Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kerangka Konseptual Pengertian Ekuitas

5 5 menyajikan entitas. Melihat pentingnya ekuitas dan pentingnya bagi sebuah entitas untuk mempedomani PSAK sebagai panduan untuk melakukan pencatatan akuntansi, maka penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan ini dalam skripsi yang berjudul “Penerapan PSAK No. 21 tentang Ekuitas pada PT Pusaka Tradisi Ibu.”

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah penyajian ekuitas pada PT Pusaka Tradisi Ibu telah sesuai dengan PSAK No. 21?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini selain untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik juga bertujuan untuk mengetahui apakah penyajian ekuitas pada PT Pusaka Tradisi Ibu telah sesuai dengan PSAK No. 21.

D. Manfaat Penelitian 1.

Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang akuntansi keuangan. Universitas Sumatera Utara 6 6

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan bahan masukan bagi perusahaan mengenai penerapan PSAK No. 21 tentang ekuitas yang sesuai dengan PSAK tersebut. b. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan penulis tentang akuntansi ekuitas. c. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis, khususnya yang berkaitan dengan akuntansi ekuitas.

E. Kerangka Konseptual

PSAK No. 21 Ekuitas Ekuitas PT Pusaka Tradisi Ibu Penyajian Ekuitas di Neraca Contributed Capital Capital Stock Paid in Capital Retained Earning Saldo Laba Universitas Sumatera Utara 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ekuitas

Perseroan corporation adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan undang-undang, mempunyai eksistensi yang terpisah dari para pemiliknya dan dapat melakukan usaha dalam batas-batas tertentu sebagaimaa lazimnya manusia biasa, sifat semacam ini disebut sebagai badan hukum. Perseroan mempunyai eksistensi tidak terbatas, kecuali jika umumrnya dibatasi oleh undang-undang. Perseroan modern memungkinkannya untuk memperoleh sumber daya dalam jumlah besar yang akan dihimpun dalam undangan satu manajemen. Sumber daya itu diserahkan kepada perseroan oleh para pemiliknya secara perseorangan karena mereka percaya bahwa, melalui efisiensi perseroan dalam menggunakan sumber daya itu, mereka akan dapat memperoleh suatu tingkat pengembalian rate of return yang lebih besar daripada yang mungkin akan mereka peroleh dari kemungkinan investasi lain. sebagai ganti dari sumber daya itu perseroan menerbitkan sertifikat saham stock certificates yang membuktikan hak kepemilikan. Komisaris yang dipilih oleh para pemegang saham mendelegasikan kepada para manajemen tanggung jawab untuk mengawasi penggunaan, pengoperasian, dan pengaturan sumber daya perseroan. Pada perseroan, selisih antara aktiva dan kewajiban disebut ekuitas pemilik, ekuitas pemegang saham, atau ekuitas saja. Universitas Sumatera Utara 8 Ikatan Akuntan Indonesia 2004:21:2 menjelaskan bahwa defenisi dari ekuitas adalah, “bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiba yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan nilai jual perusahaan tersebut.” Skousen, Albrecht, Stice 2004:163 mendefinisikan ekuitas adalah, “hak milik residual dari para pemilik perusahaan dalam aktiva netto total aktiva dikurangi dengan total kewajiban dari badan usaha tersebut.”

B. Penggolongan Ekuitas