Institutional ownership Penelitian Terdahulu

kegiatan tersebut tetapi kurang mau menanggung risiko dari biaya yang dikeluarkan. Jensen dan Meckling 1976 menyatakan hal tersebut sebagai agency cost of equity. Perusahaan dapat mengurangi arus kas berlebih dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan mengalirkan sebagian arus kas kembali ke pemegang saham melalui dividen yang lebih tinggi. Alternatif lain adalah menggeser struktur modal ke arah yang lebih banyak menggunakan hutang dengan harapan persyaratan pelunasan hutang yang lebih tinggi akan memaksa manajer untuk lebih disiplin Brigham dan Houston, 2001. Namun, manajer dapat juga menggunakan hutang untuk kepentingan oportunistik mereka. Hal ini meningkatkan beban bunga pinjaman karena risiko kebangkrutan perusahaan meningkat yang berarti agency cost of debt semakin tinggi. Menurut Jensen dan Meckling 1976 kehadiran biaya tersebut dapat dikurangi dengan cara meningkatkan kepemilikan saham manjerial managerial ownership dalam perusahaan. Kepemilikan saham oleh manajer akan memaksa mereka untuk menanggung risiko atas kesalahan pengelolaan perusahaan. Dengan demikian mereka akan semakin hati-hati dalam menggunakan hutang dan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

b. Institutional ownership

Shleifer dan Vishny 1986 dalam Faisal 2000 menyatakan bahwa pemegang saham besar large shareholders mempunyai arti penting dalam memonitor perilaku manajer dalam perusahaan. Dengan adanya konsentrasi p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara kepemilikan, para pemegang saham besar seperti investor institusional akan dapat memonitor manajemen secara lebih efektif, dan dapat meningkatkan nilai perusahaan jika terjadi takeover. Meningkatnya saham institusional investor juga dapat mengimbangi kebutuhan terhadap penggunaan hutang. Coffee 1991 dalam Bathala, et al. 1994 menyediakan pengetahuan dasar dalam perubahan perilaku investor institusional dari investor yang pasif menjadi investor yang aktif dalam melakukan monitoring. Adanya kepemilikan saham yang signifikan oleh investor institusional telah menghasilkan peningkatan kemampuan. mereka untuk melakukan tindakan secara kolektif. Pada waktu yang sama, biaya untuk keluar dari investasi yang mereka lakukan exit cost menjadi semakin mahal, karena adanya risiko saham akan terjual pada harga diskon. Bathala, et al. 1994 menemukan bahwa institutional shareholdings mempunyai hubungan yang signifikan dan negatif dengan debt ratio. Penelitian ini membuktikan bahwa kehadiran institutional investors efektif dalam melakukan monitoring terhadap perilaku para manajer sehingga perusahaan cenderung menurunkan tingkat hutangnya.

c. Shareholders dispersion

Berdasarkan kerangka teori keagenan dari Jensen dan Meckling 1976 perusahaan perlu meningkatkan hutang guna mendisiplinkan tindakan manajer dalam perusahaan jika jumlah pemegang saham semakin menyebar. Hal ini karena, jumlah pemegang saham yang semakin menyebar menyebabkan konsentrasi kepemilikan akan terpecah dalam persentase yang kecil sehingga power pemegang saham untuk mengontrol tindakan manajer menjadi rendah. Sedangkan p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara perusahaan yang kepemilikannya terkonsentrasi, pihak manajemen praktis diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham yang besar controlling shareholders Husnan, 2000. Dalam kondisi ini berarti pemegang saham memiliki power yang besar untuk mengontrol tindakan manajer. Mohd, et al. 1998 menemukan hal yang berbeda dengan teori di atas. Penelitiannya menemukan hahwa jumlah shareholders dispersion mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan debt ratio. Hasil penelitian ini mendukung pernyataan yang dikemukakan oleh Easterbrook 1984 dalam Faisal 2000 bahwa pemegang saham yang menyebar diffused-shareholders mempunyai sedikit pengaruh terhadap posisi manajemen yang konservatif dalam penggunaan hutang.

