Energi dan Head Persamaan Bernoulli

Menurut [6], berdasarkan percobaan aliran didalam pipa, Reynolds menetapkan bahwa untuk angka Reynolds dibawah 2000, gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair maka disebut aliran laminar. Aliran akan menjadi turbulen apabila angka Reynolds lebih besar dari 4000. Apabila angka Reynolds berada di antara kedua nilai tersebut 2000 Re 4000 disebut aliran transisi.

2.4. Energi dan Head

Energi biasanya didenefisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Kerja merupakan hasil pemanfaatan tenaga yang dimiliki secara langsung pada suatu jarak tertentu. Energi dan kerja dinyatakan dalam satuan N.m Joule. Setiap fluida yang sedang bergerak selalu mempunyai energi. Dalam menganalisa masalah aliran fluida yang harus dipertimbangkan adalah mengenai energi potensial, energi kinetik dan energi tekanan. Energi potensial menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu aliran fluida karena adanya perbedaan ketinggian yang dimiliki fluida dengan tempat jatuhnya. Energi potensial Ep menurut [3] dirumuskan sebagai: Ep = W . z dimana: W = berat fluida N z = beda ketinggian m Energi kinetik menunjukkan energi yang dimiliki oleh fluida karena pengaruh kecepatan yang dimilikinya. Energi kinetik menurut [3] dirumuskan sebagai: dimana: m = massa fluida kg v = kecepatan aliran fluida ms 2 jika: g W m = maka: g v W Ek 2 . 2 1 = Universitas Sumatera Utara Energi tekanan disebut juga dengan energi aliran yaitu jumlah kerja yang dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida bergerak menyilang pada jarak tertentu dan berlawanan dengan tekanan fluida. Besarnya energi yang disebabkan tekanan Ef menurut [3] dirumuskan sebagai: Ef = p . A . L dimana: p = tekanan fluida Nm 2 A = luas penampang aliran m 2 L = panjang pipa m Besarnya energi tekanan menurut [3] dapat juga dirumuskan sebagai berikut: γ W p Ef . = dimana: γ = berat jenis fluida Nm 3 W = berat fluida N Total energi yang terjadi merupakan penjumlahan dari ketiga macam energi diatas menurut [3] dirumuskan sebagai: γ pW g Wv Wz E + + = 2 . 2 1 Persamaan ini dapat dimodifikasi untuk menyatakan total energi dengan head H dengan membagi masing-masing variabel di sebelah kanan persamaan dengan W berat fluida menurut [3] dirumuskan sebagai: γ p g v z H + + = 2 2 Dengan: z = head elevasi m g v 2 2 = head kecepatan m γ p = head tekanan m

2.5. Kerugian Head

Kerugian head adalah merupakan kerugian energi dan setiap fluida yang mengalir melalui saluran pipa, total energi yang dimiliki cenderung menurun pada arah aliran kapasitas. Kerugian head umumnya terdiri dari dua tipe yaitu : Universitas Sumatera Utara

2.5.1 Kerugian Head Minor

Pada suatu jalur pipa terjadi kerugian karena kelengkapan pipa seperti belokan,siku, sambungan, katup dan sebagainya yang disebut dengan kerugian kecil minor losses. Besarnya kerugian minor akibat adanya kelengkapan pipa menurut [4] dirumuskan sebagai: g v k hm 2 2 . = dimana: k = koefisien kerugian dari lampiran koefisien minor losses peralatan pipa v = kecepatan aliran fluida dalam pipa ms Besarnya nilai koefisien kerugian minor untuk beberapa kelengkapan pipa dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.1 Nilai koefisien kerugian untuk beberapa kelengkapan pipa Nominal diameter in Screwed Flanged 12 1 2 4 1 2 4 8 20 Valves fully open : Globe 14 8,2 6,9 5,7 13 8,5 6,0 5,8 5,5 Gate 0,30 0,24 0,16 0,11 0,80 0,35 0,16 0,07 0,03 Swing check 5,1 2,9 2,1 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Angel 9,0 4,7 2,0 1,0 4,5 2,4 2,0 2,0 2,0 Elbows : 45 regular 0,39 0,32 0,30 0,29 45 long radius 0,21 0,20 0,19 0,16 0,14 90 regular 2,0 1,5 0,95 0,64 0,50 0,39 0,30 0,26 0,21 90 long radius 1,0 0,72 0,41 0,23 0,40 0,30 0,19 0,15 0,10 180 regular 2,0 1,5 0,95 0,64 0,41 0,35 0,30 0,25 0,20 180 long radius 0,40 0,30 0,21 0,15 0,10 Tees: Line flow 0,90 0,90 0,90 0,90 0,24 0,19 0,14 0,10 0,07 Branch flow 2,4 1,8 1,4 1,1 1,0 0,80 0,64 0,58 0,41 Sumber : Jack B. Evett, Chengliu. Fundamentals of Fluids Mechanics. Mcgraw Hill. New York. 1987, hal. 156. Menurut [12] untuk pipa yang panjang Ld 1000, minor losses dapat diabaikan tanpa kesalahan yang cukup berarti tetapi menjadi penting pada pipa yang pendek. Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Kerugian Head Mayor

