – sumber dan penggunaan
harta d.Tingkat untuk mana unit – unit organisasi memberikan informasi
managemen yang cermat, lengkap dan dapat dipercaya.
Universitas Sumatera Utara
3. .Beretanggung jawab atas temuan Finding yang diperoleh selama pemeriksaan, yang nantinya tertuang dalam pelaporan internal auditor.
4. .Internal auditor bertanggung jawab untuk menjamin bahwa rekomendasi yang diterima managemen berhasil dalam penerapannya dalam batasan –
batasan biaya yang efektive atas tindakan – tindakan yang diambil untuk memperbaiki kondisi – kondisi yang tidak efisien. Bila penerapannya
dianggap tidak memuaskan internal auditor harus mengambil langkah untuk menemukan hasil – hasil yang dapat diterima.
.5..Laporan hasil pemeriksaan harus dibuat dan ditujukan kepada manager operasional dan membuat tembusannya kepada pemimpin cabang.
Laporan tersebut harus meliputi hasil – hasil pemeriksaan , kesimpulan dan pemeriksaan yang ditarik dan rekomendasi yang dibuat.
Internal Auditor pada perusahaan ini melakukan pemeriksaan sebulan sekali. Jadwal pemeriksaan rutin yang disusun oleh kepala bagian internal audit
harus disampaikan kepada pimpinan cabang melalui manager oprasional untuk mendapatkan persetujuan.
Indedpendensi merupakan syarat mutlak bagi seorang internal auditor. Independensi mengandung makna bahwa orang yang melaksanakan internal audit
dalam perusahaan penempatan Internal Auditor yang baik dalam struktur organisasi perusaha memungkinkan diperolahnya ruang lingkup pemeriksaan
yang seluas – luasnya. Pada struktur organisasi PT Bank Rakyat Indonesia, posisi Internal Auditor
adalah berada dibawah manager operasional. Kedudukan seperti ini terlepas dari
Universitas Sumatera Utara
fungsi operasional sebagaimana yang disebutkan diatas. Sesuai dengan posisinya, Internal auditor sebagai staf dari manager operasional seluas – luasnya.
Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, ruang lingkup pemeriksaan melipiti tiga aspek yaitu Managemen, Operasional dan Finansial. Independensi dalam
perusahaan bukan berarti hubungan kerja dengan unit menjadi kaku, tetapi lebih bersifat supel dan memegang teguh prinsip. Dukungan sepenuhnya dari kepala
cabang dan manager operasional sebagai atasannya, menjadikan Internal Auditor dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dalam tujuan pencapaian pengedalian
yang baik. Hal lain yang dianggap penting adalah menyangkut objektivitas. Objektifitas mutlak diperlukan dalam pelaksanaan fungsi Internal Auditor.
Internal Auditor tidak ikut serta dalam kegiatan – kegiatan yang direview dan dinilainya sendiri, karena jika tidak demikian akan mengurangi independensinya.
3.Peranan Internal Auditor sebagai alat pengendalian Managemen
Pada Bank Rakyat Indonesia Pengawasan intern merupakan pengawasan fungsional yang berfungsi sebagai penunjang pelaksanaan fungsi managemen
dalam rangka pengendalian operasional, agar sesuai dengan rencana kerja dan peraturan ataupun ketentuan perusahaan yang berlaku. Pengawasan intern tidak
saja dimaksudkan untuk menilai pelaksanaan rencana kerja dan peraturan serta mencegah terjadinya penyimpangan – penyimpangan, tetapi juga merupakan
upaya pembinaan dan pendisiplinan diri karyawan terhadap rencana kerja dan peraturan agar mencapai tujuan perusahaan.
Peranan pengendalian intern yang dilaksanakan oleh Internal Auditor pada perusahaan ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Melaksanakan audit atas prosedur operasi dikantor cabang dan meyakini
bahwa peraturan prosedur bank telah ditaati. 2.
Melakukan pemeriksaan untuk menemukan berbagai situasi seperti kebocoran, pemborosan, ketidak efektifan dan ketidak efisienan.
3. Melaksanakan penelitian terhadap hasil kerja individu dalam setiap unit
organisasi yang tercakup dalam ruang lingkup pemeriksaannya. 4.
Menyusun laporan pemeriksaan intern atau laporan Internal Audit pada setiap bulan atas hasil pemeriksaan.
