Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009.
Pajak berasal dari masyarakat, yaitu dibayar masyarakat sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Pajak juga dibuat oleh rakyat
melalui wakilnya di parlemen DPR dalam bentuk Undang-undang Perpajakan. Hal ini diamanatkan dalam UUD 1945 dan
amandemennya, yakni pada pada pasal 23 ayat 2. Di situ disebutkan bahwa pajak untuk keperluan Negara disusun berdasarkan Undang-
undang. Pada akhirnya, pajak yang dipungut tersebut digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat melalui penyediaan barang dan jasa publik
yang dibutuhkan masyarakat.
2. Jenis Pajak
Menurut Siti Resmi 2005:6, terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengelompokan menurut golongannya,
menurut sifatnya, dan menurut lembaga pemungutannya yaitu; 1.
Menurut Golongannya a.
Pajak Langsung merupakan pajak yang harus dipikul dan ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan
atau dibebankan kepada orang lain. Contohnya : Pajak Penghasilan PPh
b. Pajak Tidak Langsung merupakan pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai PPN
2. Menurut Sifatnya
a. Pajak Subjektif merupakan pajak yang pengenaannya
memperhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya.
Contohnya : Pajak Penghasilan PPh b.
Pajak Objektif merupakan pajak yang pengenaannya
memperhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban
membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak Wajib Pajak maupun tempat tinggal.
Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai PPN 3.
Menurut Lembaga Pemungutannya a.
Pajak Negara Pusat merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
Negara pada umumnya. Contohnya : Pajak Penghasilan PPh
b. Pajak Daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah baik daerah tingkat I maupun daerah tingkat II dan
Lidya Purnama Sari : Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, 2009.
digunakan untuk membayai rumah tangga daerah masing – masing.
Contohnya : •
Pajak Daerah Tingkat I Propinsi : Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
• Pajak Daerah Tingkat II KabupatenKotamadya : Pajak
Pembangunan I, Pajak Penerangan Jalan, Pajak atas Reklame.
3. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Siti Resmi 2005:10, menyatakan bahwa dalam pemungutan pajak dikenal beberapa sistem pemungutan pajak, yaitu;
a. Official Assesment System merupakan suatu sistem pemungutan pajak
yang memberi kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan
ketentuan Undang – Undang Perpajakan yang berlaku.
b. Self Assesment System merupakan sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang Wajib Pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang Perpajakan yang berlaku. Dalam hal ini, inisiatif dan kegiatan menghitung serta pelaksanaan pemungutan pajak berada di tangan
Wajib Pajak.
c. With Holding System merupakan sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak sesuai
dengan ketentuan Undang – Undang Perpajakan yang berlaku.
Penunjukan pihak ketiga ini bisa dilakukan dengan Undang – Undang Perpajakan, Keputusan Presiden, dan Peraturan lainnya untuk
memotong dan memungut pajak, menyetorkan dan mempertanggungjawabkan melalui sarana perpajakan yang tersedia.
Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada pihak ketiga yang ditunjuk.
4. Sistem Self Assessment Self Assesment System