Aliran fluida yang melalui pipa akan selalu mengalami kerugian head. Hal ini disebabkan oleh gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa atau perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida kerugian kecil. Kerugian head akibat gesekan dapat dihitung dengan menggunakan salah satu dari dua rumus berikut, yaitu: 1. Persamaan Darcy – Weisbach menurut [12] yaitu: g v d L f hf 2 2 = dimana: hf = kerugian head karena gesekan m f = faktor gesekan diperoleh dari diagram Moody d = diameter pipa m L = panjang pipa m v = kecepatan aliran fluida dalam pipa ms g = percepatan gravitasi ms 2 Tabel 2.2 Nilai kekasaran dinding untuk berbagai pipa komersil Bahan Kekasaran ft m Riveted Steel 0,003 – 0,03 0,0009 – 0,009 Concrete 0,001 – 0,01 0,0003 – 0,003 Wood Stave 0,0006 – 0,003 0,0002 – 0,009 Cast Iron 0,00085 0,00026 Galvanized Iron 0,0005 0,00015 Asphalted Cast Iron 0,0004 0,0001 Commercial Steel or Wrought Iron 0,00015 0,000046 Drawn Brass or Copper Tubing 0,000005 0,0000015 Glass and Plastic “smooth” “smooth” Sumber : Jack B. Evett, Chengliu. Fundamentals of Fluids Mechanics. Mcgraw Hill. New York. 1987, hal. 134. Diagram Moody telah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan aliran fluida di dalam pipa dengan menggunakan faktor gesekan pipa f dari rumus Darcy – Weisbach. Untuk dapat menentukan besarnya nilai f dari diagram Universitas Sumatera Utara Moody harus diketahui besarnya bilangan Reynold dan perbandigan antara kekasaran dinding pipa dengan diameter pipa tersebut . Untuk aliran laminar dimana bilangan Reynold kurang dari 2000, faktor gesekan dihubungkan dengan bilangan Reynold, menurut [4] dinyatakan dengan rumus: Re 64 = f Untuk aliran turbulen dimana bilangan Reynold lebih besar dari 4000, maka hubungan antara bilangan Reynold, faktor gesekan dan kekasaran relative menjadi lebih kompleks. Faktor gesekan untuk aliran turbulen dalam pipa didapatkan dari hasil eksperimen, antara lain: 1. Untuk daerah complete roughness, rough pipes menurut [3] yaitu:       = d f 7 , 3 log , 2 1 ε 2. Untuk pipa halus, hubungan antara bilangan Reynold dan faktor gesekan menurut [6] dirumuskan sebagai: a. Blasius : 25 , Re 316 , = f untuk Re = 3000 Re 100000 b. Von Karman :         = 51 , 2 Re log 2 1 f f 8 , Re log 2 − = f untuk Re sampai dengan 3.10 6 . 3. Untuk pipa kasar menurut [6] yaitu: Von Karman : 74 , 1 log 2 1 + = ε d f dimana harga f tidak tergantung pada bilangan Reynold. 4. Untuk Pipa antara kasar dan halus atau dikenal dengan daerah transisi menurut [6] yaitu: Universitas Sumatera Utara Corelbrook – White :         + − = f d f Re 51 , 2 7 , 3 log 2 1 ε 2. Persamaan Hazen – Williams Rumus ini pada umumnya dipakai untuk menghitung kerugian head dalam pipa yang relatif sangat panjang seperti jalur pipa penyalur air minum. Bentuk umum persamaan Hazen – Williams menurut [10] yaitu: L d C Q hf 85 , 4 85 , 1 85 , 1 666 , 10 = dimana: hf = kerugian gesekan dalam pipa m Q = laju aliran dalam pipa m 3 s L = panjang pipa m C = koefisien kekasaran pipa Hazen – Williams diperoleh dari tabel 2.3 d = diameter pipa m Adapun besarnya koefisien kekasaran pipa Hazen-Williams dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 koefisien kekasaran pipa Hazen – Williams Material Koefisien Hazen-Williams C ABS - Styrene Butadiene Acrylonite 130 Aluminium 130-150 Asbes Semen 140 Lapisan Aspal 130-140 Kuningan 130-140 Brick selokan 90-100 Cast Iron baru tak bergaris CIP 130 Cast iron 10 tahun 107-113 Cast iron 20 tahun 89-100 Cast iron 30 tahun 75-90 Cast iron 40 tahun 64-83 Cast Iron aspal dilapisi 100 Cast Iron semen 140 Cast Iron aspal berjajar 140 Cast Iron laut berlapis 120 Cast Iron tempa polos 100 Semen lapisan 130-140 Beton 100-140 Beton berjajar, bentuk-bentuk baja 140 Beton berjajar, bentuk kayu 120 Beton tua 100-110 Tembaga 130-140 Corrugated Metal 60 Ulet Pipa Besi DIP 140 Ulet Besi, semen berbaris 120 Serat 140 Pipa Fiber Glass FRP 150 Besi berlapis seng 120 Kaca 130 Pipa Metal -sangat halus 130-140 Plastik 130-150 Polyethylene, PE, Peh 140 Polivinil klorida, PVC, CPVC 130 Pipa halus 140 Baja baru tak bergaris 140-150 Baja bergelombang 60 Baja dilas dan mulus 100 Baja membatu, terpaku spiral 90-110 Timah 130 Vitrifikasi Clay 110 Besi tempa, polos 100 Kayu 120 Kayu Stave 110-120 Sumber : Http : Engineering tool box.com Hazen William-Cofficients- d798.html.