2.1.3. Teori Agensi

Dalam suatu perusahaan terjadi hubungan kontraktual antara pemegang saham shareholders dengan manajer perusahaan. Jensen dan Meckling 1976 memodelkan hubungan kontraktual tersebut sebagal kontrak principal-agent yang menimbulkan hubungan keagenan agency relationship. Mereka mendefinisikan hubungan keagenan sebagai kontrak di bawah satu orang atau lebih sebagai pemilik dengan orang lain yang disebut agen untuk melaksanakan jasa atas kepentingan mereka yang disertai dengan pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Berdasarkan definisi di atas dapat dijelaskan bahwa teori keagenan membahas hubungan antara pemberi amanah prinsipal dan penerima amanah p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara untuk melaksanakan pekerjaan. Ada dua pihak yang terlibat di sini: Pertama, prinsipal para pemegang saham yang akan memberikan mengamanahkan haknya berupa pengelolaan perusahaan kepada orang lain. Kedua, agen manajemen sebagai penerima amanah untuk mengelola perusahaan. Kedua belah pihak diikat oleh kontrak yang menyatakan hak dan kewajibannya masing- masing. Prinsipal menyediakan fasilitas dan dana untuk menjalankan perusahaan, sedangkan agen mempunyai kewajiban untuk mengelola apa yang diamanahkan prinsipal kepadanya. Atas kepemilikannya pada perusahaan, prinsipal akan memperoleh hasil berupa pembagian laba dalam bentuk dividen, sedangkan agen akan memperoleh kompensasi dalam bentuk gaji, bonus, insentif, perumahan, atau kompensasi lainnya. Dalam melaksanakan kontrak tersebut, manajer yang diberi kekuasaan oleh pemilik perusahaan pemegang saham untuk membuat keputusan sering memiliki tujuan pribadi yang bersaing dengan tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham Brigham dan Houston, 1998. Manajemen perusahaan mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain. Perilaku ini biasanya disebut sebagai keterbatasan rasional bounaed rationality dan manajer cenderung tidak menyukai risiko risk averse Wahidahwati, 2001. Namun, keterbatasan ini menciptakan konflik potensial atas kepentingan masing-masing antara pemilik dan manajer yang saling mencari peluang untuk menguntungkan diri sendiri atas biaya salah satu pihak. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Teori keagenan Jensen dan Meckling 1976 menyebutkan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan. Jika perusahaan dikelola sebagai perusahaan perorangan oleh pemiliknva, manajerpemilik akan menjalankan perusahaan untuk memaksimalkan kesejahteraannya. Kesejahteraan ini diukur dari meningkatnya kesejahteraan pribadi, kesenangan, atau barang-barang mewah. Namun, konflik potensial muncul ketika manajerpemilik menjual sebagian saham kepada pihak luar sehingga kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari 100. Dalam kondisi ini, manajerpemilik akan cenderung bertindak dan mengambil keputusan untuk kepentingan meningkatkan kemakmuran dirinya sendiri bukan berdasarkan kepentingan bersama pemegang saham lain. Sedangkan biaya yang dikeluarkan perusahaan akan ditanggung bersama oleh seluruh pemegang saham. Menurut Jensen dan Meeckling 1976 kondisi tersebut merupakan konsekuensi dari pemisahan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan atau sering disebut dengan the separation of the decision-making and risk beuting functions of the firm. Dengan pemisahan fungsi, pengambil keputusan, yaitu manajemen tidak menanggung risiko atas kesalahan dalam pengambilan keputusan sehingga tidak menaikkan nilai perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemegang saham prinsipal. Oleh karena itu, manajemen cenderung melakukan pengeluaran yang bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan pribadinya, seperti peningkatan gaji dan membeli barang mewah. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Penyebab lain konflik antara manajer dengan pemegang saham dipicu oleh aktivitas pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pencarian dana financing decision dan bagaimana dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan. Konflik ini didorong oleh perbedaan perhatian terhadap risiko antara manajer dan pemegang saham dalam keputusan pendanaan. Menurut Fama 1980 dalam Wahidahwati 2001, pernegang saham hanya peduli terhadap risiko sistematik systematic risk dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Sedangkan manajer berhubungan dengan risiko perusahaan secara keseluruhan dan hal ini disebabkan dua alasan, yaitu: pertama, bagian substantif dari kekayaan mareka adalah di dalam specifict human capital perusahaan vang membuat mereka nondivercifiable. kedua, manajer akan terancam reputasinya, demikian juga kemampuan earning perusahaan, jika perusahaan menghadapi kebangkrutan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa menurut teori keagenan, manajer cenderung bertindak atas dasar kepentingannya sendiri bukan berdasarkan maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini merupakan konflik kepentingan antara manajer dan pemilik. Teori ini telah menjadi basis penelitian yang kuat dalam disiplin keuangan dan akuntansi dengan penekanan pada kebijakan manajemen yang berkaitan dengan kemakmuran dirinya dan kemakmuran pemilik perusahaan, seperti kebijakan struktur modal, kebijakan dividen, dan kepemilikan internal Abdullah, 2001. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Fama 1980 dalam Faisal 2000 didasarkan asumsi bahwa para manajer yang bertanggung jawab terhadap p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara keputusan-keputusan keuangan tidak mampu melakukan diversifikasi investasi dalam human capital.

