Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD

undang serta peraturan di bawahnya, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan APBD sebagai kunci utama pembangunan. Kemudian juga perlu diingat kembali sebagaimana disampaikan di awal bahwa efektifitas DPRD dalam melaksanakan peran dan fungsi pengawasan sangat tergantung pada kapasitas para anggotanya dalam menjalankan aktifitas pengawasannya. Untuk ini tentu memerlukan pola pikir yang independen, tidak memihak, bebas dari intervensi serta adanya akses yang baik terhadap riset dan fasilitas kantor. Kewenangan yang lemah, kepemimpinan yang tidak efektif dan staf administrasi yang kurang terlatih serta kurangnya informasi adalah faktor- faktor yang menghambat efektifitas dan demokrasi USAID blog’s. Di samping itu, kapasitas yang dimaksud untuk melihat sejauhmana kesenjangan latar belakang yang dapat dijadikan sebagai bagian dari tolok ukur kapasitas dengan peran dan fungsi yang dijalankan selaku anggota DPRD. Tentu hal ini juga sangat mempengaruhi tingkat kemampuan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi DPRD. Dengan demikian, bagaimana DPRD Padang Lawas dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan APBD tahun 2010 di bawah komando Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas periode 2009-2014, perlu ditinjau dan diteliti secara ilmiah guna mendapatkan kesimpulan yang bersifat ilmiah pula demi sebuah perbaikan yang diharapkan.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD

2.1. Defenisi APBD Dalam kamus ensklopedia Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Universitas Sumatera Utara Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Sementara pada pasal 16 Undang-undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa APBD adalah meupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan Peraturan Daerah. APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan. Pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Sedangkan belanja daerah dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. Sekilas penjelasannya, yaitu: • Anggaran pendapatan, terdiri atas o Pendapatan Asli Daerah PAD, yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain o Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum DAU, dan Dana Alokasi Khusus DAK o Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat. • Anggaran belanja, yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah. Baik yang meliputi belanja langsung maupun belanja tidak langsung. • Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Pada Pasal 17 dalam Undang-undang yang sama, bahwa APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Dan penyusunan rancangan APBD sebagaimana dimaksud Universitas Sumatera Utara dalam ayat sebelumnya berpedoman kepada rencana kerja pemerintah daerah dalam rangka tercapainya tujuan bernegara. 2.2.Fungsi APBD Dalam pasal 3 ayat 3 Undang-undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah tertuang fungsi APBD yakni mempunyai fungsi alokasi, distribusi, stabilisasi, otorisasi, perencanaan, dan fungsi pengawasan. Sekilas dapat dijelaskan fungsi-fungsi APBD tersebut, yaitu : 1. Fungsi Alokasi dana dalam arti APBD diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian. 2. Fungsi Distribusi dalam memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. 3. Fungsi Stabilisasi ekonomi berarti APBD menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah. 4. Fungsi Otorisasi berarti APBD menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan 5. Fungsi Perencanaan yaitu APBD menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. 6. Fungsi Pengawasan yaitu APBD menjadi pedoman untuk menilai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sedangkan ditinjau dari sudut manajemen, bahwa fungsi APBD adalah sebagai : a. Pedoman bagi pemerintah untuk menjalankan tugasnya di periode mendatang. b. Alat kontrol masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Universitas Sumatera Utara c. Untuk menilai seberapa jauh pencapaian pemerintah dalam melaksanakan kebijakan dan program yang telah direncanakan. Dari penjelasan dan paparan Undang-undang tersebut di atas memastikan betapa posisi dan fungsi APBD menjadi tempat ‘tumpuan’ untuk menggerakan pembangunan di setiap sektor kehidupan masyarakat. Maka sangat membutuhkan sentuhan peran politik yang baik yang mengacu pada undang- undang yang mengaturnya. Oleh karenanya semua unsur, terlebih-lebih DPRD harus berada di garda terdepan untuk mengawalnya agar selaras dengan intruksi peraturan serta instruksi rakyat. Bila tidak, tentu akan mengundang harapan terbalik dari strategisnya posisi dan fungsi APBD dalam pembangunan masyarakat dan bangsa di setiap sektor.

3. Pengawasan DPRD Padang Lawas Terhadap Pelaksanaan APBD Tahun 2010