Peranan ini menegaskan bahwa Internal Auditor membantu managemen dalam malakukan kegiatan pengawasan pada bagian operasional dan melaporkan
penemuan yang memungkinkan menghambat kemajuan perusahaan. Dalam hal ini Internal Auditor tidak berwenang untuk menindak langsung melaksanakan
fungsinya tersebut. Internal Auditor mempunyai kelengkapan perusahaan yang disebut dengan norma pemeriksaan. Norma ini menjadi pedoman bagi Internal
Auditor dalam melakukan pemeriksaan. Norma pemeriksaan pada dasarnya disusun oleh divisi pengawasan pada kantor pusat. Norma pemeriksaan suatu
Universitas Sumatera Utara
kaidah atau ukuran tertentu dalam melaksanakan pemeriksaan agar dapat dicapai mutu pelaksanaan pemeriksaan dan mutu laporan pemeriksaan atau laporan
auditor yang dikehendaki. Adapun ruang lingkup pengaeasan bagi Internal Auditor meliputi tiga aspek
yaitu : 1.
Aspek Managemen Menilai ketaatan unit kerja dalam melaksanakan kebijaksaan operasional,
yaitu yang telah ditetapkan oleh pimpinan Cabang 2.
Aspek Operasional Menilai system prosedur serta pengendalian intern yang nberlaku , apakah
telah mencapai sasaran yang efisisen dan efektive pada setiap unit kerja 3.
Aspek Finansial Memeriksa tingkat kewajaran , kebenran , ketepatan data keuangan dan
administrasi perusahaan . Dari uraian – uraian diatas dapat disimpulkan bahwa meskipun kedududkan
Internal Auditor berada dibawah manager operasional, ia mempunyai pengaruh penting dalam organisasi tersebut. Internal Auditor tidak hanya melaksanakan
pemeriksaan , tetapi jg ia harus mempunyai keahlian yang memadai dan pengalaman yang cukup agar dapat menbantu didalam mengambil keputusan.
4.Laporan Internal Auditor
Salah satu fungsi dari Internal Auditor pada BRI sebagai adalah penyusun laporan. Laporan ini merupakan sarana pertanggung jawaban atas hasil kerja
Internal Auditor. Laporan yang dalam hal ini disebut dengan laporan realisasi
Universitas Sumatera Utara
secara keseluruhan proses pemeriksaan disusun sedemikian rupa sehingga di dalamnya terlihat secara keseluruhan proses pemeriksaan yang dilaksanakan, serta
memuat temuan yang ditemukan saat pemeriksaan dilapangan. Sebelum membuat laporan, Internal Auditor mengadakan pemeriksaan dipergunakan alat kerja yang
disebut dengan kertas kerja temuan pemeriksaan sendiri. Apabila hal – hal yang menyimpang maka dituangkan dalan kertas kerja ini.
Kertas kerja temuan pemeriksaan merupakan alat kerja yang dipakai Internal Auditor dalam melakukan pemeriksaan. Kertas kerja merupakan pendukung atas
prosedur dan norma yang dijalankan dalam rangka pemeriksaan. Perusahaan menyimpan kertas kerja temuan pemeriksaan sebagai bukti pelaksanaan
pemeriksaan dan pengujian yang dikumpulkan.
Norma Pelaporan Internal Auditor Pada BRI
a. Laporan harus memuat objek , periode, tanggal dan hasil pemeriksaan yang terdiri dari temuan, tanggapan unit kerja, serta saran. Untuk laporan
kantor cabang terdiri dari laporan aktifitas bulanan dan laporan kesalahan. b. Laporan pemeriksaan Konsolidasi harus disimpan secara baik dan tertib
dalam arsip Divisi pengawasan intern cabang untuk pemantauan pasca pemeriksaan.
Seperti dijelaskan pada norma pemeriksaan bahwa sasaran pengawasan meliputi empat bidang. Sasaran tersebut meliputi semua unit kerja dalam
organisasi, atau bias dikatan sesuai dengan struktur yang ada. Apabila dalam bidang yang diperiksa ditemukan adanya penyimpangan atau kelemahan pada
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan kerja, maka Internal Auditor BRI akan melakukan analisa untuk kemudian memberikan rekomendasi atau saran kepada kepala cabang melalui
manager operasional. Kertas kerja temuan pemeriksaan memiliki mamfaat sebagai berikut :
1. Sebagai dasar penyusunan laporan hasil pemeriksaan
2. Alat bagi kepala cabang untuk meriview dan mengawasi pekerjaan para
pelaksana pemeriksaan 3.
sebagai bukti dari laporan realisasi pemeriksaan. 4.
