Pengadukan Tepung Terigu dan Tepung Tapioka Mixing Process Pengepresan Pressing Process Penyisiran Slittering Process Pengukusan Steaming Process Pemotongan Cutting Process Penggorengan Frying Process

e. Tetrazine CL 19140 Tetrazine CL 19140 berfungsi sebagai bahan pewarna untuk pembuatan mie instant, agar mie tersebut tampak menarik. f. Garam NaCl Garam digunakan untuk memberikan rasa asin terhadap mie. g. Air Dalam proses pembuatan mie, air berfungsi untuk melarutkan zat-zat yang digunakan serta menjadikan adonan dapat bercampur secara homogen. Air berasal dari sumur pompa yang ditampung dalam tangki penyaring atau filter yang akan menyaring kotoran-kotoran sehingga dihasilkan air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.

2.7. Uraian Proses Produksi 1.

Pembuatan Larutan Konsui Larutan Konsui digunakan sebagai campuran dalam pengadukan tepung terigu dan tepung tapioka menjadi adonan mie. Pembuatan larutan konsui adalah dengan mencampurkan larutan Sodium poliphosphat + sodium karbonat + garam + karboksimeti + selulosa + tetrazine dan air. Lamanya penyiraman konsui kedalam mixer adalah 100 detik yang diatur oleh kran dan diawasi oleh operator.

2. Pengadukan Tepung Terigu dan Tepung Tapioka Mixing Process

Proses ini bertujuan untuk membuat adonan tepung yang elastis dan homogen. Pengadukan ± 14-15 menit dengan suhu 35-37 C dan kadar air berkisar 30-33. Pada Universitas Sumatera Utara proses pengadukan tepung terigu + tepung tapioka + larutan konsui. Pada proses pengadukan terdapat 6 lini dimana disetiap lininya diawasi oleh 1 operator.

3. Pengepresan Pressing Process

Setelah adonan homogen, campuran tersebut dimasukkan ke dalam mesin pengepressan Roll Press. Dimana proses pengepressan ini bertujuan untuk menekanmemadatkan adonan. Pengepresan terdiri dari 1 lini dimana waktu yang dibutuhkan pada proses pengepresan adalah 2 menit = 120 detik.

4. Penyisiran Slittering Process

Proses penyisiran dari lembaran adonan dilakukan dengan menggunakan alat slitter yang berfungsi untuk membuat untaian mie yang bergelombang. Pada tahap ini yang harus diperhatikan adalah jumlah untaian mie setiap lajur, bentuk dan keadaan mie. Masalah yang sering dijumpai pada gelombang mie yang terlalu jarang atau terlalu rapat dan ditemukan untaian mie yang bergerigi.

5. Pengukusan Steaming Process

Prinsip dari pengukusan tujuannya adalah untuk mendapatkan mie basah. Untaian mie diangkut perlahan-lahan melalui terowongan yang penuh dengan uap.

6. Pemotongan Cutting Process

Sebelum dilakukan pemotongan untaian mie basah yang keluar dari steam box didinginkan dahulu dengan melewati 2 dua unit kipas. Hal ini bertujuan untuk menurunkan suhu mie basah dan tidak lengket sehingga dapat dipotong dan dilipat dengan baik. Universitas Sumatera Utara

7. Penggorengan Frying Process

Mie basah yang telah dipotong dan dilipat dibawa oleh conveyor dan distribusikan menjadi 10 jalur, kumudian ditampung didalam suatu conveyor yang berbentuk mangkok. Pada proses penggorengan suhu awal adalah 130 C, suhu tengah 140-145 Cdan suhu akhir 155

8. Pengeringan dan Pendinginan Colling Fan Process