BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Harian Analisa
Menyadari akan perkembangan dan pertumbuhan dunia persurat kabaran di Indonesia, kita tidak dapat melupakan daerah Sumatera Utara, khususnya
Medan. Hal ini disebabkan sejak zaman kolonialisme hingga zaman pemerintahan Dai Nippon atau Jepang sampai kini, persurat kabaran di Medan tetap memegang
peranan aktif, baik dalam usaha merebut kemerdekaan maupun mempertahankannya. Bahkan zaman penggunaan teknologi dewasa ini, peranan
surat kabar sangat dibutuhkan negara dan bangsa Indonesia. Salah satu surat kabar termuda di Medan adalah Harian Analisa. Harian
Analisa mulai terbit pada tanggal 23 Maret 1972 di Medan Sumatera Utara. Dengan usia yang relatif muda Harian Analisa telah mencapai berbagai berbagai
kemajuan, serta mampu menyebarkan berita atau informasi kepada masyarakat luas khususnya Medan.
Pada mula pertama terbit Harian Analisa masih terbentuk tabloid. Meskipun Surat Izin Terbit SIT berlaku untuk harian, namun untuk sementara
Harian Analisa terbit sebagai Mingguan setiap hari Sabtu, hal ini hanya berlangsung satu tahun saja, dan masih secara Hand-Set. Pada tanggal 21 Maret
1973 Harian Analisa terbit penuh sebagai harian yang terbit tujuh kali seminggu. Bentuknya tidak lagi tabloid tetapi sudah berbebtuk Boads-Sheet seperti bentuk
harian biasa dan cetak offset.
Universitas Sumatera Utara
Motivasi menerbitkan Harian Analisa ketika itu adalah ingin memajukan dunia pers. Khususnya persuratkabaran di Medan. Hal ini mengingat bahwa di
Jawa khususnya Jakarta, banyak surat kabar harian yang maju dan bertiras Oplaq besar. Pemilihan nama memang tidak mudah, menjelang penerbitannya
34 tiga puluh empat tahun yang lalu pemilihan nama dimusyawarahkan oleh F.N. Zainoeddin, H. Sofyan yang mengusulkan nama Analisa, H. Narsin Suti
mengusulkan nama Tinjauan Observer dan H. Manan Karim yang mengusulkan nama Sikap. Atas kesepakatan bersama dipilihlah nama Analisa. Nama yang
dipilih ini diusulkan kepada pendiri dan Pimpinan Umum Harta Susanto, dan menyetujuinya. Sejak itu dipakailah nama Harian Umum Analisa. Jenis huruf
yang dipergunakan hingga sekarang dipilih oleh F.N. Zainoeddin, Pimpinan Redaksi yang pertama adalah F.N.Zainoeddin, tidak lama kemudian F.N.
Zainoeddin meninggal dunia pada tahun 1972, sebelum Analisa terbit sebagai Harian Analisa. Sebagai pengganti pimpinan redaksi maka diangkat H.Sofyan
sebagai Pimpinan Redaksi yang baru hingga kini. Wakil Pimpinan Redaksi adalah H.Narmin Suti dan H.A.Kaman Karim,
pada tahun 1983 H.A.Kaman Karim meninggal dunia dan digantikan oleh H. Ali Soekardi. Perlu dicatat bahwa pada saat menjadi harian penuh, Analisa merupakan
harian yang pertama di daerah ini yang terbit dengan delapan halaman. Sejak September 1973 meningkat menjadi dua belas halaman, kemudian pada tahun
1991 bulan Oktober meningkat menjadi enam belas halaman. Harian ini diterbitkan oleh Yayasan Sikap dengan motto : “Membangkitkan partisipasi
rakyat dalam pembangunan”. Selain menyajikan berita-berita dari daerah,
Universitas Sumatera Utara
nasional dan internasional yang faktual dan aktual lengkap dengan foto-foto juga ada tulisanartikel ilmiah, feature, serta ruang khusus seperti :
- Ekonomi Keuangan
- Bisnis
- Olahraga
- Kesehatan
- Seni budaya Rebana
- Mimbar Agama Islam
- Khotbah Mingguan
- Hukum
- Politik
- Universitaria
- Hiburan
- Pariwisata
- Dan lain-lain
3.1.2 Misi Harian Analisa
Adapun yang menjadi misi Harian Analisa adalah : “Membangkitkan partisipasi rakyat dalam pembangunan”. Hal ini bermakna bahwa Harian Analisa
