1 1
13 13
13 13
13 13
13 13
13 13
13 13
13 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
A A
A Ak
k i
id d
d a
h h
h h
A Ah
h h
h h
k k
k k
l la
a a
ak k
k k
k Ku
Ku Ku
K K
r r
ri ii
k k
u u
u k
l llu
u u
um m
m 2
20 1
13 3
3
ق مقغ ق ْ قم ق قتْ ُن قيْنُلا قثْ قح ُ يق ُي قن
قك ْ قمقغ ق قثْ قح قف ُ قل ْلق قن قحق قخلا قثْ قح ُ يق ُي قنقك ْ قم ٠ ف ي قصقن ْ قم قحق قخلا قف ُ
ق ل
“ barang siapa yang menghendaki Keuntungan di akhirat akan Kami tambah Keun- tungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki Keuntungan di dunia Kami
berikan kepadanya sebagian dari Keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu ba- hagianpun di akhirat.” QS. Asy Syuraa [42]: 20
قل ْغلاقغ قظاق ْ لا قف ٌ ُث قكقتقغ ْ ُكق ْيقب ٌ ُخ ق ق قغ ٌ ق يقزقغ ٌ ْ ق قغ ٌ ق قل قيْنُلا ُح قيقْلا ق َنقأ ا ُ ق ْعا
قحق قخلا قفقغ ًم ق ُح ُن ُكقي َ ُ اً ق ْصُ ُعاق قتق ُ يق قي َ ُ ُ ُت ق قن قر َ ُ ْلا ق ق ْعقث ف ْيق ق ق ق قك
٠ قرغُ ُغ ْ
لا ُع ق قم قث قيْنُلا ُح قيق ْ
لا قمقغ ٌناق ْضقرقغ ق ٰ ا ق قم ٌحق ق ْغقمقغ ٌ يق قش ٌجا ق قع
“ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-
banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang menipu.” QS. Al Hadid [57]: 20
C. Pandangan tentang Asal Usul Tasawwuf
. Su isme berasal dari bahasa Arab suf, yaitu pakaian yang terbuat dari wol pada kaum asketen yaitu orang yang hidupnya menjauhkan diri dari kemewahan
dan kesenangan . Dunia Kristen, neo platonisme, pengaruh Persi dan ndia ikut menentukan paham tasawuf sebagai arah asketis-mistis dalam ajaran slam
. Su isme yaitu ajaran mistik yang dianut sekelompok kepercayaan di Timur
terutama Persi dan ndia yang mengajarkan bahwa semua yang muncul di dunia ini sebagai sesuatu yang khayali als idealish verschijnt , manusia sebagai pancaran
uitvloeisel dari Tuhan selalu berusaha untuk kembali bersatu dengan Dia.
. Tasawuf dan su i berasal dari kota Bashrah di negeri rak. Dan karena suka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba Shuuf, maka mereka
B B
Bu u
u k
k ku
u u
u u
S S
S ii
s s
s s
wa w
K K
K Ke
el a
s s
X X
I
1 1
1 1
1 1
1 1
3 3
3 3
3 3
3 3
4 4
4 4
4 4
4
disebut dengan Su i. Soal hakikat Tasawuf, ia itu bukanlah ajaran Rasulullah dan bukan pula ilmu warisan dari Ali bin Abi Thalib ra. Menurut Asy Syaikh hsan lahi
Zhahir berkata: Tatkala kita telusuri ajaran Su i periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang
terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al-Quran dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul
ajaran Su i ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad SAW, dan juga dalam sejarah para shahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan
Allah Ta’ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Su i ini diambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani, Brahma Hindu, ibadah
Yahudi dan zuhud Buddha”
D. Sejarah Perkembangan Tasawuf 1. Abad I dan II Hijriyah
Fase abad pertama dan kedua ijriyah belum bisa sepenuhnya disebut sebagai fase tasawuf tapi lebih tepat disebut sebagai fase kezuhudan. Tasawuf pada fase ini lebih
bersifat amaliah dari pada bersifat pemikiran. Bentuk amaliah itu seperti memperban- yak ibadah, menyedikitkan makan minum, menyedikitkan tidur dan lain sebagainya.
Kesederhanaan kehidupan Nabi diklaim sebagai panutan jalan para zahid. Banyak ucapan dan tindakan Nabi s..a.w. yang mencerminkan kehidupan zuhud dan keseder-
hanaan baik dari segi pakaian maupun makanan, meskipun sebenarnya makanan yang enak dan pakaian yang bagus dapat dipenuhi. Pada masa ini, terdapat fenomena kehidu-
pan spiritual yang cukup menonjol yang dilakukan oleh sekelompok sahabat Rasul s.a.w yang di sebut dengan ahl al- Shuffah.
Kelompok ini dikemudian hari dijadikan sebagai tipe dan panutan para shu i. Dengan anggapan mereka adalah para sahabat Rasul s.a.w. dan kehidupan mereka adalah corak
slam. Di antara mereka adalah Abu Dzar al-Ghifari, Salman al-Fartsi, Abu urairah, Muadz bn Jabal, Abd Allah bn Mas ud, Abd Allah ibn umar, Khudzaifah ibn al-Yaman,
Anas ibn Malik, Bilal ibn Rabah, Ammar ibn Yasar, Shuhaib al-Rumy, bn Ummu Maktum dan Khibab ibn al-Arut.
2. Fase Abad III dan IV Hijriyah