B B
Bu u
u k
k ku
u u
u u
S S
S ii
s s
s s
wa w
K K
K Ke
el a
s s
X X
I
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 8
8 8
8 8
8 8
8
dipraktekkan oleh Rasulullah saw dan yang diperintahkan pada masa Abu Bakar. al ini didasarkan pada hadis:
ي ع م عاغر ق ْيق قبْر ق
ث ق ْ ق
ن ق ْيق ق ْيق ق قب ُعق قلق قف ق ْ قلْا قجق قش ْ قق ف ُجققب ق قتُث
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi saw didatangkan kepadanya seseorang meminum khamr, maka Nabi menderanya 40 kali. HR. Bukhari dan Muslim
Selanjutnya Rasulullah bersabda :
ق ج قت ْن اً قف قك قت قم قت قم ْنق قف ،ً
ق ْ قل ق ْيق قبْرقث ُ ْ ق ُ ٰ ا قضْ قي ْ ق ق ْ قْلا قجق قش ْ قم : ْ ق
ل قق قظ ق ق ْ
لا ق ق ْيقط ْ قم ُ قـيق ْسَي ْن ق
ث ق ٰ ا ق ق
ـً قح قن قك قل قع ْن ،ق ْيق قع ُ ٰ ا قج قت ث عاغر قر َلا ق ْه
ق ث ُ ْيق قص : قظ قق ،قظ ق ق
ْ لا ُ ق ْيقط قمقغ ق ٰ ا قظْ ُسقر قي
Siapa saja yang minum khamr, maka Allah tidak akan ridho kepadanya selama empat puluh malam. Bila ia mati saat itu, maka matinya dalam keadaan ka ir.
Dan bila ia bertobat, maka Allah akan menerima tobatnya. Kemudian jika ia men- gulang kembali meminum khamar, maka Allah memberinya minuman dari “thi-
natil khabail”, Asma bertanya, “Ya Rasulullah, apakah thinatil khabali itu?. Ra- sulullah menjawab, “Darah bercampur nanah ahli neraka. HR Ahmad
Sanksi hukum ukum pidana pada hakikatnya berisi norma dan ketentuan hukum tentang
perbuatan yang dilarang dan diharuskan, disertai ancaman pidana barang siapa melanggar larangan tersebut.
Sanksi hukum yang diterima oleh pelaku mabuk-mabukan seperti diatur dalam KUP Bab. V tentang pelanggaran kesusilaan pasal
adalah “barang siapa
pada kesempatan diadakan pesta keramaian untuk umum atau pertunjukkan rakyat atau diselenggarakan arak-arakan untuk umum, menyediakan secara
cuma-cuma minuman keras atau spirits dan atau menjanjikan sebagai hadiah, diancam dengan pidana kurungan selama dua belas hari atau pidana denda
paling tinggi tiga ratus tujuh puluh lima rupiah.
4. Menghindari perilaku mabuk-mabukan
Prilaku mabuk-mabukan jelas diharamkan agama. Berdampak buruk baik indi- vidu maupun secara social. Karena itu harus dijauhi. Adapun upaya untuk menjauhi
antara lain;
59 59
59 59
9 9
59 59
59 59
59 59
59 59
59 59
59 59
59 59
59 59
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
A A
A Ak
k i
id d
d a
h h
h h
A Ah
h h
h h
k k
k k
l la
a a
ak k
k k
k Ku
Ku Ku
K K
r r
ri ii
k k
u u
u k
l llu
u u
um m
m 2
20 1
13 3
3
a. Meyakini bahwa minm keras adalah prilaku keji dan pelakunya diancam neraka karena termasuk dosa besar.
b. Merenungkan dampak buruk mabuk-mabukan baik kesehatan, maupun secara social. Masyarakatpun memandang rendah dan tidak berharga sebagai manusia.
c. Menghindari bergaul dengan orang pemabuk. d. Memperhatikan dan merenungkan betapa buruknya orang yang sedang mabuk,
dan merenungkan bagaimana jika itu terjadi pada kita?. e. Gunakan waktu luang untuk hal-hal yang bermanfaat baik bagi badan dengan
olah raga, ataupun bagi pengembangan jiwa dengan memperluas wawasan. f. Bergaul dengan orang baik dan aktif berorganisasi.
5. Hikmah larangan perilaku mabuk-mabukan
1 Mengkonsumsi khamr disamping ada manfaatnya tetapi keburukan yang
ditimbulkan jauh lebih besar, karenaya khamr disebut perbuatan rijskotor. 2
Pengharaman mengkonsumsi khamr didasarkan atas akibat yang ditimbulkanya yakni hilangnya akal nalar yang ada pada diri manusia, di samping adanya
keburukan yang besifat ekonomi, kesehatan dan sosial.
3 Sanksi hukum yang diterapkan pada pengkomsumsi khamr pada dasarnya untuk
menjaga kesadaran dalam beribadah, memberi efek jera pada pelakunya dan menjaga keteraturan dalam masyarakat
B. Judi 1. Pengertian perilaku judi
Dalam Ensiklopedia ndonesia judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan un- tuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian
yang hasilnya tidak dapat diduga sebelumnya. Pengertian judi yang dalam bahasa syar i disebut maysir yakni transaksi yang dilakukan oleh dua belah untuk pemilikan suatu ba-
rang atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan suatu aksi atau peristiwa. Judi dinilai sebagai ke-
burukan dan mempunyai dampak dosa besar, karena itu Allah mengharamkan perilaku ini. Allah ber irman dalam QS. al Maidah [ ]:
قن ق ْي َش ا ق ق ق ْ قم ٌ ْجقر ُع ق ْزلاقغ ُج قصْنلاقغ ُ قسْيق ْ اقغ ُ ْ قْلا ق َنقث ا ُ قمت ق يق َلا ق ُيقأ قي
٠ قن ُحق ْ ُ ْ ُكَ ق قل ُع ُ قنق ْج قف
B B
Bu u
u k
k ku
u u
u u
S S
S ii
s s
s s
wa w
K K
K Ke
el a
s s
X X
I
6 6
6 6
6 6
6 6
6 6
6
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkor- ban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syai-
tan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
2. Unsur-unsur judi
a. Permainan
Perbuatan yang dilakukan biasanya berbentuk permainan atau perlombaan. Jadi dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang atau kesibukan untuk mengisi
waktu senggang guna menghibur hati. Jadi bersifat rekreatif. Namun disini para pelaku tidak harus terlibat dalam permainan. Karena boleh jadi mereka adalah
penonton atau orang yang ikut bertaruh terhadap jalannya sebuah permainan atau perlombaan.
b. Untung-untungan
. Artinya untuk memenangkan permainan atau perlombaan ini lebih banyak
digantungkan kepada unsur spekulasikebetulan atau untung-untungan. Faktor kemenangan yang diperoleh dikarenakan kebiasaan atau kepintaran pemain
yang sudah sangat terbiasa atau terlatih.
c. Ada taruhan
Dalam permainan atau perlombaan ini ada taruhan yang dipasang oleh para pihak pemain atau bandar. Baik dalam bentuk uang ataupun harta benda lainnya.
Bahkan kadang istripun bisa dijadikan taruhan. Akibat adanya taruhan maka tentu saja ada pihak yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Unsur ini merupakan
unsur yang paling utama untuk menentukan apakah sebuah perbuatan dapat disebut sebagai judi atau bukan.
3. Bentuk-bentuk perilaku judi