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dengan tidak memihak kepada salah satu golongan tertentu sebagai salah satu contoh. Pada saat kampanye Pemilihan
Umum, Harian Analisa tidak menyampaikan berita yang tidak memihak ke salah satu organisasipeserta Pemilihan Umum. Harian Analisa menyajikan berita
ataupun informasi yang berasal dari pemerintah apakah berupa pengumuman
Universitas Sumatera Utara
ataupun kebijakan yang harus dipatuhi masyarakat. Harian ini memberi kesempatan kepada pembaca untuk menanggapinya dalam kolom Surat Pembaca,
sehingga terdapat keseimbangan antara berita dari Pemerintah dengan para pembaca atau masyarakat dengan, pengertian harian ini tidak memihak
pemerintah, Harian Analisa juga tidak mendiskreditkan pemerintah. Dikatakan Analisa sebagai Tinjauan Observer atau menjunjung tinggi
kebenaran, terlihat dari penyajian berbagai masalah yang dimuat di harian tersebut baik dari segi berita atau ilustrasi, maupun iklannya. Harian Analisa tidak akan
mendustai pembacanya dengan kabar bohong melainkan berusaha memaksimal untuk menyampaikan sesuatu , yang benar valid dengan bukti-bukti yang konkrit
nyata. Harian Analisa menyadari bahwa penyampaian berita bohong akan
merugikan masyarakat, sementara Analisa bertujuan memberikan pelayanan sebaik-baiknya pada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sumatera Utara
benar-benar menjadi masyarakatmanusia yang “Well Informed”. Para pelaksana harian ini menyadari sebagai salah satu surat kabar yang mampu berada di barisan
paling depan diantara berbagai surat kabar yang berada di daerah khususnya di Sumatera Utara. Analisa harus bernaung dan tunduk kepada Undang-undang
Pokok Pers yang menegaskan bahwa : “Pers sebagai suatu lembaga kemasyarakatan a social force mengingat fungsinya yang penting sebagai alat
pembentuk dan penyalur pendapat umum”. Bila melihat berita yang disajikan di harian ini hanya masalah agama saja, maka Harian Analisa berarti tidak lagi
bersifat umum melainkan sudah mengabdi kepada salah satu agama atau kepercayaan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Harian Analisa tidak menganut salah satu faham di atas melainkan harian ini tetap berpegang teguh pada prinsip umum. Dengan demikian maka Harian
Analisa menyampaikan berbagai berita dari seluruh aspek kehidupan masyarakat
3.1.3 Komposisi Berita di Harian Analisa
Pada pernyataan sebelumnya telah dikemukakan bahwasannya Harian Analisa bersifat umum, pernyataan itu yang telah tercantum pada setiap terbitan,
harian ini yang dicetak di halaman terdepat di atas nama platnya. Adapun yang dimaksud dengan umum, bahwasanya Harian Analisa
ditujukan kepada sasaran khalayak yang luas, tidak terkecuali kepada suatu golongan tertentu. Oleh karena itu jugalah maka berita yang disampaikan haruslah
yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Harian Analisa tidak hanya menyampaikan satu jenis berita saja misalnya berita ekonomi saja berarti harian
ini mengabdi kepada segi bisnis semata-mata. Ataupun bila berita yang disajikan harian ini hanya masalah agama saja, maka harian ini berarti tidak lagi bersifat
umum melainkan sudah mengabdi kepada suatu agama atau kepercayaan tertentu. Harian Analisa tidak menganut salah satu faham diatas melainkan harian
ini tetap berpegang teguh pada prinsip umumnya dengan demikian maka Harian Analisa menyampaikan berbagai berita dari seluruh aspek kehidu pan masyarakat.
Adapun komposisi berita yang selalu disajikan pada bentuk perwajahan ataupun Make-Up Harian Analisa sebagai berikut :
1. a. Kekerasan sosial politik b. Malapetaka
Universitas Sumatera Utara
2. a. Politik dan pemerintahan b.
