36
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan I - 2010
sebanyak 2 buah menjadi 692 kantor bank pada triwulan laporan. Penambahan kantor bank tersebut terdiri dari 2 kantor bank konvensional.
Tabel 3.2. Perkembangan Kelembagaan Bank Umum Sulawesi Selatan
Pada Februari 2010, total aset bank umum Sulsel tercatat sebesar
Rp37,1 triliun meski tumbuh negatif jika dibandingkan bulan Januari 2010 yaitu
sebesar -9,64. Dimana untuk kelompok bank pemerintah, asetnya
mengalami pertumbuhan negatif sebesar 10,18 mtm atau menjadi
sebesar Rp23,8 triliun. Kemudian diikuti oleh kelompok bank swasta nasional dan kelompok bank asingcampuran, dimana masing-
masing tumbuh sebesar -8,67 mtm menjadi Rp12,5 triliun dan -8,45 mtm menjadi Rp772,5 juta. Terlepas dari besaran penurunannya, berdasarkan analisa runtut waktu,
pertumbuhan aset perbankan pada awal periode triuwlan I cenderung tumbuh negatif yang biasanya akan membaik pada akhir periode triwulan pertama. Hal tersebut disebabkan
karena pada awal tahun ekspansi kredit cenderung melambat. Aktivitas pelunasan pinjaman biasa yang terjadi selama periode itu dibandingkan dengan pengucuran kredit baru.
3.1.2. DPK dan KreditPembiayaan
Pada Februari 2010, Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun oleh bank umum tercatat tumbuh negatif 1,90 mtm atau menjadi sebesar Rp29,9 triliun. Pertumbuhan
DPK bank umum ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan pertumbuhan yang utama terjadi pada giro dan tabungan, dimana masing-masng
tumbuh negatif sebesar 4,96 dan 2,56 mtm. Meski pertumbuhan deposito month to month per Februari 2010 relatif kecil, namun masih tumbuh positif, yaitu sebesar 0,63.
2010 1
2 3
4 1
2 3
4 1
Jumlah Bank
64 65
68 69
68 68
69 69
69 Bank
Umum 36
37 40
41 41
41 42
42 42
Konvensional
27 28
30 30
30 30
30 30
30
Syariah
3 3
3 3
3 4
4 4
4
UUS
6 6
7 8
8 7
8 8
8
BPR 28
28 28
28 27
27 27
27 27
Jumlah Kantor Bank
625 630
638 664
669 679
680 690
692
Kelembagaan 2008
2009
Tabel 3.3. Aset Bank Umum Berdasarkan Kelompok Bank
37
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan I - 2010
Namun share DPK jenis giro, tabungan dan deposito dengan membandingkan posisi Januari dan Februari masih relatif tetap, yaitu masing-masing sebesar 0,16, 0,50 dan 0,34.
Kondisi tersebut diperkirakan karena terjadinya penurunan bunga deposito yang lebih cepat dari bunga pinjaman pada akhir tahun lalu, sejalan dengan stabilnya BI rate pada
tingkat 6,50 setelah cenderung menurun sejak pertengahan tahun 2009. Oleh sebab itu, maka diduga masyarakat cenderung menarik uangnya dan menempatkannya ke tempat lain
karena bunga yang mereka dapatkan dari penempatan pada giro maupun tabungan, relatif kurang menguntungkan lagi.
Penyaluran kreditpembiayaan oleh bank umum Sulsel juga tercatat masih mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu 2,21 mtm pada Februari 2010. Pertumbuhan kredit yang
masih relatif kecil ini bersifat periodik, dimana biasanya pada awal tahun ekspansi kredit cenderung melambat. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya aktivitas pelunasan
pinjaman yang terjadi selama periode tersebut lebih besar dibandingkan dengan pengucuran kredit baru. Meski demikian, LDR bank umum tercatat masih berada diatas 100, yaitu
sebesar 120,2 per Februari 2010.
Tabel 3.4. Penghimpunan Dana dan Penyaluran
KreditPembiayaan Bank Umum Tabel 3.5.
Penyaluran KreditPembiayaan Bank Umum Per Jenis Penggunaan
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit produktif modal kerja dan investasi mengalami pertumbuhan yang positif jika dibandingkan bulan Januari 2010. Per Februari
2010, kredit produktif tercatat tumbuh sebesar 3,34 mtm. Pertumbuhan pada kredit produktif didorong oleh pertumbuhan pada investasi yang tumbuh sebesar 4,71 mtm,
kemudian kredit modal modal kerja yaitu sebesar 2,51 mtm. Kondisi ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode yang sama satu tahun yang lalu. Meski jika dibandingkan
dengan pertumbuhan Desember 2009, maka masih relatif melambat akibat polasiklus usaha tahunan.
