Faktor eksternal Faktor Konstitusional dan Kultur

tanggungjawab pada akhirnya lebih mengutamakan kolektifitas, sehingga kurang bertanggungjawab secara perorangan terhadap tugas dan fungsi pengawasannya.

B. Faktor eksternal

1. Political will kepala daerah dan SKPD Tidak kuatnya kemauan politik kepala daerah untuk sama-sama menyukseskan agenda tertentu berkaitan dengan optimalisasi kinerja di kedua belah pihak, sering menjadi faktor pengambat bagi DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasannya. Contohnya, untuk melakukan rapat dengar pendapat, atau menindaklanjuti pengaduan masyarakat. Keterlambatan penyerahan RAPBD, dan lain sebagainya. 2. Data dari eksekutif Data yang diberikan eksekutif untuk ditindaklanjuti DPRD sering tidak terperinci dan lengkap, sehingga menghambat jalannya pengawasan DPRD.

C. Faktor Konstitusional dan Kultur

1. Perubahan Undang-undang Pergeseran undang-undang tentang kedudukan DPRD dengan konstitusi yang ada saat sekarang ini, cukup terasa bagi dewan dalam melakukan langkah-langkah refresif. Dimana kembali terbangun ‘executive heavy’, sehingga sering menciptakan keengganan kepala daerah atau unsur SKPD memenuhi permintaan DPRD. 2. Dasar hukum tersendiri dalam menjalankan fungsi pengawasan Karena tidak adanya dasar hukum tersendiri DPRD dalam menjalankan Universitas Sumatera Utara fungsi pengawasan, mengakibatkan pengawasan tidak begitu terukur dan standar pengawasan terkesan kabur. Karena DPRD hanya mengacu kepada Undang-undang, peraturan, dan tata tertib dewan yang kelihatannya masih banyak yang bersifat umum. 3. Kekerabatan atau kekeluargaan. Faktor ini ternyata cukup mempengaruhi jalannya fungsi pengawasan DPRD. Pada kenyataannya pemerintahan eksekutif Padang Lawas dan anggota DPRD tidak dapat lepas keterkaitan kekerabatan yang cukup dekat. Piranti adat atau kultur yang dikenal dengan dalihan natolu sedikit banyaknya hadir dan mempengaruhi kepribadian pejabat-pejabat yang ada di pemerintahan. Sehingga faktor ini juga cukup mendorong sikap kompromistis antar pejabat di dua unsur pemerintahan. Artinya, prilaku primordial belum bisa lepas dari diri kepribadian para pejabat-pejabat di Padang Lawas. Masih banyaknya pejabat di dua unsur pemerintahan tidak berani memisahkan antara urusan kekerabatan dengan tanggungjawab moral dan konstitusional yang diamanahkan rakyat. Langkah-langkah perbaikan terhadap kelemahan dan kendala-kendala yang dihadapi DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasannya terhadap pelaksanaan APBD relatif rendah, seharusnya DPRD dapat melakukan langkah- langkah di bawah ini, antara lain : 1. Meningkatkan kemauan dan tanggungjawab Dalam meningkatkan kemauan dan tanggungjawab, anggota dewan sebaiknya sering melakukan interaksi dengan konstituen atau sering melakukan dialog dengan kelompok-kelompok pemerhati masalah pembangunan, masalah sosial, seperti mahasiswa. Universitas Sumatera Utara 2. Meningkatkan SDM dan keahlian Sering membaca buku atau undang-undang terkait dengan tugas dan fungsi DPRD serta mengikuti atau mengadakan pelatihan-pelatihan, khususnya di bidang administrasi pemerintahan, pengelolaan keuangan daerah. Dan juga keahlian dalam menganilisis persoalan serta merumuskan tindaklanjut dari temuan-temuan. Begitu juga dengan terhadap pegawai di lingkungan sekretariat dewan. 3. Meningkatkan lobi fraksi atau perampingan jumlah fraksi Sering melakukan komunikasi dan pendekatan politik fraksi dalam rangka menyatukan pandangan dalam menjalankan amanah rakyat. Atau merumuskan kembali jumlah ideal fraksi sehingga memperkecil pelebaran kepentingan politik fraksi. 4. Memperluas dan mendekatkan diri maupun institusi ke akses data Memperluas dan mendekatkan diri maupun institusi baik dalam bentuk formal maupun informal kepada segenap akses data yang dibtuhkan untuk menunjang kelancaran kinerja pengawasan dewan. 5. Meningkatkan penekanan terhadap kepala daerah Mau tidak mau, untuk menciptakan posisi DPRD kuat di mata eksekutif, DPRD harus meningkatkan pressure penekanan atau melakukan langkah- langkah refresif yang lebih optimal dan intens. 6. Meningkatkan partisipasi dan peran dalam siklus anggaran, mulai dari perencanaan hingga evaluasi pertanggungjawaban. 7. Dengan menjalankan 6 enam point tersebut di atas, dipastikan akan mengurangi faktor kultur dalam menjalankan fungsi pengawasan DPRD. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN