Sistematika Penulisan Wacana Pemilihan Kepala Daerah Pada Pemberitaan RUU Pilkada Di Merdeka.Com

12 BAB II 13 KAJIAN TEORITIS A. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Dalam buku “Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media” karangan Eriyanto, di dalamnya terdapat tokoh-tokoh yang mengembangkan analisis wacana. Tokoh-tokoh yang terkenal dan dikemukakan oleh Eriyanto diantaranya Roger Fowler 1979, Norman Fairclough 1998 yaitu mengenai wacana tentang ideologi, Sara Mills 1992 yang menitikberatkan perhatian kepada wacana mengenai feminisme, Theo van Leeuwen 1986 adalah analisis yang diperuntukkan untuk mendeteksi dan meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan posisinya dalam suatu wacana. Dari banyaknya tokoh yang mengembangkan analisis wacana, model van Dijk-lah yang paling sering dipakai dalam berbagai penelitian teks media. Meski penelitian-penelitian wacana yang sering diteliti oleh van Dijk adalah mengenai rasialisme namun tidak menutup kemungkinan terhadap objek penelitian atau teks berita lainnya untuk diteliti. Sama halnya, seperti objek penelitian terhadap teks berita “LSI: RUU Pilkada Penuh Aroma Balas Dendam Koalisi Merah Putih” ini. Jika penelitian dalam skripsi ini menggunakan analisis Teun A. Van Dijk, maka harus diketahui terminologi analisis wacana dari van Dijk itu sendiri, yang dikutip dari buku “Aims of Critical Discourse Analysis.” Critical Discourse Analysis CDA has become the general laber for a study of text and talk, emerging from critical linguistics, critical 14 semiotics and in general from socio-politically conscious and oppositional way of investigating language, discourse and communication. As is the case many fields, approaches, and subdisciplines in language and discourse studies, however, it is not easy precisely delimit the special principles, practices, aims, theories or methods of CDA. 10 Analisis wacana ini berasal dari analisis linguistik kritis. Merambah kepada ilmu sosial lainnya. Meski awalnya berasal dari bahsan wacana linguistik, tapi tidak menutup kesempatan kepada ilmu sosial lainnya untuk diteliti. Van dijk lebih menyukai untuk berbicara mengenai Critical Discorse Studies CDS karena batasannya lebih umum, tidak hanya meliputi analisis kritis tapi juga teori kritis seperti penerapan kritis. Namun dalam penelitian ini lebih tertuju kepada paradigma konstruktivis, bukan paradigma kritis. Van dijk juga memfokuskan kajiannya pada peranan strategis wacana dalam proses distribusi dan reproduksi pengaruh hegemoni atau kekuasaan tertentu. Salah satu elemen penting dalam proses analisa terhadap wacana publik yang tertuju pada kelompok-kelompok masyarakat. Secara teoritis bisa dikatakan, supaya relasi antara suatu hegemoni dengan wacana bisa terlihat dengan jelas, maka kita membutuhkan hubungan kognitif dari bentuk-bentuk massyarakat, ilmu pengetahuan, ideologi dan beragam representasi sosial lain yang terkait dengan pola pikir sosial, hal ini juga mengaitkan individu dengan masyarakat, serta struktur sosial mikro dan makro. 11 10 Teun van Dijk, Aims of Critical Discourse Analysis, Japan Discourse,1995 Vol.1 h,17 11 Teun van Dijk, Discourse and Society: Vol 4 2. London: Newbury Park and New Delhi: Sage,1993, h.249 15 Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis wacana Teun A. Van Dijk, yang sering disebut ”kognisi sosial” nama pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan dari karakteristik analisis wacana model van Dijk. Menurut van Dijk penelitian wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari praktik produksi yang harus diamati. Dalam hal ini Merdeka.com melihat bagaimana suatu teks diproduksi dan bagaimana cara ia memandang suatu realitas sosial sehingga dituangkan kedalam sebuah berita tertentu dalam dimensi kognisi sosial yang memiliki hubungan erat dengan proses pembuatan teks dimana peristiwa atau informasi yang hendak ditonjolkan, ditutup-tutupi, waktu, kejadian, dan lokasi, keadaan yang relevan atau perangkat dibentuk dalam struktur teks. Dikutip dari buku Teknik Praktis Riset Komunikasi ditulis oleh Rachmat Kriyantono, Foucault mengatakan bahwa “ Wacana sebagai bidang dari semua pernyataan statement ”, kadang sebagai sebuah individualisasi kelompok pernyataan, dan kadang sebagai praktik regulatif yang dilihat dari sejumlah pernyataan. 12 Pada level kognisi sosial dipelajari bagaimana proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari komunikator. Sedangkan, aspek analisis sosial mempelajari bagunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan 12 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi : Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, h. 258