2.1.4. Pendekatan untuk Mengurangi Agency Problem

Jensen dan Meckling 1976 telah mengembangkan suatu perlakuan analitis terhadap hubungan manajer dan pemilik. Dalam temuannya, ada konflik kepentingan jika seorang manajer memiliki saham yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah saham perusahaan, yang menimbulkan agency problem. Kepemilikan sebagian menyebabkan manajer tidak mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kemakmuran pemilik untuk mengatasi agency problem ini dibutuhkan tambahan biaya yang disebut agency cost. Agency cost didefinisikan sebagai jumlah dari: 1 pengeluaran biaya monitoring oleh prinsipal yaitu biaya untuk memonitor perilaku agen dengan memonitor hasil kerjanya sistem audit untuk membatasi wewenang manajemen, 2 pengeluaran karena penggunaan hutang oleh agen, yaitu biaya untuk membentuk mekanisme yang menjamin bahwa agen akan bertindak sesuai dengan kepentingan prinsipal, dan 3 residual loss pengeluaran karena kehilangan kebebasan, yaitu biaya untuk mendorong agen bertindak sesuai dengan kemampuannya untuk kepentingan prinsipal. Jensen dan Meckling 1976 menyarankan keputusan struktur modal yang dibuat oleh manajer menyeimbangkan agency cost of debt dengan agency cost of equity untuk meminimalkan pengaruhnya pada nilai perusahaan. Ada beberapa cara untuk mengatasi agency problem dan mengurangi munculnya agency cost, yaitu: pertama, meningkatkan insiders ownership. Agency p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara problem bisa dikurangi apabila manajer mempunyai kepemilikan saham dalam perusahaan. Kepemilikan ini menyebabkan manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil, dan sebaliknya merasakan juga kerugian yang timbul sebagai konsekwensi dari pengambilan keputusan yang salah. Jadi kepemilikan oleh insiders akan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan kepentingan pemegang saham dan insentif bagi manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan Jensen and Meckling, 1976. Kedua, meningkatkan pendanaan dari hutang yang merupakan pendekatan pengawasan eksternal. Peningkatan hutang akan menurunkan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Jensen 1986 dalam Bathala, et al. 1994 menyatakan hutang dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen dan menghindari aktivitas yang tidak optimal. Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena peningkatan hutang akan meningkatkan harga saham dan penurunan hutang akan menurunkan harga saham Masuiis, 1988 dalam Husnan, 2000. Menurut Grossman dan Hart 1982 dalam Seetharaman 2001, penggunaan hutang dapat juga menghindari konflik agensi dan meningkatkan nilai perusahaan. Tekanan keuangan atau kebangkrutan adalah sesuatu yang mahal bagi manajer yang tidak dapat melakukan diversifikasi investasi human capital dalam perusahaan. Ketakutan akan kebangkrutan mempengaruhi manajer untuk menjadi efisien, dengan demikian akan memperbaiki biaya agensi. Ketiga, meningkatkan dividend payout ratio. Dengan demikian tidak tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara luar untuk membiayai investasinya Crutchley dan Hansen, 1989 dalam Wahidahwati, 2001. Keempat, institusional investor sebagai monitoring agen. Bathala, et al. 1994 menyatakan institusional investor merupakan satu kelompok monitoring agen yang efektif dan membantu menghindari biaya agensi. Selanjutnya Mohd, et al. 1998 menyatakan bahwa distribusi saham antara pemegang saham dari luar outsiders, yaitu institutional investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi agency cost. Kepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaan source of power yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manjemen, karena itu konsentrasi atau penyebaran power menjadi suatu hal yang relevan. Adanya kepemilikan oleh investor-investor institusional, seperti perusahaan asuransi, bank perusahaan investasi, dan institusi lain dalam bentuk perusahaan akan mendorong pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajer. Pendekatan lainnya adalah melalui labor market controls, capital market controls, dan ancaman take over Mester, 1989 dalam Faisal, 2000. Dalam labor market control, pemberian kompensasi kepada manajer dikaitkan dengan kinerja dan nilai saham perusahaan. Manajer yang mempunyai kinerja yang baik akan mendapatkan kompensasi yang lebih baik dan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang lain. Sedangkan manajer yang kinerjanya buruk akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, khususnya jika perusahaan tersebut diambil alih oleh perusahaan lain. Selanjutnya, pendekatan capital market control yang dilakukan melalui rapat umum pemegang saham. Pendekatan ini merupakan monitoring yang p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh investor institusional untuk mendorong manajer bertindak seperti keinginan pemegang saham. Terakhir, pengawasan melalui ancaman takeover akan membuat manajer disiplin dalam bertindak sesuai dengan pemegang saham. Takeover terjadi apabila saham perusahaan dinilai terlalu rendah dibandingkan harga potensial karena manajemen yang buruk Brigham dan Houston, 1998. Dalam konteks ini, manajemen yang kinerjanya buruk akan tersingkir bila takeover terjadi atau kehilangan status dan otoritasnya.