Ilmu pengetahuan dan teknologi c.
Lingkungan hidup d.
Ekonomi dan keuangan e.
Hukum dan kriminal f.
Human interest 1
Olahraga 2
Kesenian 3
Pariwisata 4
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Mengenai prosentase dari tiap-tiap berita yang disebutkan di atas, tidak
ada patokan yang pasti. Dengan pengertian adakalanya berita politik lebih banyak jumlahnya dan prosentasenya dari berita ekonomi dan bisnis lebih banyak jumlah
dan prosentasenya dari berita politik. Demikian juga halnya dengan berita-berita lainnya, yang pasti komposisi berita di Harian Analisa tetap ada dan kompleks.
Dengan pengertian harian ini tetap menyampaikan hal-hal yang diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Biasanya pada hari-hari tertentu Harian Analisa menyajikan hal-hal yang khusus pada hari Senin, ada halaman khusus.
Adapun keadaan berita politik di Harian Analisa selama bulan Maret 1997 adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
TABEL 1 KEADAAN BERITA POLITIK HARIAN ANALISA
Halaman Frekuensi
Jenis politik Keterangan
Luas Prosentase
Dalam negeri Luar negeri
I ¼
25 15
10 -
II 1
100 -
100 -
III 18
12,5 12,5
- -
IV ½
50 25
25 -
V 18
12,5 12,5
- -
VI 110
10 5
5 -
VII 18
12,5 12,5
- -
VIII -
- -
- -
IX -
- -
- -
X -
- -
- -
XI 110
10 5
5 -
XII -
- -
- Olahraga
XIII -
- -
- -
XIV -
- -
- -
XV -
- -
- -
Sumber : Harian Analisa
Halaman pertama atau yang biasa disebut halaman depan di bagian atas biasanya merupakan berita yang paling aktual dan menarik, berita ini disebut
“Head Line” atau kepala berita, ada kalanya berisi keadaan yang terbaru. Dan paling menarik di luar negeri, namun jarang juga berisikan keadaan yang paling
hangat di dalam negeri. Khusus tentang Tajuk Rencana atau Editorial adalah merupakan hal yang
paling permanen letak dan susunannya. Dengan pengertian bahwa tajuk rencana ini tetap diberitakan atau diletakkan berdasarkan Lay Out atau tata letak pada
Universitas Sumatera Utara
halaman IV. Hal ini penulis ketahui berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H. Wardjamil. Tajuk rencana diulas oleh orang-orang yang khusus bertugas di
bagian Tajuk Rencana, yaitu sebuah berita-berita yang diulas berasal dari dalam negeri yang biasanya tentang kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan
tanggapan yang diajukan masyarakat, dan satu lagi berita yang sudah ulas tentang keadaan luar negeri. Di atas Tajuk Rencana biasanya tercantum suatu kalimat atau
motto yang sesuai dengan isi dari Tajuk Rencana itu dan merupakan pendapat dari tokoh-tokoh internasional atau tokoh-tokoh dunia yang tidak asing lagi.
Berita-berita lain selain Tajuk Rencana tidak ada atau tidak harus permanen letaknya, misalnya di halamn XII yang pada umumnya berisikan
tentang olahraga, apakah mengenai pertandingan olahraga ataupun tentang kepengurusan olahraga dan berita-berita lain yang bertopik olahraga, namun
sering terjadi halaman XII terdapat atau tercantum berita-berita lain, dan kadangkala juga terdapat iklan ataupun berita-berita tentang daerah Sumatera
Utara.
