variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Sedangkan variabel dependen ialah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh varia bel independen”. Nur , Bambang, 2002:63.
Penelitian ini menguji pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure
, Kompetensi, dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel
independen dari penelitian ini adalah Auditor Industry Specialization, Audit Tenure
, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Auditor, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah kualitas audit.
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi Operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.3.2.1 Kualitas Audit
Seperti dalam penelitian Welvin dan Arleen 2010 “Variabel kualitas audit dalam penelitian ini diukur melalui proksi ukuran
KAP ”. Semakin besar ukuran KAP maka kualitas audit yang
dihasilkan semakin tinggi. Variabel dummy dalam penelitian ini adalah KAP Big Four dan non Big Four, auditor yang termasuk KAP Big
Four diberi lambang 1 dan yang non Big Four diberi lambang 0.
Universitas Sumatera Utara
KAP BIG FOUR DI INDONESIA
Osman Bing Satrio Rekan Delloitte Touche Tohmatsu
Tanudiredja, Wibisana Rekan Price Waterhouse Coopers
Siddharta Widjaja KPMG
Purwantono, Suherman Surja Ernst Young
Sumber: Penelitian Chrisnoventie
3.3.2.2 Auditor Industry Specialization
Menurut jurnal Noviatara Dwi Putri, Etna 2013, “auditor
spesialisasi industri diidentifikasi dengan market share dalam suatu industry”, yaitu sebagai berikut :
Auditor spesialisasi industri : Total perusahaan yang diaudit auditor yang sama pada sub industri tertentu
Total perusahaan pada sub industri tersebut
Dimana auditor dari Kantor Akuntan Publik KAP yang memiliki lebih dari 20 market share di industri tertentu maka
diklasifikasikan sebagai spesialis industry untuk industri tertentu. Variabel ini diukur dengan varibel dummy. Angka 1 untuk perusahaan
Universitas Sumatera Utara
yang diaudit oleh auditor spesialisasi industri dan angka 0 untuk perusahaan yang diaudit oleh auditor non spesialisasi industri.
3.3.2.3 Audit Tenure
Di Indonesia sendiri, peraturan yang mengatur tentang audit tenure
adalah Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17PMK.012008 tentang Jasa Akuntan Publik pasal 3. Peraturan ini
mengatur tentang “Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan
dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut, dan oleh seorang akuntan publik paling
lama untuk 3 tiga tahun buku berturut-turut. Akuntan publik dan kantor akuntan dapat menerima kembali penugasan audit umum untuk
klien setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien tersebut
”. Variabel audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun
sebuah Kantor Akuntan Publik KAP mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan secara berturut-turut.
3.3.2.4 Ukuran Perusahaan