d. Keluarga asal family of origin merupakan satu unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan.
e. Keluarga Komposit composite family adalah keluarga dari perkawinan poligami dan hidup bersama.
f. Keluarga tradisional dan nontradisional, dibedakan menurut ikatan perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan. Sedangkan
keluarga nontradisional tidak diikat oleh perkawinan Sudiharto, 2007.
3. Konsep Dukungan Sosial Keluarga
Dukungan adalah memberi spirit dan psiko adalah jiwa Bambang, 2000. Dukungan keluarga adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan memperhatikannya
Setiadi, 2007. Hawari 2001 dukungan sosial merupakan terapi yang bertujuan untuk memulihkan kembali kemampuan adaptasi agar yang bersangkutan dapat
kembali berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sosial. Cohen dan Mc Kay, 1984 dalam Niven, 2000 bahwa komponen-
komponen dukungan sosial keluarga adalah sebagai berikut : 1. Dukungan Emosional
Dukungan emosional memberikan pasien nyaman, merasa dicintai meskipun saat mengalami suatu masalah, bantuan dalam bentuk semangat,
empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan
tempat istirahat dan memberikan semangat kepada pasien yang dirawat di 13
Universitas Sumatera Utara
rumah atau rumah sakit jiwa. Jenis dukungan bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi atau ekspresi. Yang termasuk dukungan
emosional ini adalah ekspresi dari empati, kepedulian, dan perhatian kepada individu. Memberikan individu perasaan yang nyaman, rasa
memiliki dan merasa dicintai saat mengalami masalah, bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan personal, cinta, dan emosi. Jika stres
mengurangi perasaan seseorang akan hal yang dimiliki dan dicintai maka dukungan dapat menggantikannya sehingga akan dapat menguatkan
kembali perasaan dicintai tersebut. Apabila dibiarkan terus menerus dan tidak terkontrol maka akan berakibat hilangnya harga diri.
2. Dukungan Pengharapan Dukungan pengharapan merupakan dukungan berupa dorongan dan
motivasi yang diberikan keluarga kepada pasien. Dukungan ini merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian positif terhadap
individu. Pasien mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi penghargaan positif keluarga
kepada pasien, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan pasien. Dukungan keluarga ini dapat membantu meningkatkan strategi
koping pasien dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek positif. Dalam dukungan pengharapan,
kelompok dukungan dapat mempengaruhi persepsi pasien akan ancaman. Dukungan keluarga dapat membantu pasien mengatasi masalah dan
mendefinisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil dan 14
Universitas Sumatera Utara
keluarga bertindak sebagai pembimbing dengan memberikan umpan balik dan mampu membangun harga diri pasien.
3. Dukungan Nyata Dukungan ini meliputi penyedian dukungan jasmaniah seperti pelayanan,
bantuan finansial dengan menyediakan dana untuk biaya pengobatan, dan material berupa bantuan nyata Instrumental SupportMaterial Support,
suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah kritis, termasuk didalamnya bantuan langsung seperti saat
seseorang membantu pekerjaan sehari-hari, menyediakan informasi dan fasilitas, menjaga dan merawat saat sakit serta dapat membantu
menyelesaikan masalah. Pada dukungan nyata, keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis. Meskipun sebenarnya, setiap orang dengan
sumber-sumber yang tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian yang bertujuan untuk proses pengobatan. Akan tetapi,
dukungan nyata akan lebih efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pemberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan
ketidakadekuatan dan perasaan berhutang, malah akan menambah stres individu.
4. Dukungan Informasi Dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama,
termasuk didalamnya memberikan solusi dari masalah yang dihadapi pasien di rumah atau rumah sakit jiwa, memberikan nasehat, pengarahan,
saran, atau umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tempat,
15
Universitas Sumatera Utara
dokter, dan terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Pada dukungan informasi, keluarga
sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi. Pemberian asuhan keperawatan dan terapi saja kepada pasien skizofrenia
paranoid ternyata tidak cukup, tetapi peran keluarga untuk memberikan dukungan sosial merupakan kunci utama. Kuntjoro 2002 memberi contoh nyata yaitu bila
ada seseorang yang sakit dan terpaksa dirawat di rumah sakit, maka sanak saudara ataupun teman-teman biasanya datang berkunjung. Dengan kunjungan tersebut
maka orang yang sakit tentu merasa mendapat dukungan sosial. Dukungan sosial social support didefinisikan oleh Gottlieb dalam
Kuntjoro 2002 sebagai informasi verbal atau nonverbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan
subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku
penerimanya. Pendapat senada dikemukakan juga oleh Sarason dalam Kuntjoro 2002 yang mengatakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan,
kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan menghargai dan menyayangi kita. Dalam hal ini pasien skizofrenia paranoid yang memperoleh dukungan
sosial, secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapatkan saran atau kesan yang menyenangkan. Kurangnya perhatian dan dukungan dari lingkungan
sosial dapat menimbulkan konflik atau keguncangan atau kecemasan sehingga mempengaruhi proses penyembuhan pasien dan juga mempengaruhi lamanya
pengobatan Darsana, 2009. 16
Universitas Sumatera Utara
4. Konsep Kekambuhan 4.1 Defenisi Kekambuhan