2.6. Persamaan Bernoulli

Penurunan persamaan Bernoulli untuk aliran sepanjang garis arus didasarkan pada hukum Newton II. Persamaan ini diturunkan dengan anggapan bahwa: a. Zat cair adalah ideal, jadi tidak mempunyai kekentalan kehilangan energi akibat gesekan adalah nol. Universitas Sumatera Utara b. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan rapat massa zat cair adalah konstan. c. Aliran adalah kontiniu dan sepanjang garis arus. d. Kecepatan aliran adalah merata dalam suatu penampang. e. Gaya yang bekerja hanya gaya berat dan tekanan. Energi yang ditunjukkan dari persamaan energi total di atas, atau dikenal sebagai head pada suatu titik dalam aliran steady adalah sama dengan total energi pada titik lain sepanjang aliran fluida tersebut. Hal ini berlaku selama tidak ada energi yang ditambahkan ke fluida atau yang diambil dari fluida. Konsep ini dinyatakan kedalam bentuk persamaan yang disebut dengan persamaan Bernoulli, menurut [3] yaitu: 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 z g v p z g v p + + = + + γ γ dimana: p 1 dan p 2 = tekanan pada titik 1 dan 2 v 1 dan v 2 = kecepatan aliran pada titik 1 dan 2 z 1 dan z 2 = perbedaan ketinggian antara titik 1 dan 2 γ = berat jenis fluida g = percepatan gravitasi = 9,806 ms 2 = P 2 γ = P 1 γ Gambar 2.3. Ilustrasi Persamaan Bernoulli Universitas Sumatera Utara hl z g v p z g v p + + + = + + 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 γ γ Persamaan di atas digunakan jika diasumsikan tidak ada kehilangan energi antara dua titik yang terdapat dalam aliran fluida, namun biasanya beberapa head losses terjadi diantara dua titik. Jika head losses ini tidak diperhitungkan maka akan menjadi masalah dalam penerapannya di lapangan. Jika head losses dinotasikan dengan “hl” maka persamaan Bernoulli di atas dapat ditulis menjadi persamaan baru, dimana menurut [3] dirumuskan sebagai: Persamaan diatas dapat digunakan untuk menyelesaikan banyak permasalahan type aliran, biasanya untuk fluida inkompresibel tanpa adanya penambahan panas atau energi yang diambil dari fluida. Namun, persamaan ini tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan aliran fluida yang mengalami penambahan energi untuk menggerakkan fluida oleh peralatan mekanik, misalnya pompa, turbin, dan peralatan lainnya.

2.7. Persamaan Empiris untuk Aliran di dalam Pipa