2.2. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi pedoman peneliti dalam meneliti pengaruh struktur kepemilikan terhadap struktur modal dapat dilihat pada Tabel 2.1 p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Independen dan Dependen Hasil Penelitian 1 Jansen Mackling 1976 Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Take Overs Independen: Institutional ownership Dependen: Pendanaan utang dan kepemilikan manjerial Institutional ownership berhubungan negatif dengan pendanaan utang dan Kepemilikan manajerial dalam perusahaan 2 Friend Lang An Empirical Test of the Impact of Manajerial Self- Interest of Capital Structure Independen: Debt ratio Dependen: Profitabilitas dan kepemilikan manajerial Debt ratio memiliki hubungan yang negatif dengan profitabilitas dan kepemilikan manajerial 3 Bathala, Chenchuramaiah, Kenneth P. Moon Ramesh P. Rao 1994 Managerial Ownership, Debt Policy, and the Impact of Onstitutionl Hodings: An Agency Perspective. Independen: Institutional investor Dependen: Pendanaan hutang dan Kepemilikan manajerial Institutional investor berhubungan negatif dengan pendanaan hutang dan kepemilikan manajerial dalam perusahaan 4 Moh’d, Latry, James 1998 The Impact of Ownership Structure on Coorporate Debt Policy: a Times-Series Cross-Sectional Analysis. Independen: Institutional Investor Dependen: Equity Investor institusional efektif dalam melakukan monitoring terhadap pelaku para manajer sehingga perusahaan cenderung menurunkan tingkat hutangnya 5 Faisal 2000 Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Hutang Perusahaan pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Independen: Insider ownership dan shareholder dispersion Dependen: Equity Policy Insider ownership dan shareholder dispersion mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang 6 Wahidahwati 2001 Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institutional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency. Independen: Iinsider ownership dan institutional ownership Dependen: debt ratio Iinsider ownership dan institutional ownership mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap debt ratio p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting Uma Sekaran, 2003. Kerangka konsep yang baik menjelaskan secara teoritis antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Pertautan antara variabel tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam paradigma penelitian yang harus didasarkan pada kerangka konsep. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data-data sekunder yang bersumber dari BEI. Adapun variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini pada umumnya adalah didasari pada teori manajemen keuangan dan pasar modal. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ialah menganalisa pengaruh variabel-variabel Insiders Ownership, Institutional Ownership dan Shareholders Dispersion terhadap Struktur Modal. Terdapat tiga variabel yang akan dipertanyakan yaitu Insiders Ownership, Institutional Ownership dan Shareholders Dispersion dan Struktur Modal sebagai variabel terikat. Kerangka konsep merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Selanjutnya dianalisis secara p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Collateralizable Assets, Dispersion of Ownership, Degree of Operating Leverage, Investment Opportunity Set terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

1 52 110

Analisis Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership,Collaterizable Assets Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 53 99

Pengaruh Value Added Intellectual Capital, Good Corporate Governance Dan Pergantian Ceo Terhadap Kinerja Perusahaan : Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

1 24 144

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebutuhan Pendanaan Eksternal, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2012-2014

7 35 110

The Influence Of Earnings Management On Firm Value And Good Corporate Governance As Moderating Variable: Empirical Studies Real Estate And Properties Companies Listed In Indonesia Stock Exchange Period 2012-2014

0 4 135

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE, PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN dan MANAJEMEN LABA terhadap NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indone

0 7 147

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, INSTITUTIONAL INVESTORS, PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, INSTITUTIONAL INVESTORS, DIVIDEND PAYMENT, ASSET STRUCTURE DAN PROFITABILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG.

0 1 15

PENGARUH BIAYA AGENSI: STRUKTUR KEPEMILIKAN, DISPERSION OF OWNERSHIP, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2007-2011.

2 7 112

Identifikasi Capital Structure Menggunak (1)

0 0 1

Pengaruh profitabilitas, leverage, blockholder ownership, public ownership dan reputasi auditor terhadap internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

0 2 19