Teori Agensi Shareholders dispersion

perusahaan yang kepemilikannya terkonsentrasi, pihak manajemen praktis diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham yang besar controlling shareholders Husnan, 2000. Dalam kondisi ini berarti pemegang saham memiliki power yang besar untuk mengontrol tindakan manajer. Mohd, et al. 1998 menemukan hal yang berbeda dengan teori di atas. Penelitiannya menemukan hahwa jumlah shareholders dispersion mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan debt ratio. Hasil penelitian ini mendukung pernyataan yang dikemukakan oleh Easterbrook 1984 dalam Faisal 2000 bahwa pemegang saham yang menyebar diffused-shareholders mempunyai sedikit pengaruh terhadap posisi manajemen yang konservatif dalam penggunaan hutang.

2.1.3. Teori Agensi

Dalam suatu perusahaan terjadi hubungan kontraktual antara pemegang saham shareholders dengan manajer perusahaan. Jensen dan Meckling 1976 memodelkan hubungan kontraktual tersebut sebagal kontrak principal-agent yang menimbulkan hubungan keagenan agency relationship. Mereka mendefinisikan hubungan keagenan sebagai kontrak di bawah satu orang atau lebih sebagai pemilik dengan orang lain yang disebut agen untuk melaksanakan jasa atas kepentingan mereka yang disertai dengan pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Berdasarkan definisi di atas dapat dijelaskan bahwa teori keagenan membahas hubungan antara pemberi amanah prinsipal dan penerima amanah p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara untuk melaksanakan pekerjaan. Ada dua pihak yang terlibat di sini: Pertama, prinsipal para pemegang saham yang akan memberikan mengamanahkan haknya berupa pengelolaan perusahaan kepada orang lain. Kedua, agen manajemen sebagai penerima amanah untuk mengelola perusahaan. Kedua belah pihak diikat oleh kontrak yang menyatakan hak dan kewajibannya masing- masing. Prinsipal menyediakan fasilitas dan dana untuk menjalankan perusahaan, sedangkan agen mempunyai kewajiban untuk mengelola apa yang diamanahkan prinsipal kepadanya. Atas kepemilikannya pada perusahaan, prinsipal akan memperoleh hasil berupa pembagian laba dalam bentuk dividen, sedangkan agen akan memperoleh kompensasi dalam bentuk gaji, bonus, insentif, perumahan, atau kompensasi lainnya. Dalam melaksanakan kontrak tersebut, manajer yang diberi kekuasaan oleh pemilik perusahaan pemegang saham untuk membuat keputusan sering memiliki tujuan pribadi yang bersaing dengan tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham Brigham dan Houston, 1998. Manajemen perusahaan mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain. Perilaku ini biasanya disebut sebagai keterbatasan rasional bounaed rationality dan manajer cenderung tidak menyukai risiko risk averse Wahidahwati, 2001. Namun, keterbatasan ini menciptakan konflik potensial atas kepentingan masing-masing antara pemilik dan manajer yang saling mencari peluang untuk menguntungkan diri sendiri atas biaya salah satu pihak. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Teori keagenan Jensen dan Meckling 1976 menyebutkan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan. Jika perusahaan dikelola sebagai perusahaan perorangan oleh pemiliknva, manajerpemilik akan menjalankan perusahaan untuk memaksimalkan kesejahteraannya. Kesejahteraan ini diukur dari meningkatnya kesejahteraan pribadi, kesenangan, atau barang-barang mewah. Namun, konflik potensial muncul ketika manajerpemilik menjual sebagian saham kepada pihak luar sehingga kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari 100. Dalam kondisi ini, manajerpemilik akan cenderung bertindak dan mengambil keputusan untuk kepentingan meningkatkan kemakmuran dirinya sendiri bukan berdasarkan kepentingan bersama pemegang saham lain. Sedangkan biaya yang dikeluarkan perusahaan akan ditanggung bersama oleh seluruh pemegang saham. Menurut Jensen dan Meeckling 1976 kondisi tersebut merupakan konsekuensi dari pemisahan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan atau sering disebut dengan the separation of the decision-making and risk beuting functions of the firm. Dengan pemisahan fungsi, pengambil keputusan, yaitu manajemen tidak menanggung risiko atas kesalahan dalam pengambilan keputusan sehingga tidak menaikkan nilai perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemegang saham prinsipal. Oleh karena itu, manajemen cenderung melakukan pengeluaran yang bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan pribadinya, seperti peningkatan gaji dan membeli barang mewah. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Penyebab lain konflik antara manajer dengan pemegang saham dipicu oleh aktivitas pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pencarian dana financing decision dan bagaimana dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan. Konflik ini didorong oleh perbedaan perhatian terhadap risiko antara manajer dan pemegang saham dalam keputusan pendanaan. Menurut Fama 1980 dalam Wahidahwati 2001, pernegang saham hanya peduli terhadap risiko sistematik systematic risk dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Sedangkan manajer berhubungan dengan risiko perusahaan secara keseluruhan dan hal ini disebabkan dua alasan, yaitu: pertama, bagian substantif dari kekayaan mareka adalah di dalam specifict human capital perusahaan vang membuat mereka nondivercifiable. kedua, manajer akan terancam reputasinya, demikian juga kemampuan earning perusahaan, jika perusahaan menghadapi kebangkrutan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa menurut teori keagenan, manajer cenderung bertindak atas dasar kepentingannya sendiri bukan berdasarkan maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini merupakan konflik kepentingan antara manajer dan pemilik. Teori ini telah menjadi basis penelitian yang kuat dalam disiplin keuangan dan akuntansi dengan penekanan pada kebijakan manajemen yang berkaitan dengan kemakmuran dirinya dan kemakmuran pemilik perusahaan, seperti kebijakan struktur modal, kebijakan dividen, dan kepemilikan internal Abdullah, 2001. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Fama 1980 dalam Faisal 2000 didasarkan asumsi bahwa para manajer yang bertanggung jawab terhadap p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara keputusan-keputusan keuangan tidak mampu melakukan diversifikasi investasi dalam human capital.

2.1.4. Pendekatan untuk Mengurangi Agency Problem

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Collateralizable Assets, Dispersion of Ownership, Degree of Operating Leverage, Investment Opportunity Set terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

1 52 110

Analisis Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership,Collaterizable Assets Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 53 99

Pengaruh Value Added Intellectual Capital, Good Corporate Governance Dan Pergantian Ceo Terhadap Kinerja Perusahaan : Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

1 24 144

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebutuhan Pendanaan Eksternal, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2012-2014

7 35 110

The Influence Of Earnings Management On Firm Value And Good Corporate Governance As Moderating Variable: Empirical Studies Real Estate And Properties Companies Listed In Indonesia Stock Exchange Period 2012-2014

0 4 135

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE, PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN dan MANAJEMEN LABA terhadap NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indone

0 7 147

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, INSTITUTIONAL INVESTORS, PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, INSTITUTIONAL INVESTORS, DIVIDEND PAYMENT, ASSET STRUCTURE DAN PROFITABILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG.

0 1 15

PENGARUH BIAYA AGENSI: STRUKTUR KEPEMILIKAN, DISPERSION OF OWNERSHIP, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2007-2011.

2 7 112

Identifikasi Capital Structure Menggunak (1)

0 0 1

Pengaruh profitabilitas, leverage, blockholder ownership, public ownership dan reputasi auditor terhadap internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

0 2 19