Menyajikan data untuk keperluan referensi 5.
Pedoman untuk pemeriksaan selanjutnya Laporan Internal auditor merupakan realisasi hasil pemeriksaan yang dibuat
dalam bentuk surat dan dialamatkan kepada kepala Devisi pengawasan di kantor pusat Jakarta.
Secara umum hal – hal yang terdapat dalam laporan realisasi Internal Auditor sebagai berikut
1. Bidang dan Objek pemeriksaan
2. Periode saat pemeriksaan
3. Tanggal Pemeriksaan
4. Hasil pemeriksaan, yang berupa lampiran – lampiran.
Dalam penyusunan laporan ini, Internal Auditor terikat dengan criteria yang diatur dalam Norma Pelaporan yang dibuat oleh devisi pengawsan yaitu :
“ laporan harus memuat objek, periode, tanggal, dan hasil pemeriksaan yang terdiri dari temuan, tanggapan unit kerja serta saran”
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Dalam melakukan audit yag dilaksanakan pada Maret 2008 oleh Audit Internal Penilik ditemukan di unit Sumber Nongko ditemukan suatu
kasus. Kasus ini ada pada prosedur peminjaman nasabah. Pada prosedur peminjaman ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah . pada kasus ini
nasabah yang tidak mempunyai agunan pinjamannya disetujui oleh Unit sumber nongko.padahal pada BRI hal ini tidak boleh terjadi,
Dengan demikian, kepala bagian internal auditor akan menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada pimpinan melalui manager opersional.
Laporan realisasi pemeriksaan Internal Auditor BRI masing – masing kantor cabang akan dibuat laporan pemeriksaan konsolidasi yang dibuat secara tertulis
oleh divisi pengawasan dan disampaikan kepada Direktur utama dengan tembusan kepala cabang.
Untuk hasil pemeriksaan yaitu lampiran yang dibuat berkolom – kolom dengan urutan sebagai berikut :
1. Bidang Pemeriksaan dan Objek pemeriksaan:
Bidang operasional yang meliputi : a.
Bidang Finansial b.
Bidang no Finansial c.
Kajanas bagian jasa nasabah 2.
Temuan Pada kolom temuan ini diuraikan temuan yang ditemukan Internal Auditor
selama melakukan pemeriksaan. Temuan merupakan uraian mengenai keadaan
Universitas Sumatera Utara
yang sebenarnya kondisi berdasarkan fakta dan sebagaimana seharusnya berdasarkan criteria.
3. Analisa
Pada kolom ini merupakan analisa Internal Auditor mengenai penyebab penyimpangan yang terjadi.
4. Tanggapan Unit kerja
Setelah dilakukan analisa maka Internal Auditor akan menyampaikan secara lisan kepada unit kerja yang melakukan penyimpangan. Setiap tanggapan dari unit
kerja yang diperiksa dihimpun dalam kolom ini. 5.
Saran Saran merupakan uraian tindakan yang harus dilakukan dalam upaya
mencegah terjadinya penyimpanga. Dari kolom saran ini disajikan apa yang harus diperbaiki, langkah – langkah yang harus dibuat dan siapa yang akan bertanggung
jawab dalam melaksanakan perbaikan. Berdasarkan laporan ini, manager oprasional akan melihat hasil pemeriksaan
dan sekaligus mengambil tindakan lebih lanjut dari laporan tersebut.
B. Analisa hasil Penelitian
Berdasarkan uraian tentang Internal Auditor yang telah dijelaskan pada BAB II, maka penulis mencoba memberikan suatu analisis dan penilaian atas peranan
internal auditor melalui kedudukan dan fungsinya sehingga tercapainya pengendalian yang baik dari hasil penelitian pada PT Bank Rakyat Indonesia Unit
Sumber Nongko Pembahasan pada bab ini akan terbagi menjadi beberapa bagian :
Universitas Sumatera Utara
a. Fungsi Internal Auditor