Sistem Pembuangan Air limbah RPH

Jenis hewan yang dilayani untuk jasa pemotongan yaitu kambing, sapilembu dan babi. Setiap hari RPH mampu melayani pemotongan : lembu sebanyak 45 ekorhari, babi sebanyak 132 ekorhari dan kambing 42 ekorhari. Sebelum dilakukan penyembelihan hewan tersebut dikandangkan selama 1 minggu dan di beri makan.

4.2. Sistem Pembuangan Air limbah RPH

Kegiatan RPH meliputi pemotongan, pembersihan lantai tempat pemotongan, pembersihan kandang penampung, pembersihan kandang isolasi, danatau pembersihan isi perut dan air sisa perendaman. Hasil dari kegiatan proses pemotongan beroperasi dari pukul 01.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB tersebut, dihasilkan air limbah dari kotoran, sisa pakan, isi rumen serta serpihan daging dan lemak yang tergelontor bersama air cucian. Proses pengolahan air limbah yang digunakan PD RPH adalah bak penampungan, kolam oksidasi yang pengolahannya secara aerob. Air cucian kemudian mengalir ke bak penampungan melalui saluran penampungan air limbah yang terbuat dari bahan yang kuat. Dari bak penampungan air limbah dialirkan ke sebuah kolam yang ditumbuhi banyak tumbuhan ganging. Di kolam ini terjadi proses penyerapan air limbah oleh akar tumbuhan. Kolam oksidasi berberntuk empat persegi yang luasnya ± 325 m² dengan kedalaman ± 3 m. Pengolahan air limbah RPH menggunakan sistem pengolahan kolam oksidasi. Kolam oksidasi merupakan suatu pengolahan air buangan untuk sekelompok masyarakat kecil dan cara ini terutama dianjurkan untuk daerah pedesaan. Prinsip kerjanaya adalah memanfaatkan pengaruh sinar matahari, ganggang algae, bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali dan akan merembes Universitas Sumatera Utara masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. 4.3. Hasil Pemeriksaan Air Limbah PD Rumah Potong Hewan Hasil pemeriksaan air limbah pada rumah potong hewan di Kelurahan Mabar Hilir yang diteliti meliputi : pH, kadar BOD, kadar COD, zat padat terlarut TSS, Ammoniak NH 3 serta minyak dan lemak. Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan pH Air Limbah PD RPH Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2010 No Titik Pengambilan Sampel pH Sampel Baku Mutu 1 Bak Penampungan 6,51 Kadar pH maksimum untuk air limbah RPH 6-9 2 Kolam Oksidasi 6,56 3 Parit 7,10 Pada tabel 4.1. diatas dapat diketahui bahwa dari pemeriksaan kadar pH air limbah di rumah potong hewan didapat kadar pH tersebut 100 sudah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.02 tahun 2006, dengan hasil yang bervariasi. Tabel 4.2. Hasil Pemeriksaan Kadar BOD Air Limbah PD RPH Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2010 No Titik Pengambilan Sampel BOD Sampel Baku Mutu 1 Bak Penampungan 60 Kadar BOD maksimum untuk air limbah RPH 100 mgL 2 Kolam Oksidasi 30 3 Parit 25 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.2. diatas dapat dilihat bahwa dari hasil pemeriksaan kadar BOD dari air limbah rumah potong hewan pada 3 titik pengambilan diperoleh 100 sudah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.02 tahun 2006, dengan hasil yang bervariasi. Tabel 4.3. Hasil Pemeriksaan Kadar COD Air Limbah PD RPH Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2010 No Titik Pengambilan Sampel COD Sampel Baku Mutu 1 Bak Penampungan 120,8 Kadar COD maksimum untuk air limbah RPH 200 mgL 2 Kolam Oksidasi 75,6 3 Parit 58,3 Pada tabel 4.3. diatas dapat dilihat bahwa dari hasil pemeriksaan kadar COD dari air limbah rumah potong hewan pada 3 titik pengambilan diperoleh 100 sudah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.02 tahun 2006, dengan hasil yang bervariasi. Tabel 4.4. Hasil Pemeriksaan Kadar TSS Air Limbah PD RPH Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2010 No Titik Pengambilan Sampel TSS Sampel Baku Mutu 1 Bak Penampungan 23 Kadar TSS maksimum untuk air limbah RPH 100 mgL 2 Kolam Oksidasi 28,2 3 Parit 31 Pada tabel 4.4. diatas dapat dilihat bahwa dari hasil pemeriksaan kadar TSS dari air limbah rumah potong hewan pada 3 titik pengambilan diperoleh 100 sudah Universitas Sumatera Utara memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.02 tahun 2006, dengan hasil yang bervariasi. Tabel 4.5. Hasil Pemeriksaan Kadar Minyak dan Lemak Air Limbah PD RPH Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2010 No Titik Pengambilan Sampel Minyak dan Lemak Sampel Baku Mutu 1 Bak Penampungan 150 Kadar Minyak dan Lemak maksimum untuk air limbah RPH 15 mgL 2 Kolam Oksidasi 130 3 Parit 120 Berdasarkan tabel 4.5. diatas dapat dilihat bahwa dari hasil pemeriksaan kadar minyak dan lemak dari air limbah rumah potong hewan pada 3 titik pengambilan diperoleh tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.02 tahun 2006, karena hasilnya melebihi dari kadar maksimum untuk air limbah RPH yaitu 25 mgL Tabel 4.6. Hasil Pemeriksaan Kadar Amoniak Air Limbah PD RPH Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2010 No Titik Pengambilan Sampel Amoniak Sampel Baku Mutu 1 Bak Penampungan 2,003 Kadar NH 3 maksimum untuk air limbah RPH 25 mgL 2 Kolam Oksidasi 0,674 3 Parit 1,179 Berdasarkan tabel 4.6. diatas dapat dilihat bahwa dari hasil pemeriksaan kadar NH 3 dari air limbah rumah potong hewan pada 3 titik pengambilan diperoleh 100 sudah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.02 tahun 2006, dengan hasil yang bervariasi. Universitas Sumatera Utara

4.4. Gambaran Umum Daerah Penelitian