Perilaku manusia berdasarkan teori “S-O-R” tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a.
Perilaku tertutup Covert behavior Perilaku ini adalah respons yang masih belum dapat dilihat oleh orang lain.
Respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk
unobservable behavior atau covert behavior yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.
b. Perilaku terbuka Overt behavior Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau observable behavior.
2.1.2. Ilmu-Ilmu Dasar Perilaku
Menurut Notoatmodjo lagi, perilaku pada seseorang individu itu terbentuk dari dua faktor utama yaitu stimulus yang merupakan faktor eksternal dan respons yang
merupakan faktor internal. Faktor eksternal seperti faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun non-fisik dan faktor internal pula adalah faktor dari diri
dalam diri orang yang bersangkutan. Faktor eksternal yang paling berperanan dalam membentuk perilaku manusia adalah faktor sosial dan budaya, yaitu di mana
seseorang tersebut berada. Sementara itu, faktor internal yang paling berperan adalah perhatian, pengamatan, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti, dan sebagainya. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat tiga cabang ilmu yang membentuk perilaku seseorang itu yaitu ilmu psikologi, sosiologi dan antropologi Notoatmodjo, 2005.
2.1.3. Perilaku Kesehatan
Menurut Notoatmodjo 2005, respons seseorang terhadap rangsangan atau objek-objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi sehat-sakit adalah merupakan suatu perilaku kesehatan healthy behavior .
Ringkasnya perilaku kesehatan itu adalah semua aktivitas seseorang yang
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan baik yang dapat diamati observable maupun yang tidak dapat diamati unobservable. Pemeliharaan
kesehatan ini meliputi pencegahan dan perlindungan diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyenbuhan apabila sakit.
Dengan demikian, perilaku kesehatan bisa dibagi dua, yaitu: 1. Perilaku orang sehat agar tetap sehat dan meningkat, sering disebut dengan
perilaku sehat healthy behavior yang mencakup perilaku-perilaku dalam mencegah atau menghindar dari penyakit dan penyebab masalah kesehatan
perilaku preventif, dan perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan perilaku promotif.
2. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah. Perilaku ini disebut
perilaku pencarian pelayanan kesehatan health seeking behavior. Perilaku ini mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang untuk memperoleh
penyembuhan atau terlepas dari masalah kesehatan yang dideritanya. Pelayanan kesehatan yang dicari adalah fasilitas kesehatan moden rumah
sakit, puskesmas, poliklinik dan sebagainya maupun tradisional dukun, sinshe, paranormal.
Menurut Becker 1979 dalam Notoatmodjo 2005, beliau membagikan perilaku kesehatan menjadi tiga, yaitu:
1.Perilaku sehat healthy behavior Perilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, antara lain: a.
Makan dengan menu seimbang appropriate diet b.
Kegiatan fisik secara teratur dan cukup. c.
Tidak merokok serta meminum minuman keras serta menggunakan narkoba.
d. Istirahat yang cukup.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengendalian atau manajemen stress.
f. Perilaku atau gaya hidup pasitif.
2. Perilaku sakit Illness behavior
Perilaku sakit adalah tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit atau terkena masalah kesehatan pada dirinya atau keluarganya, untuk mencari
penyembuhan, atau untuk mengatasi masalah kesehatan yang lainnya. Tindakan yang muncul pada orang sakit atau anaknya sakit adalah:
a. Didiamkan saja, dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.
b. Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri self
treatment melalui cara tradisional atau cara moden.
c. Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yakni ke fasilitas
pelayanan kesehatan moden atau tradisional. 3.
Perilaku peran orang sakit the sick role behavior
Becker mengatakan hak dan kewajiban orang yang sedang sakit adalah merupakan perilaku peran orang sakit the sick role behavior. Perilaku peran
orang sakit antara lain: a.
Tindakan untuk memperoleh kesembuhan. b.
Tindakan untuk mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan.
c. Melakukan kewajibannya sebagai pasien
d. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses
pnyembuhannya. e.
Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya, dan sebagainya.
2.1.4. Domain Perilaku