7
3.
Rubrik “Kompas Karier”
Rubrik “Kompas Karier” merupakan salah satu rubrik surat kabar
harian Kompas yang berisi kumpulan wacana yang dimaksudkan untuk memberi masukan kepada pembaca masyarakat seputar dunia kerja yang
ada di Indonesia.
4.
Kompas Kompas adalah salah satu surat kabar Indonesia yang diterbitkan oleh
PT. Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari Kelompok Kompas Gramedia.
8
BAB II KAJIAN TEORI
Dalam penelitian ini, teori yang digunakan sebagai landasan adalah genre, analisis genre, karakteristik bahasa, dan karier. Genre meliputi pengertian,
bahasa sebagai teks, konteks situasi, konteks budaya, dan tujuan sosial. Analisis genre meliputi struktur generik. Karakteristik bahasa meliputi ragam bahasa:
dialek dan register; analisis bahasa: metafungsi; metafungsi ideasional; klausa: klausa dalam metafungsi bahasa, klasifikasi klausa, dan hubungan antarklausa:
hubungan ekspansi dan hubungan proyeksi. Selain itu, juga dibahas tentang definisi dan teori tentang karier secara singkat, kerangka pikir, dan penelitian
yang relevan. Berikut skema landasan teori dalam penelitian ini.
Bahasa Sebagai Teks Konteks Situasi
Konteks Budaya Tujuan Sosial
Struktur Generik Ragam Bahasa
Analisis Bahasa: Metafungsi
Metafungsi Ideasional
Klausa Dialek
Register
Hubungan Klausa Klausa dalam
Metafungsi Bahasa Klasifikasi Klausa
Genre
Analisis Genre
Karakteristik Bahasa
Karier
Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Kerangka Pikir Analisis Genre
Rubrik “Kompas Karier” Surat Kabar
Harian Kompas
Ekspansi Proyeksi
Gambar 1. Landasan Teori
9
A.
Genre
Teks terdiri dari makna-makna yang diwujudkan dalam bentuk rangkaian kata, frasa, klausa, atau kalimat. Pesan atau makna tersebut memiliki hubungan
sistematis antara unsur pembangunnya yang membentuk keseluruhan teks. Selain mengandung pesan, teks tersebut memiliki tujuan dan situasi sosial
tertentu yang masing-masing situasinya memiliki sebuah tipe verba tertentu sebagai pengembang sebuah teks. Hal ini lebih dikenal sebagai genre.
Martin 1984: 250 mendefinisikan genre sebagai satuan peristiwa yang diorientasikan atau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dalam proses
sosial. Definisi tersebut menjelaskan bahwa genre terkait dengan tujuan sosial teks, struktur teks dan unsur kebahasaan teks bersangkutan.
Menurut Swaies 1990 dalam Djajasudarma 2012: 27, “suatu genre
terdiri atas satuan peristiwa-peristiwa komunikatif, yang para anggotanya bersama-sama memiliki beberap
a perangkat tujuan komunikatif.” Tujuan-tujuan yang diperkenalkan oleh anggota masyarakat wacana induk tersebut merupakan
dasar pemikiran rasional bagi genre. Unsur rasional ini membentuk struktur skematik wacana dan mempengaruhi pemilihan isi dan gaya.
Martin dalam Eggins dan Slade 1997: 56 memberikan konsep genre sebagai staged, goal oriented, purposeful activity in which speakers engage as
member of a given culture. Sebagai Stage, genre diwujudkan dalam langkah- langkah step karena partisipan membutuhkan lebih dari satu langkah untuk
mencapai tujuan mereka. Sebagai goal oriented, dalam sebuah teks secara khas bergerak melalui serangkaian langkah menuju ke bagian penutupan, dan apabila
bagian puncaknya tidak tercapai maka dianggap tidak lengkap. Sebagai purpose
10
activity, artinya suatu genre dibuat oleh masyarakat tertentu untuk merealisasikan tujuan sosial yang ingin dicapai oleh masyarakat tersebut.
Dari penjelasan di atas, genre dapat didefinisikan sebagai peristiwa komunikatif yang terdiri atas langkah-langkah steps yang memiliki tujuan
komunikatif tertentu dalam suatu proses sosial dan bahasa digunakan sebagai sarana mencapai tujuan tersebut.
1.
Bahasa Sebagai Teks
Ilmu bahasa dalam pandangan semiotik sosial adalah ilmu yang memandang bahasa sebagai suatu sistem makna dengan batasan sistem sosial,
dalam hal ini adalah kebudayaan. Dengan demikian, untuk memahami suatu bahasa perlu dilakukannya kajian teks.
Halliday dan Hasan 1994: 13 memberikan gambaran tentang teks sebagai bahasa yang berfungsi. Maksudnya, bahasa baik tulisan, lisan maupun
sesuatu yang dapat digunakan dalam menyatakan sebuah pemikiran nonverbal yang digunakan mengandung konteks situasi yang menyertainya
dalam rangka untuk memahami makna di dalamnya. Oleh karena itu, teks bersifat sebagai satuan makna.
Teks yang bersifat sebagai satuan makna harus dipandang sebagai hasil atau produk, maupun sebagai proses. Teks sebagai produk memiliki arti
bahwa teks merupakan keluaran output, sesuatu yang dapat direkam dan dipelajari, karena mempunyai susunan tertentu yang dapat diungkapkan dengan
peristilahan yang sistematik. Teks sebagai proses maksudnya proses pemilihan makna yang terus-menerus, sesuatu perubahan melalui jaringan tenaga makna,