B. Rasio Gearing
Gearing ratio merupakan salah satu financial leverage. Menurut Weston
and Copelan 1995:238 dalam Saleh 2004 bahwa ratio gearing mengukur
tingkat aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Menurut Saleh 2004 tingginya rasio gearing mencerminkan tingginya resiko keuangan. Gearing Ratio
digunakan untuk mengukur tingkat leverage yaitu perbandingan hutang jangka panjang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan Owusu dan Anash, 2000:
10. Sedangkan menurut Tauringana dan Clark 2000: 162 ratio gearing adalah perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri equity.
Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai
oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal
yang lebih besar dari hutang. Rasio ini bisa juga dianggap bagian dari rasio Solvabilitas
Tingginya rasio hutang mencerminkan tingginya kesulitan keuangan perusahaan. Kesulitan keuangan perusahaan merupakan berita buruk bad news
yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata publik. Kesulitan keuangan perusahaan yang tinggi, pihak manajemen mendoraong auditor untuk memperoleh
bukti yang dapat meyakinkan, bahwa laporan keuangan perusahaan bebas dari salah saji material yang mana memerlukan waktu penugasan audit yang lebih
lama daripada perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan.
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
C. Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat evektifitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Profitabilitas ini juga di gunakan untuk
mengukur keefektifan operasi perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan kepada perusahaan.Profitabilitas perusahaan diindikasikan oleh earnings laba.
Menurut Gitman 2003:599: “Profitability is the relationship between revenues and cost generated by using the firm’s assets – both current and fixed – in
productive activities”. Sedangkan Bringham Houston 2001:89 mengatakan bahwa “ Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
keputusan”. Ada banyak rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas. Rasio-rasio ini memungkinkan analis untuk mengevaluasi laba
perusahaan sehubungan dengan tingkat penjualan tertentu, tingkat aktiva tertentu, atau ekuitas pemegang saham.
Pola perhitungan profitabilitas disini menggunakan Return on total Assets ROA = Laba bersih Rata rata total Assets. Rasio ini menunjukkan berapa besar
laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Identifikasi Variabel-Variabel Pembentuk ROA
1.Laba Laba merupakan selisih lebih dari penghasilan yang diterima perusahaan pada
suaru periode atau lebih besar penghasilan dari pada biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
2. Assets Harta, Aktiva Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang
berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan deffered charges atau biaya yang masih harus dialokasikan pada
penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya intangible assets misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan
sebagainya. Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan tidak lancar.
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam
periode berikutnya paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Penyajian pos-pos aktiva lancar di dalam neraca
didasarkan pada urutan likuiditasnya: sehingga penyajiannya dimulai dari aktiva yang paling likuid sarnpai dengan aktiva yang paling tidak likuid.
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun
atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan. Menurut Carslaw dan Kaplan 1991 dalam Wirakusuma 2004: 1207
menemukan bukti yang menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami rugi operasional telah meminta auditornya untuk menjadwalkan pengauditan lebih
lambat dari yang biasanya, sementara bagi perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung mengharapkan penyelesaian audit secepat mungkin
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
sehingga mampu mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik lebih awal.
Dyer dan Mc Hugh 1975 dalam Saleh 2004:900 berpendapat bahwa ada kecenderungan bagi perusahaan yang mengalami keuntungan untuk
menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu dan sebaliknya perusahaan yang mengalami kerugian akan mengalami keterlambatan. Menurut Givoly dan
Palmon 1982 dalam Ksa 2004:1189 bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika
pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan lebih cenderung melaporkan tepat waktu dan sebaliknya.
.D. Ukuran Perusahaan
Dyer dan Mc Hugh 1975 dalam Wirakusuma 2004 : 1206 menyatakan bahwa manajemen perusahaan besar, memiliki dorongan untuk mengurangi
penundaan audit dan penundaan pengumuman laporan keuangan, yang disebabkan karena perusahaan besar senantiasa diawasi secara ketat oleh para investor,
asosiasi perdagangan, dan oleh agen regulator. Schwart dan Soo 1996 dalam Saleh 2004: 900 menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan secara
signifikan berpengaruh terhadap ketidakpatuhan dan keterlambatan pelaporan keuangan perusahaan. Owusu dan Anash 2000:7 menyatakan bahwa perusahaan
besar melaporkan lebih cepat dibandingakan dengan perusahaan kecil. Dengan demikian tampak bahwa ukuran perusahaan sebagai suatu fungsi dari
ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan.
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
Terkait dengan ketepatwaktuan laporan keuangan tahunan, ukuran perusahaan juga merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan. Semakin
besar perusahaan maka laporan keuangannya akan dipublikasikan dengan lebih cepat dan tepat akibat perusahaan besar memiliki lebih banyak sumber informasi.
E. Umur Perusahaan