Statistik Deskriptif Pengujian Asumsi Klasik a.

Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. 3. Penatausahaan dan Pengecekan data Surat Pemberitahuan SPT Masa serta pemantauan dan penyusunan masa PPh, PPN, PPnBM, dan PTLL. 4. Penatausahaan, penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan dan restitusi PPh, PPN, PPnBM, dan PTLL. 5. Verifikasi dan penerapan sanksi perpajakan. 6. Pengurusan penerbitan Surat Ketetapan Pajak SKP 7. Penyuluhan dan pelayanan perpajakan. 8. Pengurusan tata usaha dan rumah tangga KPP

2. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penelitian. Tujuannya adalah memudahkan orang untuk membaca data serta memahami maksudnya. Berikut ini merupakan output SPSS yang merupakan keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation JPPPH Y 48 208701287.00 6221289677.00 938525240.3542 1229744587.80693 NPWP X 1 48 8.00 2072.00 146.9167 346.52658 SSP X 2 48 1170.00 5797.00 2246.4167 1230.64574 Valid N listwise 48 Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Berikut ini data deskriptif yang telah diolah : a. variabel JPPPH Y memiliki nilai minimum 208.701.287,00, nilai maksimum 6.221.289.677,00, rata-rata JPPPH 938.525.240,3542 dan standar deviasi sebesar 1.229.744.587,80693 dengan jumlah sampel sebanyak 48. b. variabel NPWP X 1 memiliki nilai minimum 8,00, nilai maksimum 2.072,00, rata-rata NPWP 146,9167 dan standar deviasi sebesar 346,52658 dengan jumlah sampel sebanyak 48. c. variabel SSP X 2 memiliki nilai minimum 1.170,00, nilai maksimum 5.797,00, rata-rata SSP 2.246,4167 dan standar deviasi sebesar 1.230,64574 dengan jumlah sampel sebanyak 48.

3. Pengujian Asumsi Klasik a.

Uji Normalitas Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas dengan grafik histogram yang diolah dengan SPSS, normal probability plot serta Kolmogorov- Smirnov Test ditunjukkan sebagai berikut: Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Regression Standardized Residual 5 4 3 2 1 -1 Frequency 25 20 15 10 5 Histogram Dependent Variable: JPPPH Mean =2.78E-17฀ Std. Dev. =0.978฀ N =48 Gambar 4.1 Histogram Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas di atas memperlihatkan bahwa pada grafik histogram di atas distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang menceng skewness kiri atau dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak normal. Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: JPPPH Gambar 4.2 Normal P-P Plot Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas dengan menggunakan normal probability plot, di mana terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya kurang mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi tidak terdistribusi secara normal. Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 48 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1158911150.47 804000 Most Extreme Differences Absolute .286 Positive .286 Negative -.195 Kolmogorov-Smirnov Z 1.981 Asymp. Sig. 2-tailed .001 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Nilai Kolmogorov – Smirnov sebesar 1.981 dan signifikan pada 0.05 karena p = 0.001 dari 0.05. Hal ini berarti Ha diterima yang mengatakan bahwa residual tidak terdistribusi secara normal atau dengan kata lain residual tidak berdistribusi normal. Semua hasil pengujian melalui analisis grafik dan statistik di atas menunjukkan hasil yang sama yaitu tidak normal sehingga dilakukan tindakan perbaikan yaitu dengan menggunakan transformasi seluruh variabel penelitian ke dalam fungsi logaritma natural Ln. Hasil pengujian ulang data menghasilkan : Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Regression Standardized Residual 3 2 1 -1 -2 Frequency 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 Histogram Dependent Variable: LN_JPPPH Mean =-8.26E-16฀ Std. Dev. =0.978฀ N =48 Gambar 4.3 Histogram Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas di atas memperlihatkan bahwa pada grafik histogram di atas distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng kanan atau dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal. Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: LN_JPPPH Gambar 4.4 Normal P-P Plot Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas dengan menggunakan normal probability plot, di mana terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 48 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .73016579 Most Extreme Differences Absolute .147 Positive .147 Negative -.130 Kolmogorov-Smirnov Z 1.019 Asymp. Sig. 2-tailed .250 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Nilai Kolmogorov – Smirnov sebesar 1.019 dan tidak signifikan pada 0.05 karena p = 0.250 0.05. Jadi kita tidak dapat menolak H o yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain residual berdistribusi normal. Semua hasil pengujian melalui analisis grafik dan statistik di atas menunjukkan hasil yang sama yaitu normal, dengan demikian telah terpenuhi asumsi normalitas dan bisa dilakukan pengujian asumsi klasik berikutnya pada data.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas ini dapat dilihat dengan grafik scatterplot dan uji Glejser. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini: Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Hasil Uji Heteroskedastisitas Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 R egressi on S tudent iz ed R esi dual 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: LN_JPPPH Gambar 4.5 Grafik Scatterplot Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Sedangkan hasil uji heteroskedastisitas dengan statistik uji glejser setelah seluruh variabel penelitian ditransformasi ke dalam fungsi logaritma natural Ln dapat dilihat pada tabel berikut : Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.138 1.014 -.136 .892 LN_NPWP -.059 .055 -.167 -1.080 .286 LN_SSP .124 .139 .137 .889 .379 a Dependent Variable: absut Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Berdasarkan hasil Uji Glejser di atas, dapat dilihat bahwa pada tabel Coefficients a nilai sig. semua variabel independen lebih besar dari 0,05 5. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Dengan demikian terpenuhilah asumsi klasik untuk uji heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .425a .180 .144 .74622 1.546 a Predictors: Constant, LN_SSP, LN_NPWP b Dependent Variable: LN_JPPPH Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin Watson DW sebesar 1,546. Maka Ho diterima, yang artinya dalam model regresi tidak terdapat autokorelasi atau kesalahan pengganggu, sebab DW terletak diantara -2 sampai +2 yang berarti tidak ada autokorelasi.

d. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant LN_NPWP .904 1.106 LN_SSP .904 1.106 a Dependent Variable: LN_JPPPH Sumber : Diolah dari SPSS Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1 Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance Jumlah NPWP X 1 , SSP X 2 0,10 dan VIF-nya 10. Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009. kurang dari 0.10. Ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian.

4. Model dan Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Pengawasan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Belawan

1 40 57

Prosedur Restitusi Pajak Pertambahan Nilai Bagi Pengusaha Kena Pajak Yang Melakukan Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

1 71 74

Tatacara Pelaporan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

1 32 84

Faktor-Faktor Penyebab Tunggakan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Semakin Besar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 34 68

Prosedur Pelaksanaan Penyitaan Oleh Juru Sita Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur

1 56 75

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDANKOTA.

0 2 31

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Pengaruh Faktor Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan ( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Surakarta ).

0 2 15

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Pengaruh Faktor Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan ( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Surakarta ).

0 1 14

Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

1 2 19

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAMBI

0 0 15