44
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan I - 2010
pertumbuhan sebesar -4,3 yoy, maka nominal inflow pada triwulan I-2010 tercatat mengalami penurunan. Kondisi ini juga relatif sejalan dengan perkembangan pertumbuhan
ekonomi Sulsel pada triwulan I-2010 yang relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2009. Sementara aliran uang kartal keluar outflow yang merupakan permintaan
perbankan dalam rangka memenuhi kebutuhan uang kartal masyarakat, pada triwulan laporan juga menunjukkan perbaikan pertumbuhan yaitu dari -53,8 yoy pada triwulan
lalu menjadi 22,9. Secara nominal, outflow pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp0,29 triliun, lebih rendah dibandingkan outflow pada triwulan IV-2009 yang sebesar Rp0,70
triliun, namun lebih tinggi dibandingkan outflow pada triwulan I2009 yang sebesar Rp0,24 triliun. Lebih rendahnya nominal outflow pada triwulan laporan dibandingkan triwulan IV-
2009 ini relatif sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan laporan dibandingkan triwulan IV-2009. Begitu juga sebaliknya, nominal outflow pada
triwulan laporan yang lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2009 relatif menunjukkan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I-2010 lebih tinggi dibandingkan triwulan I-
2009, yang salah satunya karena adanya persiapan Pilkada pada beberapa daerah di Sulsel.
4.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB
Jumlah nominal kondisi uang tidak layak edar pada triwulan I-2010 tercatat mengalami penurunan. PTTB pada triwulan I-2010 tercatat sebesar Rp1,04 triliun, lebih
rendah dibandingkan triwulan IV-2009 yang sebesar Rp1,19 triliun. Namun lebih tinggi apabila dibandingkan dengan PTTB pada triwulan I-2009 yang sebesar Rp0,25 triliun. Kondisi
nominal PTTB ini relatif sejalan dengan pergerakan pertumbuhan ekonomi Sulsel, mengingat PTTB ini relatif mencerminkan tingkat penggunaan uang untuk aktivitas ekonomi. Apabila
nominal PTTB meningkat, maka pertumbuhan ekonomi relatif akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya.
Grafik 4.3. Pemberian Tanda Tidak Berharga dan Inflow
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2008 2009
2010
P T
T B
In fl
o w
In fl
o w
P T
T B
T ri
li u
n Rp
Inflow PTTB
PTTBInflow
45
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan I - 2010
Hal yang sama juga apabila ditinjau dari rasio PTTB-inflow, rasio PTTB-inflow pada triwulan laporan tercatat sebesar 55,9, lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2009 yang
sebesar 72,5, namun lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2009.
4.3. Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan
Pada triwulan laporan, seiring dengan perlambatan aktivitas ekonomi, jumlah temuan uang rupiah palsu juga tercatat mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV-2009. Pada
triwulan I-2010, jumlah uang palsu yang ditemukan sebesar Rp19,05 juta, dari Rp26,92 juta pada triwulan IV-2009. Berdasarkan jenis pecahan, uang kertas Rp50.000,- masih merupakan
jenis uang yang paling banyak dipalsukan yakni 181 lembar atau 61,1 dari total lembar temuan uang palsu.
Tabel 4.1. Perkembangan Temuan Uang Palsu di Wilker
KBI Makassar Triwulan I-2010 Grafik 4.4.
Proporsi Jumlah Lembar Uang Palsu Berdasarkan Pecahan Triwulan I-2010
4.4. Perkembangan Kliring dan RTGS 4.4.1. Perkembangan RTGS
Pergerakan aktivitas perekonomian Sulsel selama triwulan laporan juga relatif tercermin dari pergerakan transaksi via BI-RTGS. Perkembangan transaksi transfer keluar via
RTGS outgoing pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp11,9 triliun atau meningkat sebesar 43,9 yoy, sedangkan pada triwulan IV-2009 tercatat sebesar Rp15,1 triliun dan
pada triwulan I-2009 sebesar Rp8,3 triliun. Menurunnya outgoing pada triwulan laporan dibandingkan triwulan IV-2009 relatif menunjukkan aktivitas perekonomian Sulsel pada
triwulan laporan lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2009. Begitu juga sebaliknya apabila dibandingkan dengan triwulan I-2009 yang sebesar Rp8,3 triliun.
Kondisi yang sama juga apabila ditinjau dari transaksi transfer masuk via RTGS incoming. Incoming pada triwulan I-2010 tercatat sebesar Rp18,0 triliun, lebih rendah
apabila dibandingkan incoming pada triwulan IV-2009 yang sebesar Rp21,9 triliun, namun
Pecahan 100.000
50.000 20.000
10.000 5.000
Trw IV‐2008
62 123
11 5
2 203
Trw I‐2009
44 116
9 4
2 175
Trw II‐2009
58 87
11 4
1 161
Trw III‐2009
103 277
8 8
19 415
Trw IV‐2009
139 251
16 3
24 433
Trw I‐2010
97 181
13 3
2 296
Sumber : Bank Indonesia
Periode Total
100,000 24.21
50.000 61,1
20.000 4,4
10.000 1,0
5.000 0,7
46
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan
Triwulan I - 2010
lebih tinggi apabila dibandingkan dengan incoming pada triwulan I-2009 yang sebesar Rp11,7 triliun.
Grafik 4.5. Transaksi RTGS - Incoming
Grafik 4.6. Transaksi RTGS - Outgoing
Secara netto, transaksi pembayaran via RTGS di Sulsel tercatat masih mengalami net inflow yaitu sebesar Rp5,6 triliun, yang tumbuh sebesar 66,4 yoy. Apabila dibandingkan
dengan net inflow triwulan IV-2009, net inflow pada triwulan I-2010 tercatat lebih rendah dibandingkan net inflow pada triwulan IV-2009 yang tercatat sebesar Rp6,8 triliun, namun
lebih tinggi apabila dibandingkan net inflow triwulan I-20009 yang sebesar Rp3,4 triliun.
4.4.2. Perkembangan Kliring