Universitas Sumatera Utara
Struktur Organisasi Harian Analisa
Pemimpin Umum Wakil Pemimpin Umum I
Wakil Pemimpin Umum II Pemimpin Perusahaan
Pemimpin Percetakan Pemimpin Redaksi
Administrasi Cetak
Setting Lay Out
ReproPembuatan Plate
Wakil Pemimpin Redaksi I Wakil Pemimpin Redaksi II
Managing Editor
Sekr. Redaksi Diklatbang
Perpustakaan Fotografi
RadioTV TelexFax Dalam kota
Loper Agen eceran
Luar kota Dalam negeri
Luar negeri
Distribusi Administrasi
Pembukuan Bendahara
Iklan Perwakilan
Red.Mingguan Red.Nasional
Koresponden Red. Luar Negeri
Red. Features
Red. Ekonomi
Red. Olahraga
Red. Kota
Red. Sumut
Red. Aceh
Juru Warta
Universitas Sumatera Utara
3.1.4 Mass Media yang Digemari Masyarakat
Ada beberapa mass media yang digemari oleh masyarakat apakah mass media tersebut merupakan terbitan daerah ataupun mass media terbitan pusat
Jakarta. Untuk mass media terbitan daerah Medan, yang digemari oleh masyarakat dan tersedia di berbagai pengecer di Kelurahan Tanjung Sari adalah :
- Harian Analisa
- Harian Waspada
- Harian Sinar Indonesia Baru SIB
- Harian Medan Pos
- Harian Andalas
- Harian Medan Bisnis
- Harian Pos Metro
- Harian Berita Sore
- Harian Global
Untuk mass media terbitan pusat Jakarta yang digemari oleh masyarakat dan tersedia juga di berbagai pengecer di Kelurahan Tanjung Sari adalah :
- Kompas
- Republik
- Pos Metro
- Dan lain-lain
Sebahagian besar mass media terbitan Jakarta, hanya dibeli oleh masyarakat secara langganan. Hal ini diketahui oleh penulis berdasarkan
wawancara dengan beberapa anggota masyarakat yang selain membaca mass
Universitas Sumatera Utara
media terbitan daerah, juga membaca mass media terbitan pusat. Adapun alasan mereka untuk membeli eceran dan tidak kontiniu adalah karena mass media pusat
tersebut sampai di Kelurahan Tanjung Sari sudah siang hari atau sekitar pukul 11.00 wib, sedangkan ada sebahagian masyarakat ingin membaca surat kabar pada
pagi hari, sebelum berangkat bersekolah ataupun ke tempatnya bekerja. Kalau mass media terbitan daerah, selain sebahagian masyarakat beli
eceran, sebahagian besar berlangganan. Hal ini terjadi karena mass media terbitan daerah sudah dapat dibeli pagi hari atau sekitar pukul 06.00 wib. Kalaupun
masyarakat berlangganan, pelanggan sudah memperoleh surat kabar terbitan daerah yang diingininya pada pukul 07.00 wib sehingga masyarakat sudah dapat
membaca surat kabarnya sebelum ke sekolah atau ke tempat pekerjaan masing- masing.
Khusus surat kabar Harian Seputar Indonesia, meskipun ada sebahagian masyarakat menyenanginya, namun di Kelurahan Tanjung Sari tidak terdapat
penjual eceran Surat Kabar Seputar Indonesia ini, sehingga biasanya melalui berlangganan. Dan Harian Suara Pembaharuan biasanya mereka baca di kantor-
kantor.
3.1.5 Sejarah Singkat Fisip USU 3.1.5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan fakultas ke 9 sembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Kelahiran FISIP USU diprakarsai oleh
beberapa dosen dalam bidan g ilmu sosial, administrasi dan manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi USU.
Universitas Sumatera Utara
Rektor USU, Prof.Dr.A.P. Parlindungan, SH, memperjuangkan agar di USU didirikan Fakultas ISIP. Maka pada awal berdirinya FISIP USU merupakan
jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di fakultas Hukum USU dan mengangkat Drs. Adham Nasution sebagai ketua jurusan dan ditetapkan berdasarkan Surat
keputusan Rektor USU No. 118PT05C80 tertanggal 1 Juli 1980. Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat ini pertama kali menerima
mahasiswa sebanyak 75 orang dan kegiatan perkuliahan pertama kali dimulai tanggal 18 Agustus 1980 yang pembukaannya diresmikan oleh Rektor USU
Prof.Dr.A.P. Parlindungan, SH, di gedung perkuliahan FKG USU pada sore hari. Walaupun jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan salah satu jurusan di
fakultas Hukum, namun kegiatan perkuliahan dan kegiatan administrasi jurusan dilaksanakan disalah satu ruangan BAAK USU di samping gedung perpustakaan
USU yang saat ini merupakan tempat kegiatan Administrasi Fakultas Sastra USU. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1982 berdasarkan surat Keputusan
Presiden Republik Indonesia nomor 36 tahun 1982 itu, maka jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat berubah statusnya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, dan merupakan fakultas kesembilan di Universitas Sumatera Utara. Pada waktu Drs. M. Adham Nasution sebagai ketua jurusan sudah habis
masa jabatannya dan FISIP USU yang baru berdiri itu belum mempunyai Dekan. Dalam rangka pengembangan FISIP tersebut, maka dibentuklah panitia persiapan
pemilihan Dekan FISIP USU , dimana tujuan pembentukan panitia tersebut adalah memilih Dekan yang akan memimpin FISIP USU yang baru berdiri. Dalam rapat
tersebut, dengan suara bulat menyetujui Drs. Adham Nasution sebagai PJS Dekan
Universitas Sumatera Utara
FISIP USU dan untuk selanjutnya diajukan menjadi Dekan defenitif kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Rektor USU.
