BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang berperan penting dalam bisnis investasi di pasar modal. Laporan keuangan ini juga sebagai wahana
untuk mempublikasikan keadaan perusahaan kepada pihak yang mempunyai kepentingan terutama untuk investor supaya dapat memaksimalkan utilitas
investasinya. Informasi laporan keuangan akan mempunyai manfaat jika disampaikan kepada pemakainya tepat waktu guna pengambilan keputusan. Nilai
dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan determinan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut. Givoly dan Palmon, 1982 dalam Saleh
2004 : 897. Sebaliknya, manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu IAI 2002.
“Bursa Efek adalah lembaga perusahaan yang menyelenggarakan menyediakan fasilitas sistem pasar untuk mempertemukan penawaran jual dan
beli efek antar berbagaiperusahaan perorangan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan perusahaan perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek”
Darmadji, 2001:17 Perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek setiap tahun berkewajiban
untuk menyampaikan laporan tahunan kepada Bursa Efek dan para investor. Laporan tahunan baik yang bersifat monter maupun non moneter merupakan
sumber informasi bagi investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Pada pasar modal yang efisien ,
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi apabila terdapat informasi baru.
Tuntutan akan kepatuhan ketepatan waktu dalam penyampaian pelaporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UU. Peraturan
tersebut tercakup dalam UU. No. 8 tahun 1995 BAB X pasal 86 ayat 1 yaitu: “Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau Perusahaan
Publik Wajib : a. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan
mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat, dan b. Menyampaikan laporan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada
masyarakat tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat-lambatnya pada akhir kerja ke-2 kedua setelah terjadinya peristiwa
tersebut. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-306BEJ07-2004.
Keputusan tersebut tercakup dalam peraturan nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi dan Keputusan Ketua BAPEPAM No. 36PM2003
tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Aturan ini mewajibkan emiten menyampaikan laporan keuangan yang disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan dan Ikatan Akuntansi Indonesia. Aturan ini harus disertai dengan pendapat akuntan publik yang lazim, untuk disampaikan kepada
Bapepam selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal akhir buku perusahaan, dan wajib diumumkan kepublik.
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
Menurut Owusu dan Ansah 2002: 2 ketepatan waktu pelaporan keuangan akan memberikan andil bagi kinerja yang efisien di pasar saham yaitu sebagai
fungsi evaluasi dan pricing, membantu mengurangi tingkat insider trading dan kebocoran serta rumor di pasar saham. Agar laporan keuangan dapat lebih
bermanfaat maka laporan keuangan tersebut harus telah diaudit oleh akuntan publik. Lamanya waktu penyelesaian audit akan mempengaruhi ketepatan waktu
publikasi informasi laporan keuangan auditan. Sedangkan menurut Jaswadi 2003 dengan ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan maka dari beberapa hasil penelitian, dapat dikategorikan menjadi dua tipe. Tipe pertama, yaitu dampak ketepatan waktu terhadap koefisien
respon laba. Tipe kedua, yaitu yang berhubungan dengan pola keterlambatan pelaporan dan faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan pelaporan Owusu
dan Ansah 2000; Ksa 2003; Saleh 2004; Wirakusuma 2004. Berdasarkan catatan di BEJ yang disampaikan dalam pengumuman No.
Peng-255BEJ-PEM05-2001 tentang keterbukaan informasi yaitu hingga batas waktu yang telah ditentukan, terdapat 33 perusahaan yang tercatat belum
menyampaikan laporan keuangan untuk periode yang berakhir tahun 2000. No. Peng-157BEJ-PSRLK04-2003 tentang Penyampaian Laporan Keuangan tahun
2002 yaitu hingga batas waktu yang ditentukan, terdapat 86 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan untuk periode yang berakhir tahun
2002. menurut Nur Ani 2003 dalam Ksa 2003 : 1188 bahwa setelah UU No. 8 Tahun 1995 berjalan, perusahaan yang telambat menyampaikan laporan keuangan
sekitar 17 dari total perusahaan publik yang ada di Indonesia. Berdasarkan
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
masih tingginya perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan ke BAPEPAM maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah Apakah faktor rasio
gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, menentukan kepatuhan perusahaan go-publik terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan ke BAPEPAM. Motivasi dilakukannya penelitian ini adalah karena tiga alasan sebagai
berikut: Pertama, pentingnya publikasi laporan keuangan sebagai informasi yang bermanfaat bagi setiap pelaku bisnis di pasar sekuritas. Kedua, ketepatan waktu
pelaporan keuangan yang mempengaruhi manfaat informasi laporan keuangan yang dipublikasikan. Ketiga, untuk melanjutkan penelitian Saleh 2004 dengan
alat uji rasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi auditor, struktur ini membuat variabel pembeda dari penelitian sebelumnya.
