Relasional Eksistensial Sirkumstan Metafungsi Ideasional
29
5 Kelengkapan accompaniment
, sirkumstan yang menyatakan „kesertaan atau ketidaksertaan seseorang atau sesuatu‟, dan dapat ditelusuri dengan
pertanyaan „siapa lagisiapa saja?‟ atau „apa lagiapa saja?‟. Contoh: Paman datang tanpa membawa oleh-oleh.
6 Perihal matter
, sirkumstan yang menyatakan „tentang apa‟ atau „merujuk pada apa‟, dan dapat ditelusuri dengan pertanyaan „tentang apa?‟. Contoh:
Kakek bercerita kepada cucunya tentang perjuangan tahun ‟45.
7 Peran role
, sirkumstan yang menyatakan „sebagai apa‟, dan dapat ditelusuri dengan pertanyaan „sebagai apa?‟. Contoh: Di film itu dia berperan
sebagai ibu. Tomasowa 1994 juga menjabarkan secara rinci aspek-aspek
transitivitas yang terkandung dalam proses-proses di atas, hal ini terlihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1: Proses dan Segi Transitivitasnya dalam Bahasa Indonesia Proses
Segi Transitivitas
Material Doing tindakan
Making perbuatan Animate natural bernyawa
Inanimate natural tak bernyawa
Mental Perception persepsi
Positive inner feelings perasaan positif Negative inner feelings perasaan negatif
Cognitive kognitif
Relasional Equational identifikasi
Intensive attributive atribut keadaan Possessive attributive atribut kepemilikan
Adversative attribute atribut adversatif
Verbal Statement pernyataan
Question pertanyaan Command perintah
Offer penawaran
Eksistensial -
Bagian kedua dari makna ideasional yaitu makna logikal logical meaning. Yaitu yang berhubungan dengan klausa kompleks. Sistem dari klausa
30
kompleks ini ada dua macam yaitu taksis dan relasi logiko-semantik. Taksis sendiri terbagi menjadi dua yaitu parataksis dan hipotaksis.
Dalam hubungan parataksis relasi antarklausa digambarkan dengan sebuah sistem angka seperti 1, 2, 3, dsb. Halliday dalam Sinar, 2002: 43. Hal
ini terlihat pada contoh berikut.
1. Kita bisa menyaksikan seseorang yang
bekerja melampaui jam kerja yang standar
dan masih penasaran menyelesaikan pekerjaaannya sampai larut malam.
1 2
Dalam sebuah hubungan hipotaksis, relasi antarklausa digambarkan dengan tulisan Yunani [α], [ ], [ ], dsb. Halliday dalam sinar, 2002: 44. Diamati
dalam contoh berikut.
2. Padahal, kita sadari betapa
kepemimpinan bisa macet, bila tidak ada hubungan interpersonal yang
lancar antara atasan dan bawahan. α
Halliday dalam Sinar, 2002: 44 menetapkan bahwa sistem logiko- semantik memiliki dua tipe hubungan atas klausa: 1 sistem logiko-semantik
ekspansi perluasan dan 2 sistem logiko-semantik proyeksi penonjolan. Saat klausa kedua memperluas klausa primer dalam cara yang bervariasi, hubungan
tersebut adalah salah satu dari perluasan. Dalam hal ini, hubungan tersebut mungkin satu dari penonjolan =, perpanjangan +, atau penaikan ×.
Hubungan tersebut dinyatakan dalam notasi ini: =; +; ×. Saat klausa kedua ditonjolkan melalui klausa primer, hubungan itu
adalah salah satu dari tipe penonjolanproyeksi. Hubungan proyeksi mengacu pada dua macam, yaitu lokusi apa yang diproyeksi berupa ujaran ditandai petik
dua “, dan ide apa yang diproyeksikan berupa gagasan atau pikiran ditandai dengan tanda petik satu „. Sistem logiko-semantik dari perluasan dan
31
penonjolan digambarkan secara spesifik sebagai hubungan inter-klausa, hubungan antarproses. Berikut contoh dari sistem logiko-semantik pada Tabel 2.
Tabel 2: Parataksis dan Hipotaksis Parataksis
Hipotaksis
E ks
p ansi
Elaborasi
1bila ia tahu apa yang bisa ia pelajari,
=2mengapa ia
harus mengetahui esensi tugasnya.
1Dari program “heroes” Kick Andy
kita berkenalan dengan Gendu, =2pejuang yang merawat 10.000
orang sakit jiwa.
Ekstensi
1bila atasan
terlalu sibuk
dengan agenda dirinya +2dan
memikirkan dirinya
sendiri. 1
Dalam hubungan
atasan- bawahan atau tim, seorang atasan
juga bisa berbagi, +2tentang
bagaimana ia
menghadapi kesulitan,
Enhancemen
1Jono sangat ketakutan, x2lalu dia mulai menangis.
1Rapport akan
lebih mudah
terbentuk x2bila daya tarik dan
„familiarity‟ sudah terjadi.
P ro
y ek
si Lokusi
1Jawaban beliau sederhana saja:
“2“Itu cara saya menghargai orang”.
αSampai-sampai Henry Ford pernah menyatakan
“ bahwa sebaiknya tidak ada seorang expert pun di perusahaan.
Ide
1 Adik selalu berpikir „2“saya harus menjadi juara
kelas.” αkita tentu tergelitik untuk berpikir:
„ apa sebetulnya yang kita kejar dan apa yang butuhkan untuk bisa
puas Keterangan:
1 : Klausa utama pada parataksis = : Elaborasipenonjolan
2 : Klausa bawahan pada parataksis + : Ekstensiperpanjangan
α : Klausa utama pada hipotakis x : Enhancemenpenaikkan
: Klausa bawahan pada hipotaksis “ : Ilokusi
„ : Ide
Perbedaan antara klausa perluasan dan klausa penonjolan penting dipahami dalam kaitannya dalam interpretasi atas proses verbal dan mental
secara khusus, di mana kedua klausa akan dianalisis sebagai klausa yang berbeda Halliday dalam Sinar, 2002: 45.