Pertumbuhan kredit konsumsi juga masih positif meski dalam tingkat yang cukup kecil, yaitu dari 0,83mtm pada Februari 2010. Meski demikian, namun dilihat dari share
2 12
2
DPK ‐0.69
8.49 ‐1.90
a. Giro ‐1.36
4.19 ‐4.96
b. Tabungan ‐2.73
13.06 ‐2.56
c. Deposito 2.89
3.01 0.63
Kredit ‐0.02
5.21 2.21
LDR 111.0
108.4 120.2
NPLs Gross 3.8
3.1 3.4
KOMPONEN 2009
2010
2 12
2
Kredit ‐0.02
5.21 2.21
‐ Investasi ‐0.17
2.75 4.71
‐ Konsumsi 0.21
3.09 0.83
‐ Modal Kerja ‐0.19
8.70 2.51
KOMPONEN 2009
2010
38
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan I - 2010
masih dominan dengan tingkat yang relatif tidak berubah jika dibandingkan bulan Januari 2010, yaitu 45. Sedangkan untuk kredit investasi dan modal kerja share masing-masing
adalah sebesar 21 dan 34. Secara sektoral, terdapat 3 sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan kredit
relatif menonjol dibandingkan sektor-sektor yang lain yaitu sektor listrik-gas-air, sektor perdagangan dan sektor industri, dimana masing-masing tumbuh 13,09 mtm, 4,14
dan 4,00. Peningkatan pertumbuhan pemberian kredit yang cukup signifikan terjadi pada sektor industri, dimana pada periode yang sama setahun yang lalu pertumbuhan kreditnya
negatif. Hal ini diduga karena persepsi positif akan proses recovery perekonomian dunia, sehingga kredit pada bidang industri kembali mengalami peningkatan.
Grafik 3.1. Pangsa KreditPembiayaan Bank Umum Per Sektor Ekonomi
Tabel 3.6. Pertumbuhan Tahunan KreditPembiayaan Per Sektor Ekonomi
Sedangkan penyaluran kredit pada sektor pertambangan dan pengangkutan mengalami pertumbuhan yang negatif pada bulan Februari 2010 jika dibandingkan dengan
bulan sebelumnya. Meski pertumbuhanya negatif, namun sudah relatif membaik jika dibandingkan pertumbuhan mtm pada bulan Desember 2009 yang mencapai -5,31. Selain
Industri 9
Js Dunia Ush
4 Js
Sos Masy. 4
Konstruksi 5
Lain ‐lain
49 LGA
1 Pengangkutan
3 Perdagangan
23 Pertambangan
1 Pertanian
1
2 12
2 Kredit
‐0.02 5.21
2.21
Pertanian ‐4.55
16.02 2.30
Pertambangan ‐0.33
‐5.31 ‐0.79
Industri pengolahan ‐2.71
1.26 4.00
Listrik,Gas dan Air ‐3.33
16.64 13.09
Konstruksi 1.62
‐1.64 2.62
Perdagangan 1.47
10.64 4.14
Pengangkutan ‐2.65
‐0.27 ‐1.82
Jasa Dunia Usaha ‐0.29
5.30 4.41
Jasa Sosial Masyarakat 1.91
8.09 4.97
Lain‐lain 0.21
3.09 0.75
KOMPONEN 2009
2010
39
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan I - 2010
itu, pertumbuhan kredit pada sektor angkutan juga memiliki kecenderungan pertumbuhan yang negatif pada periode yang sama tahun lalu dan juga pada bulan Desember 2009.
Tabel 3.7. Perkembangan NPLs Net dan Gross
Bank Umum Grafik 3.2.
Pangsa NPLs Per Sektor Ekonomi
Aspek pengelolaan manajemen risiko usaha bank umum di Sulsel pada Februari 2010 menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan bulan Januari 2010, meski masih pada
tingkat yang relatif kecil. Hal tersebut tercermin dari NPLs-Gross bank umum per Februari 2010 yang tercatat menjadi 3,44. Secara sektoral, per Februari 2010 NPL tertinggi terjadi
terdapat pada sektor industri yang mencapai 7,74. Kemudian diikuti oleh sektor jasa sosial masyarakat, sektor jasa dunia usaha dan konstruksi, yang masing-masing NPL-nya adalah
sebesar 5,70, 5,66 dan 5,47.
Grafik 3.3. Pangsa Kreditpembiayaan MKM Bank Umum Per Sektor Ekonomi
2 12
2
NPL Gross
2.87 2.93
3.44 NPL
Net 1.70
0.79 1.01
2010 KOMPONEN
2009
7.74 5.66
5.70 5.47
2.21 0.00
0.89 3.68
0.07 4.52
2 4
6 8
10 Industri
Js Dunia Ush
Js Sos Masy.
Konstruksi Lain
‐lain LGA
Pengangkutan Perdagangan
Pertambangan Pertanian
Industri 2
Js Dunia Ush
4 Js
Sos. Masy. 5
Konstruksi 3
Lain ‐lain
61 Listrik,Gas
dan Air
Pengangkutan 1
Perdagangan 23
Pertambangan Pertanian
1
40
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan I - 2010
Tabel 3.8. Pertumbuhan KreditPembiayaan Mikro, Kecil dan Menengah MKM Bank Umum m.t.m
Berdasarkan segmentasi skala usaha debitur, sebagian besar kreditpembiayaan bank umum Sulsel diklasifikasikan sebagai kreditpembiayaan Mikro, Kecil dan Menengah MKM.
Pangsa kreditpembiayaan MKM per sektor ekonomi untuk Februari 2010, sebagian besar masih didominasi oleh sektor perdagangan 23, kemudian diikuti oleh sektor jasa sosial
kemasyarakatan sebesar 5. Pertumbuhan kreditpembiayaan MKM secara month to month mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama untuk tahun sebelumnya,
namun relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan mtm pada Desember 2009. Sektor yang mengalami peningkatan pertumbuhan cukup signifikan dibandingkan setahun
yang lalu adalah sektor pertanian, perdagangan dan sektor industri. Hal ini menunjukan bahwa perbankan sudah lebih optimis dalam menyalurkan kredit untuk sektor MKM
daripada setahun yang lalu ketika masih dibayang-bayangi oleh dampak krisis global.
3.1.3. Intermediasi Bank Umum Syariah