Pada tahun 1983 FISIP USU terdiri dari lima jurusan yaitu : 1.
Jurusan Ilmu Administrasi 2.
Jurusan Ilmu Komunikasi 3.
Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 4.
Jurusan Sosiologi 5.
Jurusan Antropologi. Pembukaan kelima jurusan tersebut dilakukan secara bertahap. Hal ini
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Mengingat juga terbatasnya jumlah pengajar dosen yang ada, dan
terbatasnya disiplin ilmu yang memiliki dosen pada masing-masing jurusan, maka jurusan yang pertama kali dibuka adalah Jurusan ilmu Administrasi dan Ilmu
Komunikasi. Setelah tiga tahun berdiri yaitu pada tahun 1983, Drs. M. Adham Nasution
yang sebelumnya adalah sebagai Pejabat Sementara Dekan, diangkat menjadi Dekan FISIP USU yang pertama dengan masa periode 1983-1986.
Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan fakultas menunjuk para pembantunya yaitu sebagai berikut:
1. Pembantu Dekan I : Dra. Arnita Zainuddin
2. Pembantu Dekan II : Dr. Haniful Chair Nasution
3. Pembantu Dekan III : Drs. Arifin Siregar
Universitas Sumatera Utara
Melalui Proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi P3T di USU, pada tahun 1984 gedung FISIP USU selesai dibangun di Jalan Dr. A. Sofyan No. 1
Kampus USU. Dengan selesainya gedung baru tersebut, maka pada tanggal 18 Agustus 1984 baik itu kegiatan perkuliahan maupun kegiatan administrasi yang
menunjang pendidikan dan pengajaran dipindahkan ke gedung baru tersebut. Pada Tahun Akademik 19851986, karena kedua jurusan tersebut dianggap
sudah mapan, maka pada tahun akademik ini di buka pula Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Pada Tahun Akademik ini juga FISIP USU melakukan
kerjasama dengan Departemen Dalam Negeri yaitu dalam rangka pendidikan lanjutan bagi pegawai Depdagri yang memiliki Ijazah Slllllll.rjana Muda sebagai
mahasiswa Tugas Belajar untuk mengikuti perkuliahan pada jenjang Strata-1 atau Sarjana.
Kemudian pada Tahun Akademik 19861987, FISIP USU menambah dua jurusan lagi yaitu Jurusan Sosiologi dan Jurusan Antropologi. Mahasiswa Jurusan
Antropologi yang diterima adalah mahasiswa pindahan dari Fakultas Sastra USU. Dalam perpindahan ini, semua kegiatan administrasi dan kemahasiswaan
yang terdaftar di Jurusan Antropologi pada Fakultas Sastra USU dipindahkan ke FISIP USU, kecuali mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi dan mengikuti
kegiatan perkuliahan pada semester VIII, mereka tetap mengikuti perkuliahan di Fakultas Sastra USU sampai selesai masa pendidikannya.
Setelah menjalani periode yang pertama yaitu tahun 1983-1986 sebagai Dekan FISIP USU, maka pada tahun 1986 tersebut, Prof. M. Adham Nasution
diusulkan kembali untuk menjadi Dekan Fakultas FISIP USU selanjutnya pada tanggal 23 Oktober 1986 untuk kedua kalinya yaitu periode 1986-1989.
