15 dianggap relatif stabil atau akan dinetralisir oleh antioksidan lain. Vitamin C
sangat esensial dalam biosintesis kolagen dan mampu menurunkan sintesis pigmen dengan menghambat enzim tirosinase dan dianggap mampu mengurangi
keluhan kelopak mata yang gelap. Vitamin C juga merupakan senyawa reduktor terbanyak di tubuh dan merupakan antioksidan yang paling dominan di kulit.
Vitamin C mampu mendaur ulang radikal bebas vitamin E. Dosis harian vitamin C bervariasi dari 40
– 60 mghari sampai 100 mghari Ardhie, 2011.
2.4 Buah Stroberi Tabel 2.3
Kandungan nutrisi gizi dalam setiap 100 gram buah stroberi segar No
Kandungan gizi Proporsi Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 Kalori kal
Protein g Lemak g
Karbohidrat g Kalsium mg
Fosfor mg Zat besi mg
Vitamin A SI Vitamin B1 mg
Vitamin B2 mg Niasin mg
Vitamin C mg Vitamin E mg
Air g Bagian dapat dimakan bdd,
37,00 0,80
0,50 8,30
28,00 27,00
0,80 60,00
0,03 -
- 60,00
40,00 89,90
96,00 37,00
0,80 0,50
8,30
28,00 27,00
0,80 60,00
0,03 0,07
0,03
60,00 40,00
- -
Rukmana, 1998. Tanaman stroberi telah dikenal sejak zaman Romawi, tetapi bukan jenis
yang dikenal saat ini. Stroberi yang dibudidayakan sekarang disebut sebagai stoberi modern komersial dengan nama ilmiah Fragaria x ananassa var
duchesne Budiman dan Saraswati, 2008.
Universitas Sumatera Utara
16 Buah stroberi berkhasiat bagus untuk kesehatan tubuh seperti untuk
mencegah kanker payudara dan leher rahim. Dengan kandungan ellegic acid pada buah stroberi, perkembangan kanker dapat dihambat. Stroberi memiliki
aktivitas antioksidan yang tinggi karena mengandung quersetin, ellagic acid, antosianin, dan kaemferol. Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh dari
radikal bebas, termasuk diantaranya sel kanker. Zat tersebut mencegah terbentuknya senyawa karsinogen, menghambat proses karsinogenesis, dan
menekan pertubuhan tumor. Fungsi antioksidan stroberi diperoleh dari kandungan vitamin C 60 mg per 100 g Budiman dan Saraswati, 2008.
2.5 Skin Analyzer
Menurut Aramo 2012, pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan skin analyzer, yaitu: moisture kadar air, evenness kehalusan, pore pori, spot
noda, wrinkle keriput, dan wrinkle’s depth kedalaman keriput juga terdeteksi
dengan alat ini. Tabel 2.4 menunjukkan parameter hasil pengukuran dengan menggunakan skin analyzer.
Tabel 2.4 Parameter hasil pengukuran dengan skin analyzer
Analisa Parameter
Moisture kadar air
Dehidrasi Normal
Hidrasi – 29
30 – 50
51 – 100
Evenness Kehalusan
Halus Normal
Kasar – 31
32 – 51
52 – 100
Pore Pori
Kecil Beberapa besar
Sangat besar – 19
20 – 39
40 – 100
Spot Noda
Sedikit Beberapa noda
Banyak noda – 19
20 – 39
40 – 100
Wrinkle Keriput
Tidak berkeriput Berkeriput
Banyak keriput – 19
20 – 52
53 – 100
Aramo, 2012.
Universitas Sumatera Utara
17
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian meliputi penyiapan sampel, pembuatan sari buah stroberi yang dipekatkan, formulasi sediaan,
pemeriksaan homogenitas sediaan, penentuan tipe emulsi sediaan, pengukuran pH sediaan, penentuan stabilitas sediaan, uji iritasi terhadap kulit sukarelawan, dan uji
efek anti-aging pada manusia.
3.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pH meter Hanna Instruments, neraca listrik Boeco Germany, juicer, lumpang, stamfer, objek
gelas, alat-alat gelas, cawan penguap, penangas air, spatel, sudip, pot plastik, kertas perkamen, freeze dryer dan seperangkat skin analyzer Aramo SG.
3.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: aquadest, propilen glikol, natrium edetat, trietanol amin, vaselin, setil alkohol, asam stearat,
gliseril monosterarat, butil hidroksi toluen, metil paraben, sari buah stroberi yang telah dipekatkan, larutan dapar pH asam 4,01, larutan dapar pH netral 7,01.
3.3 Sukarelawan 3.3.1 Sukarelawan uji iritasi
Sukarelawan yang dijadikan panel uji iritasi berjumlah 6 orang dari 15
orang sukarelawan anti-aging dengan kriteria sebagai berikut Ditjen POM, 1985:
Universitas Sumatera Utara