Sifat - sifat timbal Pb Penggunaan Timbal Pb Efek Toksik Timbal Pb Bentuk Keracunan TimbalPb

2.4 Timbal Pb

Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam, dalam bahasa ilmiahnya dinamakan plumbum dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Logam ini termasuk ke dalam kelompok logam - logam golongan IV - A pada Tabel Periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom NA 82 dengan bobot atau berat atom BA 207,2 Palar, 2004. Pb memiliki titik lebur rendah, mudah dibentuk, memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk melapisi logam agar tidak timbul perkaratan. Apabila dicampur dengan logam lain akan terbentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam minimumnya. Pb adalah logam lunak berwarna abu - abu kebiruan mengkilat serta mudah dimurnikan dari pertambangan Widowati, 2008.

2.4.1 Sifat - sifat timbal Pb

Logam Timbal atau Pb mempunyai sifat-sifat khusus seperti berikut: 1 Merupakan logam yang lunak, sehingga dapat dipotong dengan menggunakan pisau atau dengan tangan dan dapat dibentuk dengan mudah. 2 Merupakan logam yang tahan terhadap peristiwa korosi atau karat, sehingga logam timbal sering digunakan sebagai bahan coating. 3 Mempunyai titik lebur rendah, hanya 327,5°C Palar, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.4.1 Penggunaan Timbal Pb

Timbal dan persenyawaan banyak digunakan dalam berbagai bidang. Dalam industri baterai digunakan sebagai bahan aktif dalam pengaliran arus elektron, untuk kabel telepon, kabel listrik, bahan peledak, pewarnaan cat, pengkilapan keramik dan bahan anti api, pembangkit listrik tenaga panas, aditive untuk bahan bakar kendaraan bermotor Palar, 2004.

2.4.2 Efek Toksik Timbal Pb

Timbal Pb adalah logam yang bersifat toksik terhadap manusia, yang bisaberasal dari tindakan mengonsumsi makanan, minuman, atau melalui inhalasi dari udara, debu yang tercemar Pb, kontak lewat kulit, kontak lewat mata, dan lewat parenteral. Logam Pb tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga bila makanan dan minuman tercemar Pb dikonsumsi, maka tubuh akan mengeluarkannya. Orang dewasa mengabsorpsi Pb sebesar 5 - 15 dari keseluruhan Pb yang dicerna, sedangkan anak - anak mengabsorpsi Pb lebih besar, yaitu 41,5. Timbal bersifat kumulatif, mekanisme toksisitas Pb berdasarkan organ yang dipengaruhinya adalah sistem haemopoietik, sistem saraf, sistem urinaria, sistem gasto - intestinal, sistem kardiovaskular, sistem reproduksi, sistem endokrin, bersifat karsinogenik dalam dosis tinggi Widowati, 2008.

2.4.3 Bentuk Keracunan TimbalPb

Timbal Pb sangat beracun, terutama apabila dihirup bagi pekerja, Pb dapat pula diserap melalui kulit. Apabila terjadi hal tersebut akan timbul gejala berupa: - Kalau kronis : sakit kepala, puyeng, insomnia, gusi hitam. Universitas Sumatera Utara - Kalau akut : hilang kesadarn sampai koma dan diakhiri dengan kematian. Untuk mengetahui ada tidaknya keracunan Pb secara dini perlu melakukan medikal kontrol secara rutin dan dilakukan tes klinik yaitu kadar Pb di dalam darah dan di dalam urin Gabriel, 2001.

2.5 Spektrofotometri Serapan Atom