6. Trombositopenia akibat penurunanproduksi sel.
7. Konsumsi alkohol jangka panjang.
8. Bahan-bahan kimia dan radiasi.
9. Infeksi virus: virus Epstein-Barr, cytomegalovirus, rubella dan flavivirus.
10. Penyakit neoplastik dan aplastik sumsum tulang.
11. Defisiensi vitamin B12 asam folat.
12. Penyakit konstitusional: penyakit jantung kongenital, sindrom Wiscott-Aldrich,
anomali May-Hegglin, sindrom Bernard-Soulier, dan hipersplenisme.
2.3. Rawat Inap
Rawat inap adalah suatu proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan. Manajemen, prosedur, fasilitas, dan biaya
rawat inap dapat berbeda antara rumah sakit yang satu dengan yang lainnya.
2.3.1. Prosedur Rawat Inap
Prosedur rawat inap dapat berbeda pada beberapa rumah sakit. Berikut prosedur alur pasien masuk ke rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009:
1. Petugas Instalasi Rawat Jalan IRJ Instalasi Gawat Darurat IGD menginformasikan ke ruangan.
2. Petugas rawat inap menyiapkan tempat sesuai penyakit pasien. 3. Pasien dikirim dari IRJ IGD dengan membawa rekam medis.
4. Kepala ruangan kepala grup menerima pasien dan memeriksa kelengkapan rekam medis.
5. Kepala ruangan kepala grup menempatkan pasien sesuai dengan penyakitnya. 6. Kepala ruangan kepala gruppelaksana memeriksa keadaan umum pasien,
mengukur vital sign dan mencatat di RM 72. 7. Kepala ruangan kepala grup pelaksana melaporkan keberadaan pasien ke dokter
ahli. 8. Kurang dari 15 menit pasien sudah diperiksa oleh dokter ahli residen.
2.3.2. Fasilitas dan Biaya Rawat Inap
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas ruang rawat inap secara umum dapat dibedakan menjadi lima kelas: Super Utama, Utama I, Utama II, kelas I, dan kelas II. Akan tetapi, beberapa rumah
sakit dapat memiliki kelas dan fasilitas yang berbeda. Sebagai contoh, harga tiap-tiap kelas kamar rawat inap di RSUP Haji Adam
Malik, Medan pada tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1.
Super Utama: Rp 400.000 hari. 2.
Utama I: Rp 300.000 hari. 3.
Utama II: Rp 250.000 hari. 4.
Kelas I: Rp 200.000 hari. 5.
Kelas II: Rp 120.000 hari.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini kerangka konsep tentang hubungan hasil pemeriksaan nilai jumlah trombosit dan lama rawat inap pada pasien demam berdarah dengue DBD.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian. 3.2. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan adalah: H
: tidak terdapat hubungan antara jumlah trombosit dengan lama rawat inap pada pasien DBD rawat inap di RSUP H Adam Malik.
H
a
: terdapat hubungan antara jumlah trombosit dengan lama rawat inap pada pasien DBD rawat inap di RSUP H Adam Malik.
3.3. Defenisi Operasional
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah jumlah hitung trombosit dan lama rawat inap yang didapat dari data rekam medik.
3.3.1. Hitung Trombosit
Hitung trombosit adalah jumlah trombosit dalam tiap 1 mm
3
darah. Skala ukur variabel ini adalah skala ukur numerik. Cara mengukur jumlah trombosit darah adalah
sebagai berikut. a.
Sampel darah yang diperlukan darah EDTA atau darah kapiler.
b. Isi pipet dengan darah sampai garis 0,5, bila diketahui ada trombositopenia darah
diisi sampai garis 1.
Jumlah trombosit Lama rawat inap
pasien DBD
Universitas Sumatera Utara