Penyajian Ekuitas di Neraca

6

3. Penyajian Ekuitas di Neraca

Dalam bab tinjauan pustaka dinyatakan beberapa hal tentang seharusnya ekuitas disajikan di neraca diantaranya adalah bahwa modal setoran dan unsur-unsurnya dalam neraca harus diungkapkan secara terpisah dari saldo laba; modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang disetor, nilai nominal dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam neraca; modal disajikan setelah kewajiban; pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek, saham dapat ditempatkan dengan dasar pesanan sehingga dengan dasar ini saham hanya akan dikeluarkan jika pemesan telah membayar penuh harga saham yang bersangkutan. Penyajian Ekuitas di neraca saham treasuri dicatat menggunakan metode biaya: Ekuitas: - Modal saham preferen, nilai nominal Rp xxx, diterbitkan Rp xxx xxx lembar, ditempatkan dan disetor penuh xxx lembar - Modal saham biasa, nilai nominal Rp xxx, diterbitkan Rp xxx xxx lembar, ditempatkan dan disetor penuh xxx lembar - Tambahan modal yang disetor Rp xxx - Saldo Laba Rp xxx Jumlah Rp xxx - Saham Tresuri Rp xxx Total Ekuitas Rp xxx Universitas Sumatera Utara 6 Bentuk penyajian sisi ekuitas di neraca pada PT Pusaka Tradisi Ibu adalah sebagai berikut: Passiva Kewajiban Utang Usaha Rp 1.451.784.269 Utang listrik, air dan telepon Rp 25.358.164 Utang beban asuransi karyawan Rp 15.851.960 Utang sewa counter Rp 51.540.000 Total Kewajiban Rp 1.544.534.393 Ekuitas Modal Saham Rp 90.150.000.000 Tambahan Modal yang Disetor Rp 10.250.375.200 Laba yang Ditahan Rp 189.751.245.351 Saham Treasuri Rp 851.350.400 Total Ekuitas Rp 289.300.270.151 Total Passiva Rp 290.844.804.544 Dari uraian tinjauan pustaka dan penyajian ekuitas yang dibuat oleh PT Pusaka Tradisi Ibu dibandingkan dengan PSAK No. 21, maka analisis yang dapat dibuat adalah: a. Modal saham harus disajikan dengan mengungkapkan jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang disetor, nilai nominal dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam neraca. Universitas Sumatera Utara 6 PT Pusaka Tradisi Ibu tidak menyajikan modal saham dengan benar sesuai dengan PSAK No.21. Modal saham PT Pusaka Tradisi Ibu disajikan tidak dengan pengungkapan jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai nominal dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham. Modal saham yang disajikan PT Pusaka Tradisi Ibu juga tidak memisahkan antara modal saham biasa dan modal saham preferen, padahal PT Pusaka Tradisi Ibu memiliki 2 jenis saham yaitu saham biasa dan saham preferen. b. Tidak terdapat akun modal saham yang dipesan pada neraca yang dibuat perusahaan padahal terdapat transaksi pemesanan saham dan sampai akhir tahun 2007 masih terdapat piutang pemesanan saham. Hal ini berarti ada modal saham perusahaan yang sebenarnya merupakan modal saham pesanan. Menurut PSAK No. 21, modal saham yang dipesan harus dicatat dengan akun tersendiri yaitu akun modal saham yang dipesan dan disajikan dalam kelompok ekuitas di bawah akun modal saham. Kesalahan ini terjadi karena perusahaan mencatat pesanan saham ke akun modal saham walaupun saham tersebut belum dibayar penuh. Universitas Sumatera Utara 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian dan analisa yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. PT Pusaka Tradisi Ibu merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran kosmetik berbagai merek. Perusahaan berlokasi di Jl. Swadharma Raya V No. 44 Ulujami Jakarta Selatan dan pabik yang berlokasi di Tangerang. 2. PT Pusaka Tradisi Ibu membuka cabang di beberapa daerah yaitu Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Bali, Banjarmasin, dan Makassar. Beberapa produk yang dihasilkan oleh PT Pusaka Tradisi Ibu adalah Putri, Wardah, Zahra, Camilla, Aubeau, Sophie Martin, Tje Fuk. 3. Struktur organisasi perusahaan berbentuk struktur organisasi garis. Setiap atasan berwenang untuk memberikan perintah langsung ke bawahannya sesuai dengan garis wewenangnya. Walau perusahaan sudah berskala besar namun organisasi garis masih dipertahankan perusahaan. 4. Penggolongan ekuitas yang dilakukan perusahaan terdiri dari modal saham, tambahan modal yang disetor, laba yang ditahan, dan saham treasuri. Penggolongan ini hampir sesuai dengan PSAK No. 21, hanya saja perusahaan tidak membagi modal sahamnya sesuai dengan jenis saham yang dimilikinya yaitu modal saham preferen dan modal saham biasa sebagaimana yang Universitas Sumatera Utara