Universitas Sumatera Utara
Dan pada Tahun Akademik 19871988 FISIP USU telah memiliki lima jurusan yaitu: Ilmu Administrasi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesejahteraan Sosial,
Sosiologi, dan Antropologi. Pada tahun 1990 masa periode jabatan Dekan untuk yang kedua kalinya
sudah berakhir. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa jabatan Dekan hanya maksimal selama dua periode, oleh sebab itu Prof. M. Adham
Nasution tidak berhak lagi untuk mencalonkan diri sebagai Dekan. Pada proses pemilihan Dekan selanjutnya, FISIP USU melalui senat
melakukannya secara voting. Dan dari hasil voting tersebut, yang terpilih menjadi Dekan adalah Dr. Asma Affan, MPA, dengan masa periode jabatan 1990-1993.
Berhubung semakin berkembangnya FISIP USU dari tahun ke tahun yang diikuti dengan bertambahnya jumlah mahasiswwa, sedangkan prasarana yang
tersedia sudah tidak memadai lagi, maka pada tahun 1991, atas persetujuan rektor, FISIP USU mendapat tambahan ruang kuliah di Gedung Kuliah Bersama GKB
USU yang berlokasi di Jalan Alumni Kampus USU Medan. Pada tahun 1993 periode pertama Dr. Asma Affan, MPA sebagai Dekan
FISIP USU telah berakhir dan yang bersangkutan tidak lagi mencalonkan diri untuk periode yang kedua kalinya. Dalam periode pemilihan Dekan yang
dilakukan oleh senat FISIP USU, ternyata Drs. Amru Nasution terpilih sebagai Dekan FISIP USU masa periode 1993-1996.
Pada Tahun Akademik 19941995 FISIP USU mendapat tambahan lagi satu unit gedung berlantai tiga yang digunakan untuk ruang kuliah, ruang
laboratorium, ruang pusat administrasi pendidikan, dan ruangan jurusan-jurusan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1994 sebagaimana fakultas- fakultas yang lain yang ada di USU, FISIP USU mengusulkan agar dibuka
program-program pendidikan seperti Program Diploma 1 dan Program Diploma 3. Program D1 Perpajakan dan Program D3 Perpajakan berlangsung dengan
Tahun Akademik 19951996, serta perkuliahannya yang pertama diadakan pada Gedung Kuliah Bersama GKB USU Jalan Alumni Kampus USU. Mahasiswa
pertama yang diterima pada program D1 Perpajakan sebanyak 58 orang dan mahasiswa Program D3 Perpajakan adalah sebanyak 75 orang. Pada tahun 1996
Program D1 Perpajakan dan Program D3 Perpajakan diakui secara resmi berada dibawah naungan FISIP USU.
Setelah 3 tahun masa jabatan Dekan FISIP USU, ternyata Drs. Amru Nasution diangkat kembali sebagai Dekan FISIP USU masa periode 1996-1999.
Pada tahun 1999 masa periode jabatan Dekan untuk yang kedua kalinya sudah berakhir. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa jabatan
Dekan hanya maksimal selama dua periode, oleh sebab itu Drs. Amru Nasution tidak berhak lagi untuk mencalonkan diri sebagai Dekan.
Melalui rapat Senat FISIP USU, ternyata yang terpilih sebagai Dekan FISIP USU adalah Drs. Subhilhar, MA dengan masa periode 1999-2003.
Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 20012002 FISIP USU mengusulkan kembali agar FISIP USU menambah jurusan yang baru yaitu
Jurusan Ilmu Politik yang menjadi jurusan ke 6 di FISIP USU. Melalui rapat senat tanggal 25 April 2001 FISIP USU kembali
mengusulkan ke Rektor USU agar FISIP USU membuka Program baru yaitu
Universitas Sumatera Utara
Program Ekstension pada Jurusan Ilm u Komunikasi, Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan Jurusan Antropologi. Dari ketiga jurusan yang diusulkan ternyata
program yang disetujui oleh Rektor USU adalah Program Ekstension pada Jurusan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Administrasi Negara.
3.2 Metode Penelitian