BAB V ANALISA PERANCANGAN JARINGAN DENGAN PERANGKAT
LUNAK EPANET 2.0
Pada bab ini akan dilakukan analisa sistem jaringan distribusi yang telah dirancang pada bab III dan bab IV. Dimana analisa sistem jaringan distribusi
yang dilakukan yaitu menggunakan paket program perangkat lunak EPANET 2.0.
5.1. Tahapan menggunakan EPANET
Tahapan dalam menggunakan EPANET untuk pemodelan system distribusi air yaitu:
1. Menggambar jaringan yang menjelaskan sistem distribusi atau mengambil
dasar jaringan sebagai file text dimana pada penggambaran ini dilakukan input data yaitu berupa junction, pipa, pompa, dan kurva pompa.
2. Mengedit properties dari object.
3. Gambarkan bagaimana sistem beroperasi.
4. Memilih tipe analisis yang akan digunakan.
5. Melakukan Eksekusi Program atau jalankan run analisis hidolis atau
kualitas air. 6.
Hasil dari analisis yaitu berupa kapasitas aliran, head loses, kecepatan aliran dan gambaran visual.
5.2 Masukan Data Input
Input dalam analisa ini dimaksudkan sebagai data-data yang diperlukan sebagai masukan untuk proses analisa yang dilakukan. Data- data ini merupakan
langkah awal untuk memulai analisa. Langkah awal yang dilakukan yaitu menampilkan id setiap junction dan pipa kemudian memilih unit satuan yang akan
Universitas Sumatera Utara
dipakai. Langkah yang dilakukan yaitu view options notation kemudian tandai display node id’s dan display link id’s.
Gambar 5.1 Tampilan Map options Setelah langkah tersebut maka akan dipilih tipe analisis yang dilakukan dan
langkah yang dilakukan yaitu project defaults hydraulics
Gambar 5.2 Tampilan Defaults
Universitas Sumatera Utara
Untuk mempermudah dalam menggambar sistem jaringan distribusi maka diperlukan tampilan peta sebagai latar belakang background dimana langkah
yang dilakukan untuk membuat latar belakang yaitu view backdrop load
Gambar 5.3 Latar belakang peta
Setelah pengaturan awal dilakukan maka input selanjutnya yaitu semua komponen yang menyusun jaringan distribusi yang terdiri dari :
1. Node Junction
Node ini merupakan titik yang merupakan pertemuan masing–masing pipa dan nantinya akan menghubungkan setiap ujung pipa. Input dari node ini
merupakan koordinat dari titik penghubung pipa dan permintaan kebutuhan air di titik ini. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon node pada toolbar
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4 Input Junction
2. Pipa pipe Dalam hal ini input yang diperlukan untuk pipa yaitu:
o panjang pipa length
o diameter pipa diameter
o koefisien kekasaran pipa roughness
Data yang dimaksukkan pada input ini disesuaikan pada data yang terdapat pada bab III. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon pipe pada toolbar
Gambar 5.5 Input Pipa
Universitas Sumatera Utara
3. Pompa pump Input yang dimasukkan pada pompa yaitu kurva pompa. Kurva pompa ini
dimasuukakan sesuai dengan nomor kurva pompa yang direncanakan. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon pump
.
Gambar 5.6 Input pompa 4. Kurva Pompa pump curve
Kurva pompa ini merupakan input yang menunjukkan karakteristik pompa yang digunakan. Input ini disesuaikan dengan data pompa pada bab IV. Langkah
yang dilakukan yaitu memilih curves.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.7 Input kurva pompa 5. Reservoir
Pada analisa ini reservoir yang dimaksud merupakan tempat penampungan air dari masing – masing sumber mata air. Pada reservoir data yang
diinput yaitu besarnya kapsitas reservoir initial quality . Langkah yang dilakukan untuk memasukkan input yaitu dengan memilih ikon reservoir pada
toolbar .
5.3 Proses Ekesekusi Program