Gejala Klinis: Referat Stroke Infark

Bila terjadi ischemia inkomplet, maka sel tersebut akan hidup lebih lama seperti yang ada pada daerah disekitar infark yang disebut area penumbra. Apabila aliran darah pada daerah ischemia membaik sebelum terjadi kerusakan yang irreversibel, maka gejala yang timbul dalam beberapa saat, namun bila hal ini menyebabkan ischemia jaringan otak irreversibel maka defisit neurologis yang terjadi akan menetap. Terdapat dua mekanisme pada stroke ischemia yaitu stroke yang disebabkan oleh thrombus dan stroke yang disebabkan oleh emboli. Sekitar 23 stroke ischemia disebabkan oleh thrombosis sedang 13 nya disebabkan oleh karena emboli, Hasan, 2011.

2.4 Gejala Klinis:

10 Gambaran klinis stroke ischemia tergantung pada area otak yang mengalami ischemia. Gejala klinis berdasarkan letak oklusi:  A. serebri anterior : biasa nya bersifat embolisasi. Paralisis kaki dan tungkai kontralateral dengan hipestesia kontralateral , reflex memegang pada tangan sisi kontralateral, hilangnya semangat hidup abulia`, hilangnya pengendalian gerakan untuk melangkahkan kedua tungkai, mengulang-ulangi saja suatu kata atau pernyataan dan hilangnya kelola terhadap kandung kemih ngompol, Sidharta, 2004  A. serebri media : biasanya bersifat embolisasi. Bila seluruh arteri yang terkena maka gambaran klinisnya : hemiparalisis dan hemihipestesia kontralateral, hemianopia homonym kontralateral dengan deviasi kearah lesi, afasia jika hemisferiium dominan yang terkena. Jika salah satu cabang arteri serebri media saja yang tersumbat , maka akan dijumpai sindroma arteria cerebri yang tidak lengkap : afasia motorik dengan hemiparesis dimana lengan dan muka bagian bawah lebih lumpuh daripada tungkai cabang a. serebri media atas, afasia sensorik dengan hemihipestesia lebih jelas daripada hemiparesis cabang a.serebri media bawah, Sidharta, 2004.  A. karotis interna: oklusi arteri karotis dapat asimptomatik. Oklusi symptomatic menyebabkan syndrome yang mirip dengan oklusi arteri serebri media hemiplegia kontralateral, deficit hemisensorik dan homonimus hernianopsia, afasia pada hemigfer dominan, transient monocular blindness, Hasan, 2011  A. serebri posterior : abnormalitas ocular, parese N III, internuklear ophtalmophegia, deviasi mata ke vertical. Oklusi di lobus occipital terutama pada hemisphere dominan, pasien dapat mengalami afasia anomik. Alexia tanpa agraphia, ataupun agnosia visual. Infark kedua hemisphere arteri serebri posterior menyebabkan kebutaan kortikal, gangguan memori, prospagnogsia gangguan mengenal wajah yang familiar, Hasan,2011. 11

2.5 Pemeriksaan Laboratorium