Analisis Wacana Level Konteks Sosial
61
Menurut Tatib DPR RI, Bab XVII pasal 277 ayat 1, dalam pengambilan keputusan harus disetujui oleh lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir.
Tingginya resistensi masyarakat terhadap RUU Pilkada oleh DPRD menunjukkan penolakan dicabutnya hak politik mereka. Penolakan masyarakat ini juga terlihat
dari temuan ilmiah LSI yang di rilis 8 September 2014 bahwa sebanyak 81,25 setuju pilkada langsung,
58
Gejolak penolakan secara luas seketika muncul pasca pengesahan UU Pilkada oleh DPR Jumat dini hari 269. Gelombang elemen masyarakat yang berancang-
ancang mengajukan gugatan uji materi judicial review ke Mahkamah Konstitusi MK, khususnya soal pilkada lewat DPRD terus bermunculan.
59
Komisi Pemilihan Umum KPU akan menjadi lembaga yang paling terdampak atas pengesahan UU Pilkada. Pekerjaan penyelenggara pemilu itu
diprediksi berkurang. Mereka hanya akan menyelenggarakan pileg dan pilpres.
Pakar Hukum Tata Negara Oce Madril mengatakan, Memang dalam pengesahan UU Pilkada ini lebih banyak muatan politiknya jadinya seperti ini.
Jika SBY yang juga sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sejak awal menghendaki pilkada dipilih secara langsung mengapa harus walkout saat sidang
paripurna pengesahan
RUU Pilkada.
Sebab, Demokrat
pasti sudah
58
http:news.detik.comread20141002163246270806710 diakses pada tanggal, 13112014 pukul 13.49
59
http:www.jawapos.combacaartikel7483Penolakan-Pilkada-oleh-DPRD-Meluas ,diakses pada tanggal 13112014, pukul 14.00
62
memperhitungkan bahwa jika walkout pasti opsi pilkada melalui DPRD yang akan menang.
60
Diluar adanya pro kontra yang terjadi dikalangan elit politik sedikit banyak kondisi politik yang „panas‟ mempengaruhi beberapa aspek, yang terlihat jelas
adalah anggota DPR tersita oleh isu ini saja tanpa melakukan tugas-tugas yang lebih dapat dirasakan dampaknya oleh rakyat luas, tentunya menjadi kerugian
besar karena anggota DPR sudah dilantik beberapa waktu lalu tetapi menghambat program kerja mereka dikarenakan kepentingan dari partai.
Jika yang dimaksud dengan demokrasi adalah apa yang sering dikaitkan dengannya, seperti adanya konsep politik, atau konsep sosial tertetu: misalnya
konsep persamaan di hadapan udang-undang, kebebasan berkepercayaan dan akidah, mewujudkan keadilan sosial dan lainnya, atau jaminan atas hak-hak
tertentu, seperti hak hidup, berkebebasan dan bekerja, tidak diragukan lagi seluruh prinsip dan hak tadi terwujudkan dan terjamin dalam sistem Islam.
Namun perlu diperhatikan bahwa pandangan Islam terhadap hak-hak ini ditinjau dari tempat timbulnya yang alami, dapat berbeda dan dapat dilihat sebagai
hak-hak Allah, atau hak bersama antara Allah dan hambanya atau dilihat sebagai nikmat, bukan hak, atau dinyatakan sebagai asal bagi sesuatu, atau merupakan
undang-undang yang diletakkan oleh Allah bagi wujud atau fithrah ini. Sedangkan, jika yang dimaksud dengan demokrasi itu adalah sistem yang menjadi
60
http:nasional.republika.co.idberitanasionalhukum141001ncqg55-pengamat-pengesahan- ruu-pilkada-lebih-banyak-muatan-politik , diakses pada tanggal 13112014, pukul 14.07
63
ikutannya, yaitu konsep pembagian kekuasaan, maka hal seperti itu pun ada dalam sistem Islam.