Adapun penelitian-penelitian mengenai ketepatwaktuan laporan keuangan kepublik berdasarkan penelitian terdahulu adalah, Menurut Owusu dan Ansah
2000 mengenai ketepatan dan penyajian laporan keuangan dapat digolongkan menjadi dua kategori pertama yaitu :
Pertama, adalah yang berhubungan dengan dampak ketepatwaktuan laporan keuangan terhadap return saham, dan kedua adalah yang berhubungan dengan
pola keterlambatan pelaporan serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pelaporan tepat waktu. Alat ukur yang digunakan yaitu : ukuran perusahaan,
profitabilitas, gearing ratio, umur perusahaan. Pengujian yang dilakukan dalam menerangkan ketepatan waktu adalah dengan menggunakan regresi linear
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
berganda. Hasilnya bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan yang memberikan implikasi yang signifikan terhadap ketepatan pelaporan.
Untuk mendukung uraian tentang ketepatwaktuan penyajian laporan keuangan maka menurut SAK 2002, manfaat suatu laporan keuangan akan
berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu. Penelitian empiris yang dapat menunjukkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku ketepatwaktuan laporan keuangan dilakukan oleh Saleh 2004 yang meneliti faktor-faktor spesifik perusahaan, yaitu ratio gearing,
ukuran perusahaan dan tingkat profitabilitas, umur perusahaan. Selanjutnya, Ksa 2003 meneliti kepatuhan perusahaan publik terhadap
regulasi informasi di Indonesia dengan menggunakan kesulitan keuangan perusahaan, pergantian auditor, profitabilitas, lamanya pengauditan, jenis opini
auditor sebagai variabel independen. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kepatuhan perusahaan publik dilakukan dengan menggunakan regresi logistik.
Temuannya menunjukkan pergantian auditor, lamanya pengauditan, jenis opini auditor dapat menentukan tingkat kepatuhan perusahaan publik untuk
menyampaikan laporan keuangan ke publik. Sementara kesulitan keuangan dan profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan
penyampaian laporan keuangan. Selanjutnya, Ksa 2003 meneliti keputusan perusahaan publik terhadap
regulasi informasi di Indonesia dengan menggunakan kesulitan keuangan perusahaan, pergantian auditor, profitabilitas, lamanya pengauditan, auditor
sebagai variabel independen. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
kepatuhan perusahaan publik dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Temuannya menunjukkan pergantian auditor, lamanya pengauditan, auditor dapat
menentukan tingkat kepatuhan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan kepublik. Sementara kesulitan keuangan dan profitabilitas tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan penyampaian laporan keuangan.
Studi yang dilakukan Saleh 2004 bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan ke publik.
Penelitian ini menggunakan time sebagai variabel dependen dengan menggunakan dummy variabel, gearing, profitabilitas ukuran perusahaan, umur perusahaan
sebagai variabel independen. Pengujian untuk menerangkan ketepatan waktu dilakukan dengan menggunakan regresi berganda. Temuannya menunjukkan
item-item luar biasa yang bisa menerangkan hubungan yang signifikan terhadap ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan. Sementara rasio gearing,
profitabilitas, umur perusahaan, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan tidak dapat menjelaskan ketepatan waktu publikasi.
Wirakusuma 2004 menggunakan lama pengauditan, ukuran perusahaan, jenis industri, profitabilitas, solvabilitas, internal audit, reputasi audit, opini audit
untuk menjelaskan ketepatan waktu pelaporan. Pengujian ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, dilakukan dengan regresi berganda. Temuannya
menunjukkan lamanya pengauditan audit delay, opini auditor independen, solvabilitas mempunyai hubungan yang signifikan dalam menerangkan ketepatan
waktu pelaporan. Sementara jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan
Pamor Mentari AR : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan…, 2007 USU Repository © 2009
tidak dapat menjelaskan hubungan yang signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan tahunan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Publikasi Laporan Keuangan ke Publik Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah