Domain Perilaku Konsep Perilaku Kesehatan 1. Batasan Perilaku

e. Pengendalian atau manajemen stress. f. Perilaku atau gaya hidup pasitif. 2. Perilaku sakit Illness behavior Perilaku sakit adalah tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit atau terkena masalah kesehatan pada dirinya atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan, atau untuk mengatasi masalah kesehatan yang lainnya. Tindakan yang muncul pada orang sakit atau anaknya sakit adalah: a. Didiamkan saja, dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari. b. Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri self treatment melalui cara tradisional atau cara moden. c. Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yakni ke fasilitas pelayanan kesehatan moden atau tradisional. 3. Perilaku peran orang sakit the sick role behavior Becker mengatakan hak dan kewajiban orang yang sedang sakit adalah merupakan perilaku peran orang sakit the sick role behavior. Perilaku peran orang sakit antara lain: a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan. b. Tindakan untuk mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan. c. Melakukan kewajibannya sebagai pasien d. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses pnyembuhannya. e. Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya, dan sebagainya.

2.1.4. Domain Perilaku

Menurut Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2005, beliau mendapati terdapat tiga domain perilaku yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ahli Universitas Sumatera Utara pendidikan di Indonesia kemudian menterjemahkan ketiga domain ini ke dalam cipta kognitif, rasa afektif, dan karsa psikomotor, atau peri cipta, peri rasa, dan peri tindak. Untuk kepentingan pendidikan praktis, tiga tingkat ranah perilaku telah dikembangkan sebagai berikut: 1. Pengetahuanknowledge Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia. Terdapat intensitas yang berbeda-beda pada setiap pengetahuan sesorang terhadap objek. Tingkat pengetahuan dapat dibagi dalam 6 tingkat, yaitu; a. Tahu know. Tahu diartikanhanya hanya sebagai recall memanggil memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. b. Memahami comprehension. Memahami sesuatu objek bukan sekadar tahu objek tersebut, tetapi orang itu harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. c. Aplikasi application. Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksudkan dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. d. Analisis analysis Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen- kompenen yang terdapat dalam sebuah masalah atau objek yang diketahui. e. Sintesis syntesis Sintesis adalah kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen- Universitas Sumatera Utara komponen pengetahuan yang dimiliki. Umumnya, analisis adalah kemampuan untuk menghasilkan formulasi baru dari formulasi- formulasi yang telah ada. f. Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu, yang berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau yang sedang berlaku dalam masyarakat. 2. Sikap Attitude Menurut Campbell 1950, sikap dapat didefinisikan dengan sederhana, yakni : An individuals attitude is syndrome of response consistency with regard to object. Dengan kata lain, sikap itu adalah kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain. Sementara itu, Newcomb menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Allport 1954 dalam Notoatmodjo 2005, pula merumuskan bahwa sikap terbentuk dari 3 komponen utama,yaitu : 1 Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek. 2 Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek. 3 Kecenderungan untuk bertindak. Sikap bisa dibagi menurut tingkat intensitasnya, yaitu: a. Menerima Menerima diartikan individu atau subjek mau menerima stimulus atau objek yang diberikan. b. Menanggapi Menanggapi diartikan subjek memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi. c. Menghargai Universitas Sumatera Utara Menghargai diartikan apabila subjek dapat memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus. d. Bertanggung jawab Bertanggung jawab diartikan subjek tersebut berani mengambil resiko terhadap apa yang diyakininya. 3. Tindakan atau Praktik Practice Faktor-faktor misalnya adanya fasilitas atau sarana dan prasarana perlu supaya sikap meningkat menjadi tindakan. Praktik atau tindakan dapat dikelompokkan menjadi 3 tingkatan mengikut kualitasnya, yaitu: a. Praktik terpimpin guide response. Subjek telah melakukan sesuatu tetapi masih bergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan. b. Praktik secara mekanisme mechanism. Subjek telah melakukan sesuatu hal secara otomatis tanpa perlu kepada panduan. c. Adapsi adoption. Tindakan yang sudah berkembang yaitu tindakan tersebut tidak sekadar rutinitas tetapi sudah merupakan perilaku yang berkualitas.

2.1.5. Pengukuran dan Indikator Perilaku Kesehatan

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani Penyemprot pada Penggunaan Pestisida di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Tahun 2013

4 119 110

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Ibu dalam Pemberian Parasetamol kepada Anak sebagai Penatalaksanaan Awal Demam di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Medan

4 63 100

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Generik di Kecamatan Medan Sunggal Kelurahan Babura Medan Tahun 2010

30 145 80

Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pemilik Tempat Makanan Jajanan Tentang Penggunaan Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan Di Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kecamatan Medan Selayang Tahun 2010

18 99 119

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita) Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2010

0 46 65

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pencegahan Osteoporosis Pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara Tahun 2010

3 79 76

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mengenai Kejang Demam pada Anak di Kelurahan Tembung Tahun 2010.

13 61 72

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pencarian Pelayanan Kesehatan/Pengobatan (Health Seeking Behavior) pada Masyarakat Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru Tahun 2010

0 63 116

Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Mengenai DBD Pada Keluarga Di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009

0 23 58

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani Penyemprot pada Penggunaan Pestisida di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Tahun 2013

0 0 12