61
Kekuasaan legislatif yang merupakan kekuasaan terpenting dalam sistem demokrasi terletak dalam diri umat secara kolektif, dan terpisah dari kekuasaan
imam atau pemimpin negara. Hukum disimpulkan dari Al- Qur‟an dan hadits atau
ijma umat atau hasil ijtihad. Dengan demikian, kedudukan hukum independen dari imam kepala negara, bahkan lebih tinggi daripadanya. Imam terikat dengan
kekuasaan ini. Bahkan, pada hakikatnya, imamah hanyalah kepemimpina kekuatan eksekutif belaka. Institusi pengadilan juga bersifat independen karena
tidak menetapkan hukum berdasarkan pendapat penguasa atau kepala negara, namun dengan hukum syariat atau perintah Allah.
Adanya konsep Ijma yang merupakan salah satu keistimewaan syariat Islam, dan yang hanya diakui oleh Islam, memperkuat statemen bahwa Islam
memberikan tempat khusus bagi umat dan aspirasinya dalam sistem Islam, yang lebih tinggi daripada apa yang mungkin dapat dicapai dalam sistem demokrasi
manapun, sesempurna apa pun sistem demokrasi itu. Kaum muslimin telah menetapkan jauh sebelum Roussou dan sejenisnya
berbicara tentang aspirasi umum masyarakat bahwa aspirasi umat adalah sakral dan merupakan cermin dari kehendak Allah, serta dijadikan sebagai salah satu
sumber hukum dalam Islam, meskipun pada akhirnya tetap harus berpedoman
61
Muhammad Dhiauddin Rais, Teori Politik Islam, Jakarta:Gema Insani Press,2001
h
. 307
64
pada Al- Qur‟an dan As-Sunnah. Dari segi praktikal, aspirasi tercermin dalam ijma
kalangan mujtahidin dari ulama umat islam.
62
Dalam RUU Pilkada pasal 1 dikatakan ” Gubernur dipilih oleh DPRD
Provinsi secara demokratis berdasar asas bebas, rahasia, jujur, dan adil ”. Pada
pasal inilah yang menjadi permasalahan, seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa Islam menghargai hak-hak umatnya untuk turut ikut dalam kegiatan
bernegara. Menurut Yusuf Qardhawy, substansi demokrasi sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Hakikat demokrasi yang dimaksud dan sesuai dengan Islam,
seperti dijelaskan Qardhawy, adalah; “... bahwa rakyat memilih orang yang akan memerintah dan menata
persoalan mereka, tidak boleh dipaksakan kepada mereka penguasa yang tidak mereka sukai atau rezim yang mereka benci, mereka diberi hak untuk
mengoreksi penguasa bila ia keliru, diberi hak untuk mencabut dan menggantinya bila dia menyimpang, mereka tidak boleh digiring dengan
paksa untuk mengikuti berbagai sistem ekonomi, sosial, dan politik yang tidak mereka kenal dan tidak pula mereka sukai. Bila sebagian dari mereka
menolak, maka mereka tidak boleh disiksa, dianiaya, dan dibunuh” Jika sebuah peraturan dibuat untuk mengekang hak-hak berdemokrasi maka
hal ini tidak sejalan dengan pemikiran Qardhawy, rakyat berhak memilih orang yang pantas memerintah, bukan dipaksakan untuk memilih pemimpin yang
mereka benci. Dan jika otoritas tertinggi adalah rakyat, maka rakyat pula berhak mencabut atau mengganti pemimpin seperti apa yang diinginkan. Karena pada
kenyataannya anggota DPRD tidak dapat kita pungkiri lebih memikirkan kepada
62
Muhammad Dhiauddin Rais, Teori Politik Islam, Jakarta:Gema Insani Press,2001 hal.308
65
kepentingan golongannya bukan kepentingan rakyat yang secara langsung memilih mereka.
Pengaplikasiannya selama ini sistem demokrasi dengan partisipasi langsung lebih diapresiasi oleh masyarakat, meskipun masih banyak cela yang perlu
diperbaiki, seperti yang telah dijelaskan diatas hal ini sejalan dengan Islam. Rakyat diberikan kebebasan untuk memilih pemimpinnya dan mengoreksi
perilakunya, mereka juga boleh menolak perintah penguasa yang bertentangan dengan undang-undang dasar. Demokrasi semacam ini, menurut Qardhawy,
sejalan dengan Islam. Didalam Islam rakyat boleh menolak perintah imam yang menyuruh atau memaksa melakukan maksiat, dan rakyat berhak memecat atau
menurunkan pemimpinnya bila menyimpang dan berlaku zalim.
66
67