Komplikasi Prognosis Demam Berdarah Dengue DBD 1. Pengertian Demam Berdarah

intravascular coagulophaty, DIC diperkirakan merupakan penyebab utama perdarahan. Bila dengan pemeriksaan hemostasis terbukti adanya DIC, heparin perlu diberikan. Hendarwanto, 1996. Gambar 2.3. Penatalaksanaan tersangka DBD Mansjoer, 2001.

2.1.9. Komplikasi

Infeksi primer pada demam dengue dan penyakit mirip dengue biasanya ringan dan dapat sembuh sendirinya. Kehilangan cairan dan elektrolit, hiperpireksia, dan kejang demam adalah komplikasi paling sering pada bayi dan anak-anak. Epistaksis, petekie, dan lesi purpura tidak umum tetapi dapat terjadi pada derajat manapun. Keluarnya darah dari epistaksis, muntah atau keluar dari rektum, dapat memberi kesan keliru perdarahan gastrointestinal. Pada dewasa dan mungkin pada anak-anak, keadaan yang mendasari dapat berakibat pada perdarahan signifikan. Kejang dapat terjadi saat temperatur tinggi, khususnya pada demam chikungunya. Lebih jarang lagi, setelah Tersangka DBD Tidak ada kedaruratan Kedaruratan Rawat inap Nilai tanda klinis, periksa trombosit dan Ht bila demam menetap setelah hari sakit ke-3 1. Rawat jalan 2. Antipiretik 3. Kontrol setiap hari sampai demam hilang Jumlah trombosit 100.000µl Jumlah trombosit 100.000µl Uji torniket negatif Uji torniket positif Rawat jalan Segera bawa ke rumah sakit Universitas Sumatera Utara fase febril, astenia berkepanjangan, depresi mental, bradikardia, dan ekstrasistol ventrikular dapat terjadi. Komplikasi akibat pelayanan yang tidak baik selama rawatan inap juga dapat terjadi berupa kelebihan cairan fluid overload, hiperglikemia dan hipoglikemia, ketidak seimbangan elektrolit dan asam-basa, infeksi nosokomial, serta praktik klinis yang buruk Dengue: Guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control, WHO, 2009. Di daerah endemis, demam berdarah dengue harus dicurigai terjadi pada orang yang mengalami demam, atau memiliki tampilan klinis hemokonsentrasi dan trombositopenia Halstead, 2007.

2.1.10. Prognosis

Prognosis demam dengue dapat beragam, dipengaruhi oleh adanya antibodi yang didapat secara pasif atau infeksi sebelumnya. Pada DBD, kematian telah terjadi pada 40-50 pasien dengan syok, tetapi dengan penanganan intensif yang adekuat kematian dapat ditekan 1 kasus. Keselamatan secara langsung berhubungan dengan penatalaksanaan awal dan intensif. Pada kasus yang jarang, terdapat kerusakan otak yang disebabkan syok berkepanjangan atau perdarahan intrakranial Halstead, 2007.

2.1.11. Kriteria Memulangkan Pasien.